BAGAIMANA PEKAN KEBUDAYAAN NASIONAL PBSI UIN JAKARTA TAHUN 2023?
Pada tahun 2023, Pekan Kebudayaan Nasional, Komunitas Danarto DKK bekerja sama dengan Prodi PBSI untuk merawat warisan Pak Dan. Bersama Danarto DKK, Prodi PBSI melaksanakan Workshop Inventarisasi Digital Koleksi Komunitas, serta membuka Taman Bacaan Danarto di Lobi Timur FITK UIN Jakarta selama PKN berlangsung dari 20-28 Oktober 2023. Untuk memperkenalkan Taman Bacaan Danarto, Prodi PBSI menjadi bagian dari Ruang Tamu PKN 2023 dan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan untuk warga UIN Jakarta serta komunitas-komunitas kesenian di Ciputat.
APA SEJARAH DALAM PESTARAMA#4, PRODI PBSI FITK UIN JAKARTA?
Mengangkat naskah-naskah Danarto untuk dipentaskan oleh mahasiswa semester 6. Selama 1 semester, selain berlatih untuk pementasan, HMPS PBSI UIN Jakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait drama dan Danarto, termasuk bincang-bincang tentang pemikiran Danarto bersama Sapardi Djoko Damono, Radhar Panca Dahana, dan Abdullah Wong; serta Haul untuk Danarto yang diisi dengan Pidato Kebudayaan oleh Acep Zamzam Noer, Doa untuk Pak Dan dipimpin Zastrow Al Ngatawi, serta testimoni keluarga, sahabat dan rekan Pak Dan (Ken Zuraida, Uki Bayu Sejati, Agus Sarjono, dan lainnya) di Jakarta. Setelah acara selesai, pihak keluarga menghibahkan koleksi buku Pak Dan yang berada di rumah beliau di Pamulang kepada Perpustakaan Prodi PBSI FITK UIN Jakarta. Sejak itu, Prodi PBSI memiliki Pojok Danarto. Salah satu produk yang telah dihasilkan adalah Kumpulan Esei Danarto (esei yang belum dibunga rampai)
LATAR BELAKANG DANARTO.
Danarto lahir pada tanggal 27 Juni 1941 di Sragen, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Jakio Harjodinomo, seorang mandor pabrik gula. Ibunya bernama Siti Aminah, seorang pedagang batik di pasar. Setelah menamatkan pendidikannya di sekolah dasar (SD), ia melanjutkan pelajarannya ke sekolah menengah pertama (SMP).
Danarto menempuh pendidikan tinggi di Akademi Seni Rupa Indonesia yang berada di Kota Yogyakarta. Selama kuliah, ia aktif dalam Sanggar Bambu yang saat itu dipimpin oleh seroang pelukis bernama Sunarto Pr. Danarto memulai kariernya di bidang seni rupa. Pada tahun 1950, ia bergabung dengan Sanggar Bambu di Yogyakarta. Danarto kemudian menjadi salah satu pendiri Sanggar Bambu Jakarta.
KARYA SASTRA DANARTO.
Pak Danarto merupakan sastrawan yang memiliki banyak karya, yaitu :
Drama
* Bel Geduwel Beh (1976)
* Obrok Owok - Owok, Ebrek Ewek - Ewek (1976)