Aku tak ingin mengabadikannmu dalam tulisan
Andai itu terjadi antara kita tinggallah kefanaan
Aku tak ingin menyaksikanmu seperti rembulan
Sebab bulan terlampau jauh
Sementara harapku kita dekat tersentuh
Malam itu,Â
Aku kira akhir yang kita tuju adalah sama
Sebab cahaya bulan menerangi cakrawala
Hadirmu adalah nyata
Kau bersamai aku dengan kata-kata
Namun ternyata aku hanya menerka-nerka
Engkau bagiku terlalu bermakna
Setelah tersingkap kejujuran di pelupuk mata
Cahaya bulan redup dan sirna
Sejak awal jalan kita adalah gulita
Bagaimana mungkin aku lalui jalan setapaknya
Sedangkan engkau tiada di sana
Hatiku kini berganti malam yang diguyur gerimis lalu memudarkan bintang-bintang
Perasaanku  terombang-ambing namun aku enggan berganti siang
Sebab apa aku mengharap terang
Jika hadirmu hanya sebatas bayang-bayang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H