Mohon tunggu...
Nikmatus Saadah
Nikmatus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Belajar di masa kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedang belajar di masa dewasa bagaikan mengukir di atas air

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hindari "Blacklist", Tuntaskan SNMPTN

14 November 2018   06:13 Diperbarui: 14 November 2018   08:13 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : snmptn.ac.id

Nah, sudah penulis paparkan sedikit tentang layanan bimbingan dan konseling di artikel sebelumnya kan, salah satunya adalah layanan penempatan yaitu layanan yang identik dengan siswa yang akan lulus serta akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. 

Artinya dalam layanan ini, diharapkan stakeholder bimbingan konseling khusunya guru BK mampu mengarahkan peserta didiknya pada jurusan atau bidang yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Dalam artian ketika peserta didik diarahkan sesuai bidangnya, maka diharapkan tidak akan terjadi kesalahan atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan efek blacklist dalam tes SNMPTN di tahun selanjutnya.

Sayangnya, jika kita lihat realita yang ada, masalah ini masih belum kunjung dituntaskan, bahkan setiap tahun ada beberapa sekolah yang diblacklist karena hal tersebut. Lantas apa penyebab hal ini bisa terjadi? Tentu ada sebab di balik masalah ini. Tanpa perlu ditanya, pasti semua sekolah tidak menginginkan hal ini terjadi bukan? 

Apalagi teman-teman yang terlibat dalam SNMPTN mendatang, tentunya ingin mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan peluang tersebut. Untuk menyikap hal ini, sebagai suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling yang terlibat di dalamnya, tentunya mereka mempunyai peran penting dan pengaruh besar terhadap masalah ini.

Program Layanan Bimbingan dan Konseling

Sebagi suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa hal diantaranya perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Nah ketiga point penting inilah yang harus benar-benar diperhatikan oleh guru BK. Mayoritas dari program layanan BK, mereka mempunyai suatu perencanaan. 

Artinya akan diarahkan kemana program ini, dengan tujuan apa dan prosesnya seperti apa. Gambaran terkait perencanaan sedikit banyak sudah tidak diragukan lagi pada setiap program layanan bimbingan dan konseling di sekolah karena ini hal yang utama dalam melaksanakan suatu program. Namun ketika beranjak pada pelaksanaan, beberapa dari mereka masih terdapat ketidak seimbangan antara keinginan dan pelaksanaan yang sedang dilakukan sebagai perwujudan tujuan mereka.

Salah satu contoh akibatnya adalah sekolah yang asalnya mempunyai kuota banyak dalam mengikuti SNMPTN diblacklist karena banyak peserta didik mereka di tahun lalu yang menyia-nyiakan kesempatan ini sehingga kuota di tahun selanjutnya menurut drastis. Lantas jika ini sudah terjadi, apa yang harus dilakukan pihak sekolah? 

Berkaitan dengan blacklist SNMPTN yang berpengaruh pada peserta didik tahun selanjutnya (saat ini berarti tahun 2018), maka penulis cenderung membahas evaluasi yang dapat mempengaruhi hasil SNMPTN peserta didik tahun ini. Mengapa evaluasi? Karena blacklist pada SNMPTN terjadi karena suatu sebab, dimana salah satu sebab tersebut berakar pada pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilakuakan sebelumnya dengan sedikit ketidak sesuaian. 

Untuk mengetahui letak kesalahan tersebut maka diperlukanlah sebuah evaluasi agar diketahui letak fokus ketidak sesuaian tersebut sehingga dapat diperbaiki di pelaksaan program bimbingan dan konseling selanjutnya yang dilakukan dengan upaya perbaikan (tidak diblacklist) lagi. Nah ini maksud penulis katakan diawal tadi bahwa guru BK sangatlah berpengaruh pada upaya penuntasan masalah ini karena mereka yang bersentuhan langsung dengan peserta didik dan proses masuk Perguruan Tinggi siswa siswinya. 

Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun