[caption id="attachment_416775" align="aligncenter" width="560" caption="Tak ada lagi gambar Si Mata Satu di samping tulisan "][/caption]
Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden RI Jokowi akhirnya menghapus gambar manusia bermata satu di kafenya yang belum genap dua bulan dibuka, setelah terjadi polemik berkepanjangan atas kafenya. Polemik dimulai dari postingan pada Fanpage kader PKS, Jonru, yang menyatakan gambar di Kafe Markobar  itu menyerupai dajjal dan juga merupakan lambang Iluminati.  Jonru menyoroti kafeGibran atas dasar foto entah milik siapa yang menjadi latar belajang pengunjung kafe. Jonru menyoroti dan kafeInformasi dalam Fanpage Jonru lantas disambar situs PKSpiyungan yang ikut menanasi.
Informasi dari Jonru dan PKSpiyungan lantas menjadi rujukan sejumlah situs-situs erita yang menjadi kepanjangan media mainstream, di antaranya Republika. Bahkan Republika meminta pendapat sejumlah tokoh agama yang berasumsi gambar "dajjal" bisa jadi bukan merupakan ketidaksengajaan, serta meminta gambar itu dihapus. Kafe dajjal Gibran  akhirnya menjadi perbincangan di jagat raya media sosial, tak terkecuali Kompasiana.
Untuk tidak semakin memperpanjang kontroversi, Gibran memutuskan untuk menghapus gambar tersebut, dan menyisakan tulisan "Yes You Can" di sampingnya. Senin (11/5), gambar "manusia dajjal" itu sudah tidak ada. Pada hari Sabtu malam sebelumnya, saat saya mengunjungi kafe itu bersama keluarga besar, gambar itu masih ada.
Tidak hanya itu, Gibran juga memberikan klarifikasi kepada khalayak mengenai permasalahan tersebut. Sayang saya tidak bertemu langsung dengan Gibran. Namun saya mendapatkan tulisan tangan sebagai gantinya. Dalam klarifikasi yang ditulis tangan itu, Gibran menyampaikan bahwa gambar itu sama sekali bukan gambar dajjal atau yang lainnya.
[caption id="attachment_416776" align="aligncenter" width="560" caption="Klarifikasi Gibran"]
Gibran menjelaskan, mata satu merupakan wujud visi-misi dirinya dan juga pamannya, Arif, selaku pemilik kafe. Adapun gambar segitiga karena kafe itu merupakan cabang yang ketiga. Gambar manusia itu mengenakan jas dan dasi yang rapi, melambangkan keseriusan dalam menjalankan usaha. Adapun tulisan "Yes You Can" untuk membangun optimisme.
Pada akhir klarifikasinya, Gibran menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jonru, atas postingannya yang menyerang, namun sebagai dampaknya malah membuat kafenya lebih terkenal. "Saya jadi tidak usah mengeluarkan uang untuk berpromosi. Dan sepertinya pelanggan juga tidak terganggu dengan gambar tersebut," tandas Gibran.
Memang seperti pantauan saya, kafe itu ramai sekali sekarang. Pada saat malam Minggu kemarin kami sampai tidak mendapat tempat duduk. Anak-anak dan keponakan saya harus menunggu beberapa orang menyelesaikan makan dan hang outnya. Sedangkan saya dan kawan-kawan terpaksa pindah ke warung di dekatnya.
Ah... Gibran, Gibran... Nasibmu memang tak sebagus putra presiden sebelum-sebelumnya. Apapun yang mereka lakukan mendapat permakluman dan tak disorot gerombolan PKSpiyungan maupun Jonru sepertimu.
Solo, 12/5/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H