Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anakku dan Dirinya Sendiri

29 November 2023   01:59 Diperbarui: 29 November 2023   02:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mendukung ketertarikannya dalam menyanyi, perlulah dia menguasai bahasa Inggris agar ketika menyanyikan lagu manca dia melavalkannya dengan benar. Kupikir les bahasa inggris perlu untuk menambah teman yang lebih beragam bagi dia selain ketrampilan berbahasa sangat dibutuhkan di masa depannya.

Les menggambar. Satu ini memang kupilih untuk mewadahi kesenangannya corat coret di setiap buku sekolahnya. Aku memasukkannya ke sanggar. Dia dipaksa belajar teknik menggambar dengan benar. Tidak sekedar corat coret tak bermakna. Kini dia sudah bisa menggambar dengan cepat. Bahkan beberapa kali mengikuti pameran lukisan dari sanggarnya. Belum mahir namun penting bagiku dia mampu mengungkapkan imajinasinya dalam bentuk karya.

Ternyata ada hal tidak sejalan dengan rencana dan harapanku. Dia menjadi lebih senang berkarya daripada belajar materi akademik. Hadew. sebenarnya sebagai ibu dan guru, aku paham bahwa setiap anak memiliki karakter dan cara yang berbeda dalam menjalani hidupnya. Tapi mengapa aku masih BAPER. Menginginkan dia baik juga secara akademik.

setap kali memintanya belajar yang dihasilkan adalah kertas dengan coretan bermakna atau suar piano yang mengiringinya menyanyikan lagu-lagu sederhana. Lagu-lagu pendek yang not nya ditemukannya sendiri dari rasa suaranya tanpa melihat partitur. Bersyukur iya, namun itulah orang tua. Seringkali mengharap LEBIH padahal sudah DIBERI LEBIH. Sebagai orang tua SAYA LUPA BAHWA ANAK PUNYA SISI PRIBADI YAITU DIRINYA SENDIRI. Kita hanya mampu dan boleh  support itu asal tetap di garis positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun