Mohon tunggu...
NIKITA CHOIRUNISA WARDOYO
NIKITA CHOIRUNISA WARDOYO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Dibuat untuk tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak PPKM Darurat Bagi Para Pedagang Pasar Jakarta Timur

24 Juli 2021   18:27 Diperbarui: 24 Juli 2021   18:45 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makasar, Jakarta Timur - Pemerintah serentak menerapkan PPKM Darurat di mulai pada tanggal 03 Juli - 20 Juli, namun di perpanjang hingga 25 Juli 2021.

Kebijakan ini di buat guna mencegah banyaknya penularan virus covid-19 yang semakin melonjak di Indonesia. Dalam masa PPKM Darurat masyarakat harus memenuhi syarat atau beberapa surat atau dokumen salah satunya surat sudah melaksanakan vaksin jika ingin berpergian.

Dengan adanya PPKM Darurat yang mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas dirumah saja, berdampak imbas kepada para pedagang di pasar tradisional, maupun pedagang makanan diluar. Banyak pedagang yang mengeluh karna penghasilannya turun drastis.

Sabtu (24/07/2021) , ada salah satu pasar tradisional di Makasar, Jakarta Timur yaitu biasa disebut Pasar Embrio. Tidak semua pedagang atau pembeli menggunakan masker atau menjalan kan protokol kesehatan.

Beberapa masyarakat yang berbelanja saat PPKM Darurat memang tidak seramai biasanya, karena banyak masyarakat yang tidak mau berpergian keluar rumah. Permasalahan ini berdampak pada pendapatan pedagang sayur di  pasar ini.

Dokpri
Dokpri

                     

Pedagang sayur Ibu Sri, mengaku bahwa pada saat  PPKM Darurat ini pendapatannya sedikit menurun karna adanya pembatasan aktivitas masyarakat. "Iya, kalau pendapatan saat ada PPKM Darurat jadi sedikit menurun" ucapnya.

"bukan tidak mendukung program Pemerintah cuma harus ada solusinya, baru-baru ini juga kita pedagang dilarang berjualan, maksud saya kalo memang kita harus diam dirumah orang-orang seperti kita dapat penghasilan darimana ? harus ada tanggung jawabnya" ujar Ibu Sri selaku penjual sayur.

Di Pasar Embrio Masakar, Jakarta Timur harga sayuran masih terbilang stabil, seperti sawi hijau satu kilo Rp10.000, bawang merah Rp40.000 satu kilo.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun