Mohon tunggu...
Nike Riandini
Nike Riandini Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya,\r\nsedang belajar Ilmu Pernyataan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Body Laguage Tim Sukses Jokowi - JK

27 Mei 2014   17:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:04 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya akan membahas bahasa tubuh dari tim sukses dari salah satu partai. yaitu partai PDIP yang akan dipimpin oleh Jokowi – JK. Dalam video yang saya lihat pada situs web http://www.youtube.com/watch?v=bwnavujDjRc dengan durasi 02 : 29 :19 dalam acara Indonesia Lawyers Club di TvOne 20 Mei 2014 yang berjudul “Sudden Death Jokowi VS Prabowo”.

Yang akan saya bahas bahasa tubuh dari Tim Sukses Jokowi - Jk yaitu Aria Bima, beliau adalah salah satu tim sukses dari Jokowi – Jk yang sekaligus sebagai Ketua DPP PDIP. Pertama pada saat beliau berbicara ‘’ya dari aspek….’’, Disini yang saya lihat kepalanya menolah – menoleh, Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bila sikap ditambah dengan sesuatu pandangan mengancam maka ini menimbulkan gambaran bahwa orang tersebut kurang mengetahui sopan santun / tata tertib. Semakin tegang kepala dilempar kebelakang, maka semakin menimbulkan sikap menantang. Menggambarkan juga keadaan rasa diri yang tersinggung. Disamping itu dapat dijumpai dalam keadaan trotz (bingung).

Selanjutnya pada saat beliau berbicara diiringi dengan gerakan mengepal mik, Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan mengepalkan tangan berate mengumpulkan dan memperkuat konsentrasi. Dengan mengepal, kita memegang, menekan atau menahan sesuatu. Secara sekunder, menekan, menahan emosi dengan mengepal tangan. Secara primer, mengepal tangan merupakan sejata atau mengancam, berkelahi (dorongan untuk agresi).

Dilihat dari cara duduknya beliau terlihat terancam, yaitu dengan duduk tidak bersandar di bangku. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa orang yang tidak mempunyai kepercayaan pada dunia luar, merasa diri terancam, bila duduk akan mengambil sikap siap sedia untuk melarikan diri atau untuk melawan. Yaitu dilihat dari sikapnya yang tegang, tidak melemaskan diri, sehingga tidak bersandara pada kursitetapi badan bagian atas agak dimajukan agar dapat secepat mungkin berdiri.

Pada saat berbicara selanjutnya telapak tanggannya mengarah keatas dan berulang kali. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa tangan yang diarahkan ke atas dapat diartikan ingin memberikan keterangan.

Saat berbicara ‘’ada kesungguhan, ada kemauan..’’ diiringi gerakan dengan tangan maju kedepan. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan menarik tangan keatas, tangan di buka kea rah depan yang menandakan orang yang bersangkutan memperlihatkan bahwa ia tidak mempunyai sesuatu, jadi ada maksud baik.

Lalu pada menit ke 11 : 46 tangan terlihat menekan kebawah pada saat berbicara tertentu saja. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa membuka tangan ke arah bawah berarti kita ingin menenangkan dan meredakan situasi.

Ketika berbicara beliau meluruskan telunjuknya dan ditengah - tengah pembicaraan, beliau terlihat ingin meredakan dan menenangkan situasi diruangan tersebut. hal tersebut terlihat ketika berbicara terlihat beliau membuka tangan ke arah bawah.
Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa meluruskan telunjuk dilakukan untuk mengarahkan perhatian.

Beliau mengatakan “Mengkritisi pemerintahan SBY ”, ketika berbicara tersebut beliau ingin menjadikan semua orang yang ada diruangan tersebut benar - benar mendengarkan apa yang dikatakan dengan gerakan mengepal dan meluruskan jari telunjuknya . Pada tulisan Allan Pease yang berjudul  How To Read Others Thoughts by Their Gestures, mengatakan bahwa mengepal tangan dan meluruskan telunjuk berarti menjadikan pendengar tunduk atau patuh dengan apa yang kita bicarakan

Berikutnya Tjahjo Kumolo sebagai Sekjen PDIP, yang merupakan tim sukses dari Jokowi- Jk. Ketika beliau berbicara, cara duduknya dengan tenang dan menyandarkan badannya pada kursi ini terlihat beliau sangat santai. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa Jika kita merasa yakin, merasa aman, mempunyai kepercayaan pada lingkungan disekitar kita, maka akan ada kecenderungan kita duduk dengan tenang dan menikmati keadaan itu. Kita akan duduk bersandar sambil melemaskan urat - urat.

Pada saat beliau berbicara di waktu ke 25 : 45 , tangannya bergerak menekan keatas pada kata tertentu. Ini terlihat bahwa beliau ingin memberikan keterangan - keterangan / penjelasan – penjelasan. Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan bahwa tangan yang diarahkan ke atas dapat diartikan ingin memberikan keterangan.

Pada waktu ke 35 : 50, gerakan tangan beliau adalah maju – maju. Dan diarahkan kedepan Menurut Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten, Und Gebarden ” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja mengatakan menarik tangan keatas, tangan di buka kea rah depan yang menandakan orang yang bersangkutan memperlihatkan bahwa ia tidak mempunyai sesuatu, jadi ada maksud baik.

Demikianlah pembahasan analisa body laguage dari tim sukses Partai PDIP yaitu Bapak Aria Bima dan Tjahyo Kumolo. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Terima kasih

Sumber :

http://www.youtube.com/watch?v=bwnavujDjRc

·Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja

·Allan Pease : How to read others thoughts by their gestures.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun