Saya jadi ingat Ahmed, bocah tanggung asal Texas, Amerika. Dia ditahan petugas keamanan sekolahnya karena membawa jam digital rakitannya yang dikira bom. Kasus Ahmad lebih ramai lagi karena orang yang gemar menggosok sentimen menyebarkan isu bahwa dia ditangkap karena seorang muslim. Tapi apa yang terjadi kemudian? Tak kurang pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengapresiasi kreativitasnya. Bahkan Presiden Obama turun tangan dengan menyatakan pendapat yang sama dengan Zuckerberg.
Namun Kusrin bukan Ahmed. Kusrin juga bukan orang Amerika, tapi Indonesia. Dalam kasus Kusrin, hukum memang ditegakkan. Namun rasa keadilan telah tercederai.
Agaknya negara ini lagi krisis pejabat yang visioner, penegak hukum yang tak hanya tegas menjalankan tugas sesuai aturan. Lebih dari itu mereka yang bekerja dengan menggunakan nurani.
Solo, 13 Januari 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI