Sederhana tetapi Sering Dilupakan, Label Kadar Gula Pada Kemasan Makanan dan Minuman Manis Sebenarnya Sangat Penting
Label kadar gula di Indonesia umumnya masih dianggap sepele. Padahal sebenarnya penerapan label kadar gula sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sehat. Indonesia seharusnya diharapkan dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Namun, saat ini masyarakat terutama generasi muda lebih sering mengonsumsi makanan manis yang tengah viral di media sosial seperti Thailand Milk Bun, Cromboloni, Bento Cake, minuman boba, dan lain-lain. Sebagian masyarakat cenderung tidak memiliki kesadaran dan belum seluruhnya teredukasi untuk mengerti dan memahami pentingnya penerapan label kadar gula pada kemasan makanan dan minuman manis. Fakta menunjukkan bahwa label kadar gula di Indonesia sebenarnya sudah dituliskan pada bagian informasi nilai gizi. Namun, kenyataannya orang-orang cenderung tidak memperhatikan dan memahami tulisan tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah tulisan yang tidak eye catching dan terlalu kecil, posisi informasi hanya diletakkan di bagian belakang kemasan, serta kurangnya upaya edukasi.
Bagaimana Kondisi Penyakit Tidak Menular di Indonesia?
Jika membahas masalah penyakit menular, Indonesia masih termasuk negara yang memiliki masalah serius selama 10 tahun terakhir. Umumnya, kemunculan penyakit tidak menular salah satunya disebabkan oleh faktor pola makan yang didominasi asupan kandungan gula tinggi. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018, persentase diabetes di Indonesia diketahui terus meningkat dari tahun 2013 sebesar 6,9% menjadi 8,5%. Persentase obesitas juga terus meningkat dari 14,8% pada tahun 2013 menjadi 21,8% pada 2018. Dalam data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi diabetes lebih tinggi pada kelompok yang memiliki faktor risiko obesitas. Selain itu, terdapat data bahwa diabetes dan penyakit jantung tercatat menjadi penyebab kematian yang paling mendominasi populasi di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit tidak menular akibat konsumsi makanan dan minuman manis dapat saling berkaitan. Apabila kondisi ini terus dibiarkan maka dapat tercipta munculnya komplikasi penyakit lain seperti hipertensi, penyumbatan pembuluh darah jantung, stroke, dan lain-lain.
Apa Saja Manfaat Penerapan Label Kadar Gula?
Penerapan label kadar gula dapat bermanfaat sebagai sarana edukasi dan membantu masyarakat memutuskan pemilihan pembelian produk yang lebih sehat. Penerapan label kadar gula dapat menjadi sarana edukasi terkait informasi batas normal kadar gula. Melalui informasi tersebut, konsumen diharapkan dapat memutuskan pemilihan pembelian produk yang lebih sehat, mengetahui jumlah gula yang seharusnya dikonsumsi, dan mengatur asupan gula harian dalam jumlah normal sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, manfaat dapat ditujukan pada perusahaan produsen produk untuk mengurangi kandungan gula sehingga produk menjadi lebih sehat dan laku di pasaran. Dalam mewujudkan manfaat ini, label harus diterapkan secara tepat dan menarik. Contoh negara yang telah berhasil menerapkan label batas kandungan gula pada kemasan produk secara tepat dan menarik adalah Singapura dengan Nutri-Grade sejak tahun 2022 (dilansir dari laman Kompas TV, 2024). Indonesia dikabarkan sedang menyusul untuk melakukan penerapan label seperti Singapura tetapi belum terdapat eksekusi yang jelas. Salah satu eksekusi penerapan label gula di Indonesia hanya terdapat di Superindo di Indo Bez Plaza, Serpong saat momen peringatan Hari Gizi Nasional (dilansir dari Kabar Tangsel, 2023).
Bagaimana Tantangan Penerapan Label Kadar Gula?
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2013 tentang “Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji” sebenarnya sudah mencantumkan aturan penerapan label kadar gula pada setiap makanan dan minuman olahan. Pada pasal 3 hingga 4 produk dianjurkan untuk mencantumkan:
- Informasi mengenai konsumsi Gula lebih dari 50 gram, Natrium lebih dari 2000 miligram, atau Lemak total lebih dari 67 gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
- Pesan kesehatan dengan mempertimbangkan besar risiko penyakit tidak menular.
Namun, produsen makanan dan minuman yang menjual produknya di beberapa pusat perbelanjaan dan toko besar tampaknya belum menerapkan kebijakan tersebut secara maksimal. Mayoritas produsen hanya menerapkan kandungan gula dalam informasi nilai gizi di bagian kemasan sehingga tidak dapat menarik perhatian konsumen dengan jelas. Keterangan produk hanya dilengkapi dengan anjuran pemenuhan persen Angka Kecukupan Gizi (AKG) tanpa ada pesan kesehatan sesuai aturan dalam undang-undang. Hanya sedikit produk yang menerapkan aturan secara benar. Melihat masalah ini, penerapan label informasi gizi di Indonesia tampak sudah tidak efektif dan kurang informatif sebagai sarana edukasi produk sehat yang rendah gula. Penerapan kebijakan label kadar gula yang menarik, singkat, dan mudah diingat menjadi tantangan yang harus dihadapi pemegang kebijakan dan stakeholder terkait.
Solusi dari Tantangan: Inovasi Penerapan Kebijakan Label Kadar Gula Secara Benar dan Tepat
Inovasi penerapan label kadar gula pada makanan dan minuman manis dengan tampilan yang menarik, singkat, dan mudah diingat merupakan langkah penting untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat khususnya pada penyakit tidak menular. Melalui inovasi tersebut akan banyak pihak yang mendapatkan keuntungan mulai dari konsumen, produsen, dan pemegang kebijakan. Keuntungan dari sisi konsumen adalah akan mendapatkan edukasi dan memiliki kesadaran memilih produk sehat. Sementara itu, keuntungan dari sisi produsen adalah akan dapat membuat inovasi produk yang lebih sehat sehingga memiliki peluang lebih laku di pasaran. Pemegang kebijakan juga akan mendapatkan keuntungan dengan implementasi regulasi yang lebih jelas dan menguntungkan semua pihak.
Penerapan inovasi kebijakan label kadar gula sejatinya dapat menjadi salah satu langkah untuk mengurangi prevalensi penyakit tidak menular. Pemegang kebijakan dan pemerintah disarankan perlu menerapkan regulasi secara tegas dan jelas. Penerapan regulasi dapat diperkuat dengan upaya promosi dan edukasi kesehatan pada setiap daerah di Indonesia. Selain itu, penerapan regulasi juga dapat dilengkapi dengan pelaksanaan pelatihan penerapan label secara benar dan tepat sasaran pada produsen dan UMKM makanan dan minuman di Indonesia. Pemerintah, pemegang kebijakan, stakeholder, dan produsen dapat bekerja sama untuk mewujudkan penerapan kebijakan yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Referensi:
Al-Jawaldeh, A., & Abbass, M. M. S. (2022). Unhealthy Dietary Habits and Obesity: The Major Risk Factors Beyond Non-Communicable Diseases in the Eastern Mediterranean Region. Frontiers in Nutrition, 9, 1–21. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.817808
Kabartangsel.com. 2023. Super Indo Berikan Label Indikator Kandungan Gula pada Produk Minuman. Tersedia dalam: https://kabartangsel.com/super-indo-berikan-label-indikator-kandungan-gula-pada-produk-minuman/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan. Tersedia dalam: http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2024. Laporan Tematik Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023. Tersedia dalam: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/
Kusuma, A. I. 2024. Singapura Heboh Label Nutri Grade Minuman Kemasan, Indonesia Segera Ikuti dengan Terapkan Cukai. Tersedia dalam: https://www.kompas.tv/lifestyle/481668/singapura-heboh-label-nutri-grade-minuman-kemasan-indonesia-segera-ikuti-dengan-terapkan-cukai
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2013 tentang “Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji”
https://id.openfoodfacts.org/cgi/product_image.pl?code=0089686400038&id=nutrition_id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H