Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kebaya dan Perempuan Zaman Milenial

1 November 2019   20:19 Diperbarui: 1 November 2019   20:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami bergaya dengan kebaya dan kami bangga

Keputusan untuk memakai baju adat bagi para guru, menuai perdebatan. Ya, demi sebuah kata "Nasionalisme" yang semakin memudar, sekolah kami memutuskan untuk memakai baju adat setiap Hari Rabu.

Penerapan keputusan ini diawali bagi para guru. Menyusul kemudian bagi murid-murid. Wajah tak nyaman lantas muncul. Keberatan paling besar datang dari guru-guru perempuan. Berpuluh alasan dilontarkan. 

"Ribet, ah."

"Pasti panas."

"Aduh, gak bebas, jalan kesana kemari."

Hmm, itulah suasana setiap ada perubahan. Ada pro dan kontra. Ada yang setuju dan tidak. Itu hal yang lumrah.

Terjadilah seperti yang di tetapkan. Berpakaian adat pada Hari Rabu, itu artinya kami kaum perempuan harus berkebaya.

Perempuan jugalah yang akhirnya heboh. Meski awalnya terlihat ogah dan berat, kami para perempuan ini tetap berusaha tempil cantik. Menyiapkan kebaya tercantik yang dimiliki bahkan menyempatkan membeli nya demi terlihat asik dan menawan. Setidaknya tampil menawan di hadapan para murid. 

Sesuatu yang special bagi yang hadir pagi itu. Bapak ibu guru berpakaian "cantik" dan "Aneh". Aneh, karena tidak biasa. Wali murid pun bertanya dalam keheranan. 

"Ada apa koq memakai baju seperti ini?" Kami pun menjelaskan secara singkat alasan mengapa kami berpakaian berbeda dari biasanya.

Perempuan yang hidup di jaman mileneal harus berkebaya. Awalnya memang ribet. REMPONG, kata sebagian orang. Bagaimana tidak, kami yang biasanya memakai celana panjang dengan nyaman mengendarai motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun