Mohon tunggu...
Nikita Meidearni
Nikita Meidearni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Meraih mimpi demi masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengetahui Cara Manajemen Kas dalam Mengoptimalkan Aliran Keuangan Perusahaan

23 Mei 2024   20:13 Diperbarui: 23 Mei 2024   20:23 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bagaimana cara mengoptimalkan aliran keuangan perusahaan? Sebelum kita mengetahui cara mengoptimalkan aliran keuangan perusahaan, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu manajemen kas. Manajemen Kas menurut salah satu para ahli yaitu Zeidan and Shapir (2017) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (2021:49) manajemen kas merupakan siklus dalam perputaran kas perusahaan, dimana perusahaan memperoleh dana kemudian dilakukan investasi dan pada akhirnya mendapatkan laba dan kas.

Manajemen kas adalah fondasi yang kuat bagi kelangsungan hidup finansial suatu perusahaan. Dengan mengelola aliran uang tunai secara efisien, perusahaan dapat memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk operasi sehari-hari serta merencanakan pertumbuhan masa depan. Dalam hal tersebut, kita akan menjelajahi berbagai aspek manajemen kas yang krusial bagi kesuksesan bisnis:

1. Ruang Lingkup dan Aliran Kas dalam Perusahaan


Manajemen kas melibatkan pengelolaan aliran uang tunai masuk dan keluar dalam perusahaan. Ini mencakup semua transaksi keuangan, mulai dari penjualan produk atau layanan hingga pembayaran gaji karyawan, biaya operasional, dan investasi. Memahami ruang lingkup ini penting untuk memastikan keuangan perusahaan tetap terkendali dan berkelanjutan.
Manajemen kas adalah proses pengelolaan arus kas masuk dan keluar perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kewajiban keuangan yang ada. Tujuan dari manajemen kas adalah untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya keuangan dengan mengoptimalkan arus kas masuk dan keluar, serta mengurangi risiko kekurangan kas. Menurut pendapat H.G. Guthmann "jumlah kas yang ada dalam perusahaan yang well finance hendaknya tidak kurang dari (<) 5%-10% dari jumlah aktiva lancar".

Manajemen kas meliputi perencanaan arus kas, penganggaran, pemantauan dan pengendalian arus kas, serta pengambilan keputusan investasi dan pendanaan yang tepat. Dengan manajemen kas yang baik, perusahaan dapat memastikan kelangsungan operasional dan pertumbuhan yang berkelanjutan.


Ada tiga motif dalam memiliki kas (uang tunai), yaitu:
a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Perusahaan atau entitas membutuhkan uang tunai agar dapat melanjalankan berbagai bisnis, seperti membayar upah karyawan, melunasi utang, membeli bahan baku, dan kegiatan lainnya.
b. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Motif ini berkaitan dengan kebutuhan untuk memiliki dana cadangan guna mengantisipasi kebutuhan mendesak yang mungkin muncul.
c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Motif ini merujuk pada keinginan untuk memperoleh keuntungan besar dari peluang investasi yang tersedia.

2. Penyusunan Anggaran (Budget) Penerimaan dan Pengeluaran Kas


Penyusunan anggaran kas adalah langkah kunci dalam manajemen kas. Dengan membuat rencana yang terperinci tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas, perusahaan dapat mengatur keuangan mereka dengan lebih baik. Hal ini membantu dalam memprioritaskan pengeluaran, menghindari kekurangan kas, dan memastikan keberlanjutan operasional.
Kas yang memadai dapat membantu perusahaan menjalankan produksi dengan lancar. Oleh karena itu, penting untuk menentukan jumlah kas yang tepat melalui perencanaan kas (cash budget). Berikut adalah beberapa manfaat dari penyusunan budget kas, antara lain:
a. Perhitungan posisi kas untuk periode tertentu di masa depan.
b. Pembentukan anggaran kas bagi suatu entitas sangat penting untuk menjaga likuiditas entitas tersebut.
c. Dengan adanya anggaran kas, entitas dapat mengetahui kapan berada dalam keadaan defisit atau surplus kas akibat aktivitasnya.
d. Periode pembentukan anggaran bisa berbentuk bulanan atau kuartalan.


Dalam merencanakan anggaran ada beberapa jenis anggaran terdapat 2 jenis anggaran, yaitu:
a. Estimasi Penerimaan Kas
Estimasi penerimaan kas adalah perhitungan dana yang akan diterima pada periode tertentu yang berasal dari penjualan tunai, penerimaan bunga, penagihan piutang, penjualan aset tetap, dan penerimaan lainnya.
b. Estimasi Pengeluaran Kas
Estimasi pengeluaran kas adalah perhitungan dana yang akan dikeluarkan oleh entitas, seperti untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah atau gaji karyawan, dan pengeluaran tunai lainnya.


 3. Manajemen Kas


Manajemen kas melibatkan pengambilan keputusan strategis tentang penggunaan dan alokasi uang tunai perusahaan. Ini termasuk pengelolaan likuiditas, investasi kas, dan pemantauan terhadap arus kas masuk dan keluar. Dengan strategi manajemen kas yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan ketahanan finansial mereka.


Tujuan dari manajemen kas adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan perusahaan dengan mengatur arus kas masuk dan keluar dengan baik. Beberapa tujuan utama dari manajemen kas antara lain:
1. Memastikan Ketersediaan Dana yang Cukup
Manajemen kas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kewajiban keuangan yang ada, seperti membayar gaji karyawan, membayar tagihan, dan membeli bahan baku. Dengan manajemen kas yang baik, perusahaan dapat meminimalkan risiko kekurangan kas.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Dana
Manajemen kas juga bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan dana yang ada. Ini bisa dilakukan dengan menginvestasikan kas yang tidak digunakan secara efektif, atau dengan meminimalkan. biaya pinjaman.
3. Mengurangi Risiko Kehilangan Dana
Manajemen kas bertanggung jawab untuk mengurangi risikokehilangan dana perusahaan karena pencurian, kecurangan, atau kesalahan administratif.
4. Meningkatkan Keuntungan.
Dengan mengatur arus kas masuk dan keluar dengan baik, manajemen kas dapat membantu perusahaan meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya keuangan yang ada.
5. Memastikan Kelangsungan Operasional
Manajemen kas juga bertanggung jawab untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan dengan mengelola arus kas secara efektif dan efisien. Dengan manajemen kas yang baik, perusahaan dapat menghindari kebangkrutan dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.


Adapun sumber manajemen kas yaitu terdiri dari beberapa sumber yang menjadi arus kas masuk dan keluar perusahaan. Beberapa sumber utama dari manajemen kas antara lain:
1. Penjualan
Sumber utama arus kas masuk perusahaan adalahdari penjualan produk atau jasa. Semakin banyak produk atau jasa yang terjual, semakin banyak arus kas masuk yang diterima perusahaan.
2. Investasi
Arus kas masuk juga dapat berasal dari investasi yang dilakukan perusahaan, seperti dividen saham, bunga bank, atau pendapatan dari investasi lainnya.
3. Pinjaman
Perusahaan dapat meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan kasnya. Arus kas keluar akan dikeluarkan untuk membayar bunga dan cicilan pinjaman.
4. Pembayaran
Arus kas keluar juga berasal dari pembayaran kepada pemasok, karyawan, pajak, sewa, dan biaya lainnya yang harus dibayar perusahaan.
5. Modal sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan sumber pendanaan internal yang dapat digunakan perusahaan. Arus kas keluar terkait dengan pembayaran dividen atau pengembalian modal sendiri.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kas perusahaan, antara lain:
1. Penjualan
Tingkat penjualan produk atau jasa akan mempengaruhi arus kas masuk perusahaan. Semakin tinggi tingkat penjualan, semakin besar arus kas masuk yang diterima perusahaan.
2. Biaya Operasional
Biaya operasional yang rendah dapat membantu meningkatkan arus kas bersih perusahaan, sedangkan biaya operasional yang tinggi dapat menurunkan arus kas bersih perusahaan.
3. Kebijakan Kredit
Kebijakan kredit yang ketat dapat membantu mengurangi risiko piutang tidak tertagih, tetapi juga dapat mengurangi arus kas masuk perusahaan. Kebijakan kredit yang longgar dapat meningkatkan arus kas masuk perusahaan, tetapi juga meningkatkan risiko piutang tidak tertagih.
4. Pilihan Investasi
Keputusan investasi yang tepat dapat membantu meningkatkan arus kas masuk perusahaan, tetapi keputusan investasi yang salah dapat mengurangi arus kas perusahaan.
5. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi arus kas masuk dan keluar perusahaan. Tingkat bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya pinjaman perusahaan, sedangkan tingkat bunga yang rendah dapat membantu mengurangi biaya pinjaman perusahaan.
6. Tingkat Pajak
Tingkat pajak yang tinggi dapat mengurangi arus kas bersih perusahaan, sedangkan tingkat pajak yang rendah dapat membantu meningkatkan arus kas bersih perusahaan.
7. Persediaan
Persediaan yang terlalu banyak dapat mengurangi arus kas perusahaan karena memerlukan biaya untuk membeli dan menyimpannya, sementara persediaan yang terlalu sedikit dapat mempengaruhi penjualan dan arus kas masuk perusahaan.


Model-model manajemen kas meliputi beberapa pendekatan, antara lain:
1. Model Cash Budgeting
Model ini melibatkan pembuatan anggaran kas untuk jangka waktu tertentu, biasanya dalam interval bulanan atau tahunan. Anggaran kas ini mencakup estimasi penerimaan dan pengeluaran kas, serta menyediakan. panduan untuk mengelola arus kas perusahaan.
2. Model Cash Conversion Cycle
Model ini melibatkan pengelolaan waktu siklus konversi kas, yaitu periode waktu yang dibutuhkan untuk mengubah persediaan menjadi penjualan dan piutang menjadi kas. Dalam model ini, perusahaan berupaya memperpendek waktu siklus konversi kas untuk meningkatkan arus kas.
3. Model Cash Pooling
Model ini melibatkan penggabungan kas dari beberapa unit bisnis atau cabang perusahaan ke dalam satu rekening kas pusat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan dana yang tersedia dengan lebih efisien dan mengoptimalkan arus kas perusahaan secara keseluruhan.
4. Model Cash Flow Statement
Model ini melibatkan penggunaan laporan arus kas untuk memantau dan menganalisis arus kas masuk dan keluar perusahaan. Laporan arus kas ini memungkinkan perusahaan untuk memahami sumber dan penggunaan kas, serta memantau kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam prakteknya, perusahaan seringkali menggabungkan beberapa model manajemen kas untuk memastikan bahwa arus kas perusahaan terkelola dengan baik dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

4. Strategi Manajemen Kas


Terdapat beragam strategi yang dapat diterapkan dalam manajemen kas, seperti pengelolaan persediaan, piutang, dan hutang. Selain itu, investasi kas yang optimal juga merupakan bagian penting dari strategi manajemen kas. Dengan memilih instrumen investasi yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan pengembalian dan meminimalkan risiko keuangan.
Strategi manajemen kas merupakan rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk mengelola arus kasnya dengan efisien, termasuk pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas, serta investasi yang optimal. Ini bisa meliputi pengaturan kebijakan penagihan yang ketat, manajemen persediaan yang efisien, dan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko perusahaan.


Beberapa strategi manajemen kas meliputi:
- Pengelolaan persediaan: Mengelola persediaan dengan efisien untuk mengoptimalkan aliran kas.
- Pengelolaan piutang: Mempercepat pembayaran piutang untuk meningkatkan arus kas masuk.
- Pengelolaan hutang: Mengelola pembayaran hutang agar sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan.
- Investasi kas yang optimal: Menginvestasikan kas berlebih untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang optimal tanpa mengorbankan likuiditas.


Adapun sistem pengumpulan dan pembayaran kas merujuk pada proses pengelolaan arus kas masuk dan keluar perusahaan. Beberapa sistem pengumpulan dan pembayaran kas yang umum digunakan oleh perusahaan antara lain:
1. Pembayaran tunai
 Sistem ini melibatkan penerimaan dan pembayaran kas secara tunai dalam transaksi bisnis. Transaksi tunai seringkali terjadi dalam bisnis ritel, restoran, dan sektor jasa lainnya.
2. Pembayaran dengan cek
Sistem ini melibatkan penggunaan cek sebagai alat pembayaran. Cek dapat dicairkan di bank untuk mendapatkan dana kas.
3. Pembayaran dengan kartu kredit
Sistem ini melibatkan penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Penjual menerima pembayaran dari perusahaan kartu kredit dan perusahaan kartu kredit kemudian mengumpulkan dana dari pembeli.
4. Transfer bank
Sistem ini melibatkan transfer dana dari rekening bank satu ke rekening bank lain. Transfer bank dapat digunakan untuk mengirim dan menerima pembayaran antara perusahaan.
5. Penagihan piutang
Sistem ini melibatkan proses penagihan piutang dari pelanggan. Perusahaan mengirim tagihan ke pelanggan untuk pembayaran dan kemudian mengumpulkan pembayaran dari pelanggan.
Dalam strategi manajemen kas, pengelolaan kas perusahaan penting untuk memastikan sistem pengumpulan dan pembayaran kas yang efektif dan efisien. Perusahaan harus memilih sistem yang paling sesuai untuk bisnis mereka dan memastikan bahwa proses pengumpulan dan pembayaran kas berjalan dengan lancar untuk memaksimalkan arus kas perusahaan.


5. Safety Level of Cash Balance


Tingkat keamanan saldo kas adalah jumlah minimum yang harus dijaga oleh perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk operasi sehari-hari dan menghadapi situasi darurat. Dengan menjaga tingkat keamanan yang tepat, perusahaan dapat menghindari masalah likuiditas yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis mereka.


 6. Aspek-Aspek Penting Dalam Manajemen Kas


Manajemen kas adalah bagian vital dari pengelolaan keuangan suatu entitas. Beberapa aspek penting lainnya dalam manajemen kas meliputi ramalan kas, kontrol intern, dan analisis risiko. Meramalkan arus kas di masa depan membantu perusahaan untuk merencanakan dengan lebih baik, sementara kontrol intern dan analisis risiko membantu mengidentifikasi dan mengurangi potensi masalah keuangan.


Aspek-aspek manajemen kas meliputi beberapa hal berikut:
1. Perencanaan Kas
Perencanaan kas melibatkan penetapan target kas dan rencana tindakan untuk mencapainya. Hal ini meliputi estimasi penerimaan dan pengeluaran kas dan pembuatan anggaran kas.
2. Pengumpulan Kas
Pengumpulan kas melibatkan penerimaan kas dari penjualan, investasi, pinjaman, atau sumber lainnya. Hal ini melibatkan proses mengelola piutang dan persediaan, serta memastikan bahwa uang kas diterima dan dicatat dengan benar.
3. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas melibatkan pembayaran untuk biaya-biaya operasional, pembelian bahan baku, dan pembayaran hutang atau cicilan pinjaman. Hal ini melibatkan pengelolaan hutang, pengelolaan persediaan, dan pengendalian pengeluaran.
4. Pengelolaan Likuiditas
Pengelolaan likuiditas melibatkan memastikan ketersediaan uang kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas sehari-hari perusahaan. Hal ini meliputi pengaturan kredit bank, pengelolaan arus kas, dan manajemen risiko.
5. Pengambilan Keputusan Investasi
Pengambilan keputusan investasi melibatkan evaluasi dan pemilihan investasi yang tepat untuk perusahaan. Hal ini melibatkan analisis investasi dan pengambilan keputusan mengenai pembelian atau penjualan aset.


Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa manajemen kas dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen kas dengan baik, perusahaan dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif, meningkatkan likuiditas, dan mengurangi risiko keuangan. Manajemen kas bukan hanya tentang pengelolaan uang tunai, tetapi juga tentang mengoptimalkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan.

Kelompok 8

  • ADINDA LUKIANA DEWI (211011200216)
  • AHMAD LUTHFAN SUTRISNA (211011200124)
  • NIKITA MEIDEARNI (211011200248)
  • RIYA SUSANTI (211011200293)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun