Ahok, FPI, MUI, Partai Sekutu vs Presiden, Gus Mus, Panglima TNI, dan Kapolri

Republik ini merdeka bukan karena usaha/kerja keras kelompok tertentu tapi adalah kerja keras semua elemen/komponen/pihak/kelompok/suku/agama/ di masa lalu yang sekalipun berbeda latar belakang akan tetapi karena kerjasama, koordinasi dan pengertian dan kerja keras tanpa memandang latar belakang perbedaan masing-masing satu dan lainnya membuat kemerdekaan pun tercapai tertanggal 17 Agustus 1945. 

Lucu mungkin jika hingga alam modern ini yang seharusnya semua komponen bangsa ini berpikiran maju bukan mundur dengan mengedepankan pengkotak-kotakan untuk kepentingan politik dengan membawa agama ke ranah politik. Sehingga alhasil yang terlihat ketika terjadi konteks mempolitisir agama untuk kepentingan tertentu maka jelas berakit agama pun jangan kaget kalau saja bisa dipolitisir untuk kepentingan lain. Alangkah baiknya tinggalkan pemikiran sempit berdasar egosentrisme dan berusaha selangkah maju dengan pemikiran moderat mendamaikan dan menentramkan bangsa ini.

Akhirnya bagi Pak Jokowi, Pak Gatot, serta Pak Tito, dari timur Indonesia Papua kami sampaikan salam serta doa sukses selalu dalam menjalankan tugas dan amanat bangsa yang diemban. Yakinlah bahwa Ibu Pertiwi jelas akan berbangga memiliki Bapak Bertiga yang setahu kami dari Timur adalah Putera terbaik untuk bangsa dalam membingkai semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Bagi MUI dan FPI tolong belajar untuk ke depan lebih baik dalam membingkai komitmen organisasi masing-masing, agar jangan terus ingin membuat hal-hal aneh berimplikasi mengganggu kelancaran proses pembangunan di Negara ini. Bagi Pak Ahok tolong kejadian saat ini semoga jadi pembelajaran agar bagaimana selanjutnya dapat lebih berhati-hati lagi demi kenyamanan bersama. Salam merdeka untuk Republik Tercinta dari Timur Nusantara….damailah negeriku jayalah negeriku……I love and I need peace in Republik….

Putera Timur Nusantara, 17 Oktober 2016