Kebayang nggak kalau provokasi dengan memanfaatkan sentimen muslim-Israel berlanjut, padahal sebenarnya tujuan media abal-abal itu agar orang-orang membenci media tempat para wartawan itu bernaung (Tempo/Kompas/Metro). Bisa jadi bila provokasi terus berlanjut tanpa bisa dikendalikan, ada orang yang lantas benar-benar mengarahkan sasaran kepada wartawan itu atau bahkan kepada sanak keluarganya?
Batapa banyak kita dapati kenyataan orang yang tak bersalah bahkan anak-anak dibunuh oleh orang yang menyimpan dendam dan kebencian. Apakah media abal-abal itu mikir sampai di situ?
Lantas apakah dengan menulis ini berarti saya membela Yahudi Israel dan bukannya membela agama saya sendiri yaitu Islam? Ya begitulah mungkin yang akan dipahami orang-orang yang kurang penuh volume otaknya. Saya bukan sedang di pihak Islam atau Yahudi. Tapi saya ada di pihak orang-orang yang menjadi korban fitnah oleh media-media provokasi berkedok agama. Saya menentang keras penyebaran kebencian dengan cara memanfaatkan sentimen agama.
Solo, 1 April 2016
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H