Mohon tunggu...
Nikmah Putri Romadhoni
Nikmah Putri Romadhoni Mohon Tunggu... Lainnya - halo, selamat membaca teman :)

setiap proses pasti ada plus minusnya, fighting !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Hanya Kuliah, Curhat pun Bisa dengan Dosen Kewarganegaraan

6 Mei 2020   10:45 Diperbarui: 6 Mei 2020   10:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo guys, kembali lagi di artikel saya yang akan membahas tentang apasih yang saya rasakan? Yang saya terima? Ilmu apa saja? Bersama dosen saya yang bernama pak Edi. Jadi gini guys, pak Edi ini ngajar kuliah di kelas aku selama 2 semester hehe kebayang kan udah betapa akrab nya kelas ku dengan bapak dosen satu kali ini. 

Waktu semester 1 beliau mengajar mata kuliah Pancasila lalu lanjut semester 2 mengajar mata kuliah Kewarganegaraan. Beliau adalah sosok yang sangat kritis dan friendly pakek banget guys ini seriusan nggak bohong. Tiap kali matkul pak Edi rasanya senang tanpa beban yang harus dipikir. Begitupun tugas yang diberikan oleh beliau beda dari Dosen lain. 

Kita banyak praktek di lapangan dibandingkan dengan mengerjakan ujian di kertas. Disini saya berpikir bahwa nilai hanyalah angka, sedangkan pengalaman adalah suatu hal yang tidak bisa dibeli dengan angka. Sampai sini saya belajar banyak bagaimana open minded, berhadapan dengan seseorang yang tidak terduga.

Dengan beliau juga saya banyak belajar bagaimana rasanya menjadi seorang penulis, karena tugas yang diberikan beliau mengharuskan saya untuk menulis artikel, tetapi beliau selalu mengingatkan bahwa kita menulis buka ditujukan untuk beliau, akan tetapi ditujukan kepada orang banyak. Melalui tulisan di artikel yang di upload di blog atau situs berita lain, maka ilmu kita akan sampai pada banyak orang. 

Dan di share si sosial media masing-masing. Menurut ku ini merupakan suatu pembelajaran yang sangat menyenangkan. Kemudian di dalam jam mata kuliah juga yang di bahas tidak melulu tentang teori, akan tetapi keluar dari materi juga sering dilakukan untuk kita bisa berpikir luas bahwa diluar sana keadaannya seperti apa dan yang pasti bukan hanya sekedar memberitahu, akan tetapi kita bebas ber opini tentang masalah yang di bahas.

Jujur saja, mulai dari SD-SMA selalu mendapatkan mata pelajaran ppkn, akan tetapi saya tidak terlalu menyukai nya yang salah satu faktornya adalah karena guru yang mengajar terlalu disiplin, jadi suasana yang dirasakan selalu tegang dan menurut saya pembelajaran seperti ini tidak menyenangkan. 

Akan tetapi di bangku kuliah ini saya mendapatkan dosen yang luar biasa dan menyenangkan. Sangat bersyukur saya karena beliau bisa menghidupkan suasana dalam jam kuliah. 

Di waktu sela-sela diskusi atau presentasi beliau sering menyuruh temen-temen untuk main gitar dan bernyanyi bersama sembari menunggu kelompok pemateri menjawab pertanyaan dari audience. Pasti lah temen-temen saya bersemangat karena sedikit menghilangkan rasa ngantuk di waktu jam kuliah. Hehe termasuk saya yang sering ngantuk pada saat jam kuliah.

Begitu menyenangkan bukan metode pembelajaran yang seperti itu? Bagi saya sosok pak Edi adalah yang sosok yang inspiratif dan selalu memberikan aura positif bagi mahasiswa-mahasiswi nya.  

Dan satu lagi yang tidak kalah keren, beliau menyimpan nomor whatsapp semua mahasiswa nya, sehingga saya pribadi mengetahui kegiatan pak Edi yang sering keluar kota melalui insta story nya. Jarang sekali kan ada dosen yang menyimpan nomor semua mahasiswa nya. Beliau juga selalu membuat model pembelajaran yang sekiranya tidak membosankan.

Namun terkadang, dengan kesabaran beliau ada beberapa mahasiswa bahkan saya sendiri agak terlalu santai. Misalnya berangkat jam kuliah terkadang sering telat dan apalagi kuliah daring seperti ini, kita kuliah menggunakan zoom saat diskusi dan sering kali tidak menampakkan wajah dan mute audio karena belum mandi atau melakukan aktivitas yang lain hehe.

 Namun beliau tidak mempermasalahkan karena beliau berkata kalau mahasiswa yang mau belajar saja yang mengikuti jam nya. Disini saya betul-betul menghargai beliau sebagai seseorang sangat menginspirasi saya. 

Pastinya menjadi mahasiswa yang lebih rajin belajar dan melakukan kegiatan apapun yang ada di kampus, perlu diketahui juga beliau sering menjadi pembicara dalam seminar-seminar dan moderator juga. 

Sampai sini bisa dipahami bila beliau sosok yang berwawasan luas dan juga dengan sifat humorisnya yang sering membuat mahasiswa nya ketawa, entah itu guyonan apa ejekan namun itu semua terasa seperti lawakan bagi saya.

 Beliau juga sering menyinggung dengan status mahasiswa nya yang jomblo, namun saya tau itu hanya lelucon semata. Sekian artikel saya kali ini semoga temne-temen semua senang membacanya dan pastinya tetap dirumah dan tetap jaga kesehatan. See u guys ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun