Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kebaya dan Perempuan Zaman Milenial

1 November 2019   20:19 Diperbarui: 1 November 2019   20:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami bergaya dengan kebaya dan kami bangga

Membawa tas rangsel berisi laptop, bekal makan siang, air mineral. Wow, akhirnya mesti berkebaya dan karena "kepengen" terlihat cantik bawahannya juga memilih yang sesuai. Semua memang terasa menyiksa pada mulanya, namun ternyata kami merasa bangga mampu tampil beda dengan pakaian yang khas Indonesia. Pakaian yang ternyata sudah mendunia.

Dengan berkebaya atau pakaian adat, kami tetap bisa mengajar dengan penuh semangat seperti biasa. Bahkan tambahan rasa bangga menjadi bagian Indonesia. menambah semangat.

Semoga gerakan ini menjadi juga gerakan pikiran dan hati. Artinya bukan hanya tampilan luar yang Indonesia namun juga pikiran dan hati kami. Tujuan besarnya adalah menanamkan jiwa nasionalisme pada murid-murid dari hal yang paling dasar yaitu menghargai segala yang INDONESIA. Perempuan millenial sudah banyak yang bangga berkebaya, semoga gerakan ini mampu membawa kembali pemikiran para guru dan masyarakat umum untuk CINTA NEGERI SENDIRI.

Mengapa harus mengadopsi budaya lain jika Indonesia sendiri memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Mari Bangga menjadi Indonesia. Mari kita merasa bangga membagikannya pada generasi mendatang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan media sosial untuk mewartakannya. Mari kita mulai. Mimpi besarnya adalah INDONESIA TETAP DAMAI DAN BERSATU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun