Ah, masak sih bisa begitu? Masak Jokowi dan keluarga bisa berbalik arah mendukung musuh politiknya? Ya bisa dong. Jokowi-Prabowo hanya "bermusuhan" saat Pilpres. Setelah itu dia justru merangkul Prabowo dan dijadikan Menteri Pertahanan. Kalau kemudian dalam perkembangannya yang terjadi memang lebih dari itu, ya wajar saja. Ini hanya politik, Kak. Bukan kitab suci yang tak bisa berubah. Dan belum tentu juga ini akan terjadi beneran.
Ingat selalu pameo, "Tak ada musuh ataupun teman yang abadi di dalam politik, yang abadi hanya kepentingan".
Yang tidak wajar adalah mindset ingin musuhan terus dan memelihara kebencian kepada orang lain dengan preferensi politik berbeda. Jadi, saran saya kepada salah satu pendukung sesecapres, hentikan sikap beringas itu. Nggak hanya diri sendiri yang rugi karena bikin males orang, tapi sesecapres yang Anda dukung juga akan menerima akibatnya.
Soal mau pilih Capres ini atau itu adalah hak masing-masing orang. Tidak boleh dipaksa-paksakan. Jadi tak ada yang bisa dilakukan kecuali saling menghargai pilihan masing-masing.
Pilpres masih lama. Masih akan ada banyak dinamika. Yuk kita sambut dengan suka cita. Penuh kegembiraan, bukan kebencian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H