Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Foto Jokowi Berhaji Tahun 2003 Akhirnya Ditemukan

21 Mei 2014   23:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 14999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu gencarnya fitnah dan isu SARA dihembuskan sejak Joko Widodo resmi dicalonkan sebagai presiden oleh PDIP. Salah satunya adalah bahwa dia sebenarnya bukan muslim, dan gelar hajinya pun diragukan, dibilang sebenarnya huruf "H" di depan namanya adalah nama baptis yaitu Herbertus atau nama depan, Handoko. Dan sebenarnya tidak begitu penting juga untuk klarifikasi soal gelar haji ini. Namun ternyata isu ini berhasil membuat banyaaak sekali orang awam terpancing dan percaya bahwa Jokowi berbohong dengan gelar hajinya.

Dan isu ini seperti bola salju saja, makin dibesarkan dan digelindingkan oleh lawan politik, membuat dada saya sesak karena saya tahu itu semua fitnah. Ini semua dilakukan demi meraup suara orang Islam yang tak rela non muslim menjadi  pemimpin.

Kebetulan saja saya mengenal pak Jokowi, dan juga beberapa keluarga dekatnya. Melalui mereka saya minta satu foto Jokowi saat berhaji. Sayang keluarga Jokowi tidak berhasil mendapatkan foto Jokowi saat pergi haji. Saya pun sempatkan menulis semacam klarifikasi di blog keroyokan tercinta ini, meski tanpa foto.  "Ada foto dengan Aa Gym di sebuah hotel Tanah Suci. Ada juga banyak foto di hard disk, tapi hard disknya rusak," kata sepupu Jokowi, dr Rusmawati SpA yang selama ini adalah dokter anak yang saya percaya merawat dan memantau kesehatan anak-anak saya.

Suami Bu Dokter tersebut punya foto-foto yang disimpan di hard disk, karena kakaknya ikut berangkat ke Mekkah bersama Pak Jokowi.

Saya juga menghubungi kawan yang dekat dengan paj Jokowi, malah dia bilang, "Pak Jokowi tidak ambil pusing dengan serangan tentang kehajiannya. Pak Jokowi bilang biarlah Allah saja yang tahu.."

Ahhh... sayang. Sebab dengan ketiadaan foto itu, ada kawan blogger yang mengapload foto umrah tahun 2012 sebagai ilustrasi tulisan tentang kehajian Jokowi, dan jadi bahan bullying karena dianggap berbohong, mengunggah foto umrah  di tulisan  haji. Saya sedih... dasarnya memang keluarga itu tidak begitu mempedulikan foto-foto semacam itu, hingga akhirnya ternyata keberadaannya dirasa penting untuk mengklarifikasi fitnah yang dilancarkan akhir-akhir ini.

Namun alhamdulillah, saya hari ini mendapat kabar gembira. "Foto haji Pak Jokowi akhirnya ditemukan," demikian bunyi status disertai foto yang ditag-kan ke Facebook saya oleh sang dokter. "Masya Allah Bu Dokter... bagaimana ceritanya foto ini akhirnya ditemukan?" tanya saya.

Singkat cerita, ternyata akhirnya keluarga bu dokter mengobok-obok dokumentasi foto. Hari berganti minggu, dan hampir beberapa bulan berselang sejak fitnah menyangkut gelar haji Jokowi ini menyebar, mereka akhirnya menemukan salah satu foto tersebut. Sedangkan foto di atas, Pak Jokowi ada di posisi paling kiri. Kakak ipar Bu Dokter kedua dari kanan dan yang paling kanan sedang tertawa lebar itu adalah Tantowi Yahya.

Sekarang dengan adanya foto ini, apakah Anda yang meragukan keislaman Jokowi dan juga kehajiannya masih juga akan percaya dengan fitnah yang ada? Atau foto ini juga akan diuji dengan teknik ELA, seperti fotokopi akta nikah yang baru-baru ini disebarkan oleh situs salah satu partai yang melabeli diri dengan "dakwah" itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun