Mohon tunggu...
Nikmah Mahanani
Nikmah Mahanani Mohon Tunggu... Guru - Alur takdir berjalan seiring rotasi waktu. Daya juang diri diuji peluh berkucur beri pengalaman diri.Mencerdaskan diri bersosialisasi mengenali karakter pribadi untuk lebih mawas diri dapatkan ridho Illahi.

Saya Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Tulungagung. Yang sedang mengembangkan diri untuk menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengulik Diferensiasi Murid dalam Menuntaskan Pendidikan

28 Februari 2022   20:40 Diperbarui: 28 Februari 2022   20:44 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi 

Standar Penilaian Pendidikan, bertujuan menciptakan proses penilaian yang mengarah pada capaian standar kompetensi lulusan. Proses penilaian bukan hanya untuk menilai hasil akhir dari proses pembelajaran, namun digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi tentang hasil belajar murid harus dilaksanakan berkesinambungan.  Praktek penilaian pembelajaran berdiferensiasi sangat penting  dilakukan guru secara terus, karena strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru akan sangat bergantung pada informasi yang didapat oleh guru melalui proses penilaian

Proses penilaian digunakan guru untuk  mengetahui kebutuhan belajar murid. Guru berkomunikasi , membangun hubungan saling percaya, mengetahui perasaan, latar belakang, keinginan, minat dari murid-muridnya. Guru harus melakukan diagnose atau identifikasi  kebutuhan belajar murid. Ada  3 perspektif dalam penilaian  yaitu assesment for learning, assesment of learning dan assesment as learning . Teknik yang dapat dilakukan antara lain  tiket keluar (seperti post test), tiket masuk (semacam pre test,     berbagi 30 detik, nama dalam toples,  3-2-1,  refleksi,  pojok pemahaman,  strategi 5 jari


Learning Community 

Pembelajaran diferensiasi dibangun berdasarkan Learning Community (Komunitas Belajar). Learning Community adalah Komunitas yang semua anggotanya pemelajar. Guru-guru akan memimpin murid untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang saling mendukung tumbuhnya lingkungan belajar. Guru mempunyai peran yang penting dalam membentuk atmosfir lingkungan kelas yang positif

Komunitas belajar yang mendukung pembelajaran diferensiasi antara lain setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.  Setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai. Murid akan merasa aman. Ada harapan bagi pertumbuhan . Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan. Ada keadilan dalam bentuk yang nyata. Adil dalam hal ini berarti berusaha memastikan semua murid mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk tumbuh dan sukses. Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Guru dan murid akan bekerja sama untuk kesuksesan bersama.

Perubahan paradigma pembelajaran ini memberikan peran sebagai guru penggerak . Guru Penggerak diharapkan menjadi motor dalam pengembangan komunitas belajar baik di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Guru Penggerak dapat mengajak rekan guru lain untuk menjadi tim untuk menggerakkan komunitas komunitas  belajar yang akhirnya menjadi komunitas praktisi.

Guru Penggerak dapat membagikan kepada teman sejawat disekolah  pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.  Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid. Sehingga amanat dari Standar Nasional Pendidikan Indonesia dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi tentu saja tetap ada. Tetapi meyakinkan diri bersifat positif, optimis dan unjuk kerja untuk mendapatkan dukungan sebagai saeorang penuntun. Seperti yang disampaian Ki Hajar Dewantara.

Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dan sebagai pendidik, harus meyakini bahwa tugasnya adalah melayani murid-murid dengan segala keberagaman dan  menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi muridnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun