Globalisasi bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Munculnya internet memunculkan julukan baru bagi media senior-nya yaitu televisi, radio, media cetak sebagai traditional media. Ini berarti bertambahlah peluang bagi para jurnalis untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yaitu internet yang disebut sebagai the new media yang menurut Denis McQuail (2000) lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu, audience memiliki posisi ‘sejajar’ dengan jurnalis.
Pengaruh the new media terlihat dari perubahan channel informasi dari media tradisional menjadi online media. Selain itu juga munculnya konsep citizen media yang mendapat tanggapan sceptis dan optimis dari mainstream media. Saat ini semua media tradisional di Indonesia sedang berlomba membuat versi online seiring dengan perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia, dimana saat ini sudah mencapai 25% dari total penduduk Indonesia (Tempo, edisi 5 April 2009). Ini artinya dunia jurnalistik di Indonesia sedang memasuki era baru globalisasi informasi yang tentunya tidak akan bisa terhidar dari tantangan-tantangan yang dikemukakan diatas.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membahas lebih lanjut tentang tantangan jurnalis di era internet:
• Media massa (mass media) adalah semua organisasi yang mengumpulkan, memfilter dan menyiarkan berita dan informasi, meliputi stasiun televisi, surat kabar, radio, situs berita
• Tradisional media atau disebut juga mainstream media adalah semua media massa diluar internet yaitu televisi, radio dan media cetak
• New media atau media baru adalah internet
• Jurnalis profesional adalah seseorang yang bekerja di media massa formal baik di media tradisional maupun media baru dan memiliki keahlian khusus mencari, menulis dan menyiarkan berita.
• Jurnalis warga (Citizen journalis) adalah warga biasa yang menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profesional yang pada umumnya menggunakan channel media baru yaitu internet untuk menyebarkan informasi dan berita yang mereka dapat.
• Jurnalisme online (online journalism) adalah praktek jurnalistik yang menggunakan channel internet. Bisa jadi online jurnalism dilaksanakan oleh jurnalis profesional yang bekerja di sebuah situs berita formal dan bisa juga dilakukan oleh jurnalis warga yang menulis di blog-nya.
• Online media adalah semua media yang menggunakan internet untuk menjalankan operasinya, misalnya situs berita, informasi dan hiburan atau portal dan blog
• Online news adalah berita yang didistribusikan via internet
• Online news site adalah media organisasi yang menyebarkan beritanya lewat situs atau web
• Citizen journalism adalah praktek jurnalisme yang dilakukan oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh warga
• Citizen media adalah channel yang digunakan untuk menjalankan citizen journalism biasanya menggunakan internet
Online media adalah bagian dari the new media seperti yang dikemukakan oleh Denis McQuail (2000). Online media memiliki karakteristik yang berbeda dibanding media tradisional hingga dalam kasus ini menimbulkan perubahan posisi audience, dimana audience memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam proses produksi berita bahkan lebih dari itu, audience yang biasanya diposisikan dibawah jurnalis profesional pada beberapa kasus kini menjadi sejajar dengan jurnalis profesional.
Karakter selanjutnya adalah immediacy yang memungkinkan updating informasi melebihi kecepatan media tradisional. Setidaknya internet bisa mengalahkan media cetak yang harus mencetak berita keesokan harinya dan televisi yang harus melakukan persiapan sebelum siaran. Online journalism juga memiliki kelebihan berupa multimedia capabilityyang memungkinkan pesan bisa disampaikan dalam berbagai versi dari teks, video maupun audio.
Karakter jurnalisme online yang juga penting yaitu interactivity atau timbal balik yang memungkinkan adanya partisipasi audience secara langsung. Dengan cara ini online journalism bisa menjalankan fungsi two way communication dan interpersonal communication antara media dan user. Online media juga memiliki sifat nonlinearity yang memugkinkan jurnalis lebih fleksibel dalam menyajikan berita dan memudahkan user untuk memilih tema informasi yang diinginkan.
Perkembangan jurnalisme online menurut Jim Hall (2001, p.4) tidak dipungkiri akan menggeser media tradisional. Ia mengatakan terdapat hubungan erat antara media tradisional dengan internet, hingga pada pertengahan 1990-an hampir semua media nasional di seluruh dunia mulai membuat versi online.
Hal itu terbukti telah terjadi di Indonesia dimana saat ini bisa dibilang semua media tradisional besar di Indonesia sudah memiliki versi online. Online news site yang cukup besar diantaranya kompas.com, liputan6.com, mediaindonesia.com, suaramerdeka.com, tvone.com, dll. Sementara portal atau situs informasi, hiburan dan berita yang tidak ada kaitannya dengan media tradisinal juga bisa eksis di Indonesia diantaranya detik.com, okezone.com, inilah.com dan vivanews.com.
Kemuculan internet memberikan peluang bagi non jurnalis (citizen journalist) untuk mempublish artikel mereka di media baru ini. Inilah perubahan besar sepanjang sejarah jurnalisme dimana channel internet telah menggeser posisi jurnalis sejajar dengan audience yang menjadi reporter.
Sejak tahun 2002-nan, citizen media telah berkembang pesat dan mencoba mencari eksistensi di tengah atmosfer media tradisional. Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, video, foto, komentar dan analisis. Bahkan mampu menjalankan fungsi pers seperti watchdog, filter informasi, pengecekan fakta bahkan pengeditan.
Di Indonesia, jurnalisme warga juga bisa dibilang sudah mulai berkembang dan kegunaannya dirasakan saat adanya peristiwa-peristiwa besar seperti serangan teroris dan bencana alam. Stuart Allan (2006, p.14) mengatakan the Washington Post menggunakan informasi blog warga dalam melaporkan tsunamy Aceh, 24 Desember 2004 sebelum berhasil mengirim jurnalisnya di area bencana.
Dukungan terhadap jurnalisme warga ternyata juga datang dari kalangan wartawan. Richard Sambrook, wartawan BBC’s World yang mengatakan bahwa sudah terjadi pembentukan jaringan informasi di era global yang memungkinkan munculnya interaksi yang tinggi antara BBC dengan audience. Ia mengamati bahwa para jurnalis BBC harus bisa bekerjasama dengan audience dengan memberi kesempatan untuk memberikan kontribusi pada informasi di BBC.
Tantangan terbesar jurnalis di era globalisasi informasi ini identik dengan persainganmainstream media dengan new media dalam hal ini online media. Pihak yang merasakan dampak cukup besar dengan kehadiran media online adalah jurnalisme yang tentunya telah memiliki channel baru untuk menyebarnya informasi dan berita. Media tradisional yang pada kelahirannya tidak menggunakan channel internet dalam praktek produksi berita kini mau tidak mau harus mengikuti alur media online jika tidak ingin ditinggalkan oleh audiencenya.
Jenis jurnalisme baru yang muncul yaitu online jurnalisme yang diikuti dengan perkembangan citizen journalism telah membuat mainstream media khawatir akan eksistensinya, meski tak banyak media tradisional yang terbuka dengan konsep baru jurnalisme ini. Beberapa media yang terbuka pada bentuk media baru ini mulai menjadikan media online sebagai supporting channel atau peluang pendukung dengan membuat versi online. Sikap terbuka terhadap citizen media dipelopori oleh media sekelas BBC yang menggandeng warga untuk berkolaborasi memproduksi berita.
Daftar Pustaka:
Allan, Stuart. 2006. Online News. Two Penn Plaza. New York
Jim Hall. 2001. Online Journalism: A Critical Primer. Pluto Press. London
Sambrook, Richard. 2005. Citizen Journalism and the BBC, Nieman Report, Vol 59. No 4, Halaman 13 – 15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H