Mohon tunggu...
Niki Saraswati
Niki Saraswati Mohon Tunggu... Desainer - Jatuh cinta pada Bhinneka Tunggal Ika, "menyintai perdamaian"

Berbahagia dengan belajar agar setiap ilmu menyinari kegelapan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bunga Kesadaran, Berpikir dan Jadilah Manusia Seutuhnya!

31 Maret 2022   11:39 Diperbarui: 1 April 2022   16:22 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan itu Maha Ghaib! Mengerti tidak? Tidak, saya tidak mengerti "ghaib atau ghoib itu seperti apa", dan siapa "pelaku ghoib-ghoib" itu, paranomalkah mereka atau pelaku supernatural? Apa perbedaan mereka dengan Imam, Pendeta, Pastor dan pengajar agama? 

Bila Tuhan bukanlah Maha Ghaib, tiada rindu dan rasa ingin tahu mengenal Tuhan, Pemilik Semesta Alam. 

Tidak kurang penggemar Maha Ghaib itu di Bali maupun di Indonesia secara kesuluruhan, ada pasarnya juga, pembeli dan penjual batu-batu mistik dengan label bisa menarik keberuntungan, membuatmu jadi berwibawa dan disegani orang, harganya pun tidak murah, bisa puluhan juta harga satu batu yang berwarna merah atau biru, kuning dan sebagainya. 

Cerita yang menarik ketika saya berkunjung di Pura bersama kawan-kawan, saya pun menunggu kejipratan barang ghoib di Pura, dan dapat wangsit pula untuk mencari batu-batu yang mengkilau. Usai sembahyang (berdoa), mata saya kemana-mana, adakah barang bersinar di kegelapan, saya juga punya keinginan untuk diakui sama teman-teman bahwa tingkatan spiritual saya sudah di atas orang spiritual biasa, dan validitas dari pengakuan bisa didapatkan apabila wangsit atau petunjuk tidak membohongi saya, barang-barang ghaib itu nyata. Berapa menit kemudian, batu bersinar belum ketemu, saya mulai gelisah, kawan-kawan sudah mulai mendaki tangga, kebetulan lokasi Pura berada di dekat pantai dan untuk menuju ke tempat parkir, ada tangga yang harus dilewati. Apa boleh buat, saya pun harus ikut kawan-kawan bersiap untuk pulang, saat sudah berada di tengah tangga, mata saya menyoroti sesuatu yang berukuran kecil dan berkilau di beberapa anak tangga ke atas.

Ketika melewati anak tangga tersebut, badan saya langsung membungkok dan tangan mengambil sesuatu dari anak tangga, barang mistik sudah ada di tangan. Tadi, hati saya menggebu-gebu, diganti dengan perasaan kecewa, mengapa barang itu terasa lengket, sepertinya saya tahu barang ini. Benar! Permen.

Kejadian ini merupakan pelajaran berharga bagi saya, ada rasa malu pada Ida Bhatara dan Ida Bhatari, pikiran dan hati saya sudah tidak tulus sembahyang, melainkan mencari keberuntungan di Pura untuk dijual dengan harga mahal. Tidak mau lagi seperti itu, hati saya harus kembali pada ketulusan untuk berdoa saja. 

Kawan-kawan, diagram (di bawah) adalah desain dan hasil renungan pribadi, tercetus sejak tahun 2002, di saat saya berhenti bekerja untuk menekuni pembersihan bathin, jiwa dan raga. Salah satu renungan saya adalah bagaimana menata segala fenomena aktual di kalangan masyarakat yang majemuk dengan cara yang bisa ditelaah dengan logika, salah satunya adalah "supernatural". Dari bahasa ilmiah, supernatural adalah satu fenomena yang memiliki kekuatan (force) dan menyalahi hukum alam. Tiba-tiba, desain selesai tanpa banyak renungan yang panjang, saya mencari keterhubungan antara Art (Kesenian) dengan Religion (Agama), Religion dengan Supernatural, Supernatural dengan Science (Ilmiah), Physics (Ilmu Fisika) dan Mathematics (Ilmu Matematika). Apa hubungan dengan Physics ke Metaphysics dan Kesenian. 

Dari ritual agama, atribut-atribut dan logos agama mempunyai estetika tinggi dan disakralkan, nilai sakral merupakan suatu kehormatan besar yang diberi manusia kepada junjungan yang paling disayangi, yaitu Tuhan. 

Metafisika adalah cabang Filsafat yang mempunyai prinsip-prinsip yang abstrak mengenai hukum kerja alam dan semesta, ia berada dalam bentuk konsepsual, bisa benar, bisa tidak. Dan Ilmu Fisika adalah ilmu komplimenter untuk mengukur kebenaran tersebut, apakah Absolut, berada di ruang masa lalu, masa kini dan masa depan, ataukah kebenaran itu merupakan Relatif, terjadi sebuah pergeseran nilai dari masa lalu ke masa kini, dan akan terjadi perubahan dari masa kini ke masa depan. Misterius. 

Misalnya dari teori relativitas Einstein, E = mc2, Energi adalah Absolut namun nilai dari energi tersebut bergantung pada massa dan kecepatan cahaya, massa bisa mempunyai nila yang berbeda-beda, dan bisa bergerak lebih lambat dari kecepatan cahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun