Mohon tunggu...
Nikmah Mahanani
Nikmah Mahanani Mohon Tunggu... Guru - Alur takdir berjalan seiring rotasi waktu. Daya juang diri diuji peluh berkucur beri pengalaman diri.Mencerdaskan diri bersosialisasi mengenali karakter pribadi untuk lebih mawas diri dapatkan ridho Illahi.

Saya Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Tulungagung. Yang sedang mengembangkan diri untuk menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengulik Diferensiasi Murid dalam Menuntaskan Pendidikan

28 Februari 2022   20:40 Diperbarui: 28 Februari 2022   20:44 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesiapan belajar (readiness) merupakan kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001) berpendapat  dalam merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Kombinasi suara terbaik, akan di dapat dari menggeser-geser tombol. Tombol yang tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat. Tombol-tombol dalam equalizer tersebut sebenarnya menggambarkan beberapa perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid.

Enam perspektif Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (2001) adalah

  • Bersifat mendasar -- Bersifat transformatif
  • Konkret – Abstrak
  • Sederhana – Kompleks
  • Terstruktur - Terbuka (Open Ended)
  • Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)
  • Lambat – Cepat

Minat murid merupakan  keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Menurut Tomlinson (2001) tujuan pembelajaran berbasis minat adalah membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar; mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran; menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan; meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Minat dapat dilihat dua  perspektif , yang pertama sebagai minat situasional. Dalam perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. Yang kedua adalah minat individu  yaitu minat  dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu.

Untuk menarik minat murid ada cara yang dapat dilakukan oleh guru antara lain dengan menciptakan situasi pembelajaran  menarik , menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid;  mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid, menciptakan kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning).

Selain itu untuk membantu guru mempertimbangkan pilihan yang dapat diberikan pada murid, guru dapat mempertimbangkan area minat dan moda ekspresi yang mungkin digunakan oleh murid-murid mereka. (Tomlinson, 2001). Bentuk  moda ekspresi antara lain lisan, tertulis, rancang bangun, artistik dan abstrak.

Profil Belajar murid mengacu pada cara sebagai individu paling baik belajar. Mempertimbangkan  kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah  memberikan kesempatan kepada murid belajar secara alami dan efisien. Sebagai guru harus memiliki kesadaran tentang kebutuhan profil belajar murid sehingga dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor. Diantaramya adalah pertama   preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur. Kedua adalah pengaruh budaya yaitu santai , terstruktur, pendiam,  ekspresif, personal dan impersonal. Ketiga  adalah preferensi gaya belajar yang terdiri dari gaya belajar visual yaitu belajar dengan melihat, auditori yaitu belajar dengan mendengar dan  kinestetik yaitu  belajar sambil melakukan (misalnya sambil bergerak. Dan keempat adalah preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Hal ini dikuatkan teori tentang kecerdasan majemuk bahwa manusia memiliki delapan kecerdasan berbeda yang mencerminkan berbagai cara kita berinteraksi dengan dunia. Kecerdasan tersebut adalah visual-spasial, musical, bodily  kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic matematika.

Berikut cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui kebutuhan belajar murid yaitu mengamati perilaku murid saat beraktivitas dalam pembelajaran, mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait materi pembelajaran ; melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut; kolaborasi dengan orang tua atau wali murid untuk mendiskusikan kebutuhan murid;  bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid, memanfaatkan data  rapor murid dan mencari infomasi dari guru yang sebelumnya. Selanjutnya adalah dengan membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini; menggunakan penilaian diagnostik untuk memastikan murid  berada dalam level yang sesuai; melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid dan mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.

Strategi Diferensiasi

Strategi Diferensiasi ada tiga yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Strategi diferensiasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Differensiasi konten . Konten adalah sesuatu  yang diajarkan kepada murid-murid. Konten yang berbeda adalah  tanggapan terhadap kesiapan, minat atau profil belajar murid yang berbeda atau kombinasi dari ketiga unsur tersebut. Equalizer  menurut tokoh Tomlinson adalah alat untuk mengukur kesiapan murid yang membantu guru  memetakan  murid sesuai dengan kebutuhan murid. Konten atau bahan ajar disesuaikan dengan hasil pemetaan sehingga pengembangan diri murid sesuai dengan kemampuannya.
  2. Diferensiasi Proses. Diferensiasi Proses adalah  proses  murid  memahami ,  memaknai materi yang dipelajari. Serta proses guru bisa memenuhi kebutuhan murid yang dilakukan secara mandiri atau kelompok yang disusun rancangan  pelaksanaan pembelajaran. Differensiasi Proses terdapat berbagai cara yaitu melalui kegiatan berjenjang, memberikan pertanyaan pemandu, membuat agenda individual murid.memvariasikan  lama waktu menyelesaikan tugas, mengembangkan kegiatan bervariasi  sehingga gaya belajar visual, auditori dan kinestetik bisa terakomodir, menggunakan kelompokan yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, minat dan kemampuan.
  3. Deferensiasi Produk. Produk adalah hasil pekerjaan dan  unjuk kerja murid sebagai hasil pembelajaran yang ditunjukkan kepada guru yang berupa teks, video, diagram, pertunjukan dan masih banyak lagi bentuknya yang nantinya guru akan memberikan hasil karya tersebut. Produk dibuat  menggambarkan pemahaman murid dan berhubungan dengan  tujuan perbelajaran yang diharapkan sebagai capaian pembelajaran. Diferensiasi produk dapat dilakukan dengan cara menganalisis  kebutuhan belajar murid dulu sebelum penugasan. Pada Diferensiasi produk pada dasarnya memberikan tantangan atau variasi serta memberikan   kesempatan murid mengekspresikan pembelajaran sesuai ekspektasi dari murid, kualitas pekerjaan, konten dalam produk , cara mengerjakannya dan sifat dari produknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun