Adik-adikku sayang anggota HMI...
Sebelumnya kenalkan. Jelek-jelek aku ini yundamu loh. Aku mantan Sekum di Komisariat FISIP Universitas Sebelas Maret. Saat itu Ketumnya kanda Syifaul Arifin. Aku juga pengurus Lapmi HMI Cabang Surakarta, saat Ketumnya Kanda Yahya Tatang Badru Tamam.
Adik-adikku...siapa keluarga HMI yang tidak sakit hati sih dengan pernyataan Wakil Ketua Saut Situmorang. Dia nyatakan, "Banyak kader HMI terlibat korupsi." Sakit emang dikatakan demikian... Tapi apakah pernyataan itu sepenuhnya salah? Nggak100% salah juga kan? Sebab faktanya memang ada beberapa kanda kita yang meringkuk di balik jeruji besi karena tersandung kasus korupsi. Apalagi Pak Saut juga sudah minta maaf.
Justru mestinya kita jadikan itu otokritik. Kita lihat diri kita. Kita lakukan introspeksi. Mari belajar melihat diri kita sendiri, sudah baikkah kita? Apakah ujaran dalam NIK sudah kita laksanakan baik-baik? Kenapa di luar sana ada cap bahwa anak-anak HMI hanya peduli pada kepentingan? Mari kita telanjangi diri lebih dalam.Â
Tapi baiklah kalau tidak terima dengan pernyataan itu. Namun apa iya begitu caranya 'balas dendam'? Kalian lampiaskan sakit hati dan kemarahan dengan berbuat kerusakan di Gedung KPK. Kalian corat-coret, bakar ban dan teriak-teriak buat mencari perhatian publik. Kalian lakukan aksi demonstrasi yang anarkis. Apakah kalian tidak ingat kalian sedang membawa nama besar HMI? Lebih dari itu kalian juga menyandang nama besar Agama Islam. Orang beragama mestinya tidak melampiaskan kemarahan secara membabi buta seperti itu.Â
Duh,Dik.... Yunda malu melihatnya.
Luapan kemarahan serupa itu sungguh kontra produktif buat perjuangan kita. Itu tidak sejalan dengan Nilai Identitas Kader yang menjunjung tinggi demokrasi. Kenapa keberatan kalian atas pernyataan Pak Saut tidak diungkapkan secara lebih elegan? Berkunjung baik-baik ke Gedung KPK, ajak dialog Pak Saut, dan kalau masih kurang puas sampaikan somasi atau kalau perlu tempuh jalur hukum, tuntut Pak Saut!
Ini zamannya media sosial. Di sana orang bebas bicara, bebas mem-bully termasuk mem-bully kelakuan kalian yang sangat tidak mencerminkan attitude kaum intelek. Yunda sedih kerusakan yang kalian buat di Gedung KPK menjadi viral, di-publish dan disebarkan sedemikian rupa. Belum lagi semua media baik televisi, radio,portal berita maupun koran memberitakan kelakuan kalian. Semua orang tidak tertarik membahas apa yang dilakukan Saut kepada HMI, sebaliknya lebih tertarik untuk menyoroti kelakuan kalian yang tak terpuji.Â
Dan setelah melihat apa yang kalian lakukan, para orang tua bukan tidak mungkin akan berpesan pada anak-anak mereka yang kuliah, "Nak, janganlah kamu ikut-ikutan masuk HMI. Mereka brutal dan tidak bisa mengelola emosi dengan baik, Lihat kelakuan mereka. Jauhi saja mereka. Biar kamu nggak ketularan."
Tolong, jangan ulangi yang seperti ini lagi. Pikirkan baik-baik sebelum bertindak. Bikin nama HMI kembali berkibar, sebagai contoh bahwa inilah pemuda harapan bangsa.
Baiklah, Dik... Kiranya ini saja pesan Yunda. Salam sayang selalu.
Solo, 10 Mei 2016
Yakin usaha sampai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H