Dalam menjalankan smelter nikel di Sulawesi Tengah, PT Gunbuster Nickel Industry berkomitmen tinggi untuk mengedepankan prosedur keamanan kerja bagi pekerjanya.
Pernah mengamati peralatan makan atau peralatan dapur di rumah? Biasanya terlihat warna perak mendominasi kedua peralatan tersebut karena terbuat dari stainless steel.
Namun, apakah kalian tahu stainless steel terbuat dari apa? Jawabannya adalah nikel, sebuah unsur logam dari fosil tumbuhan yang diambil dari kerak bumi, yang berwarna putih keperak-perakan.
Sampai saat ini, diketahui bahwa penggunaan nikel terbesar untuk logam paduan stainless steel seperti peralatan dapur yang ada di rumah. Selain itu, logam dengan simbol "Ni" digunakan untuk pembuatan mesin, pesawat, baterai, alat medis, kosmetik, reaktor nuklir, koin dan bearing.
Hilirisasi Nikel yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah, singkatnya Indonesia tidak mau lagi menjual mikel mentah dari pertambangan.
Menurut Kemenperin, dengan adanya hilirisasi nikel membuat multiplier effect pada ekonomi nasional. Pembangunan smelter sebagai upaya hilirisasi mendatangkan banyak investasi ke dalam negeri dan hasil dari smelter ini adalah penambahan nilai pada ekspor nikel.
Seperti disampaikan oleh presiden, jika mengekspor bahan mentah hanya 17 Triliun, maka jika ekspor produk hilirisasi bisa naik mencapai 510 Triliun. Hal ini tentu saja menambah pendapatan negara.
Perusahaan smelter yang mendukung upaya hilirisasi minerba dan Proyek Strategis Nasional adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Perusahaan smelter ini juga bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Morowali Utara untuk mengembangkan hilirisasi nikel dan mensejahterakan masyarakat sekitar.
Mengenal Pengolahan Nikel Secara Singkat
Nikel memang banyak digunakan oleh berbagai industri, tetapi sepertinya belum banyak yang mengetahui tentang pengolahan nikel. Dalam mengolah nikel, PT GNI menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan mengembangkan jalur 25 produksi yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) sebanyak 1,9 juta ton per tahun.
Dari informasi PT GNI, pengolahan nikel di smelter PT GNI harus melalui 3 tahapan penting yang tidak boleh terlewatkan yaitu tahap pengeringan (moisture) sampai 45%, tahap pra produksi menggunakan RKEF dan yang terakhir adalah tahap kalsinasi yang menghasilkan feronikel yang digunakan dalam berbagai industri termasuk baja tahan karat.
Upaya Meminimalisasi Kecelakaan Kerja PT GNI
Smelting adalah pekerjaan yang penuh risiko karena pekerja akan berhadapan dengan suhu tinggi yang membahayakan keselamatan. Terkadang mineral yang diolah juga mengandung zat-zat yang berbahaya.
Selain itu, penggunaan alat berat memiliki risiko yang besar sehingga harus digunakan dengan hati-hati.
Oleh karena itu, PT GNI mengedepankan prosedur keamanan untuk menjamin keselamatan para pekerjanya. Pekerja di PT GNI wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar, serta perusahaan wajib memiliki sistem pengecekan dan pemeliharaan berkala.
Dalam mengoperasikan smelter-nya, PT GNI menerapkan prosedur keamanan kerja sesuai peraturan dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Berdasarkan informasi PT GNI, perusahaan smelter ini memiliki agenda rutin untuk mengadakan pelatihan keselamatan kerja dengan menggandeng Basarnas Kota Palu. Dalam pelatihan tersebut, pekerja diajarkan cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), latihan penyelamatan kecelakaan yang dikarenakan alat berat, evakuasi saat terjadi kebakaran dan penyelamatan di air.
Pelatihan-pelatihan tersebut bertujuan agar pekerja paham tentang situasi tanggap darurat dan mampu menggunakan fasilitas tanggap darurat yang sudah disediakan oleh perusahaan.
Selain mengadakan pelatihan keselamatan kerja, PT GNI juga membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang bertugas mengawasi dan melaksanakan regulasi keamanan kerja di PT GNI. P2K3 ini menjadi wadah bersama antara pengusaha dan karyawan untuk memahami dan melaksanakan prosedur keamanan kerja.
Perusahaan smelter terbesar di Indonesia ini juga selalu mengadakan dialog rutin dengan karyawan sebagai bentuk keterbukaan, untuk mendorong rasa saling menghargai antara perusahaan dan karyawan, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif. Komitmen tinggi juga tertuang dalam ikrar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Gunbuster Nickel Industry.
Menanggapi komitmen tinggi regulasi keamanan kerja di PT GNI, pada bulan Februari 2023 Kemnaker bersama Dinas Nakertrans Kabupaten Morowali Utara mengunjungi PT GNI. Dalam kunjungannya, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Yuli Adiratna, menyatakan bahwa Kemnaker mengapresiasi pembentukan P2K3 sebagai usaha positif untuk mengedepankan penerapan K3 dan regulasi keamanan kerja di PT GNI.
Dampak Positif Hilirisasi Nikel bagi Perekonomian
Seperti yang sudah dituliskan di atas, dampak positif program hilirisasi minerba sangat berpengaruh pada pendapatan negara. Dalam masa konstruksi, smelter yang dibangun di Indonesia banyak menyerap tenaga kerja lokal.
Apalagi jika sudah beroperasi seperti PT GNI, perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia ini sekarang sudah memiliki ribuan karyawan.
Selama recruitment tenaga kerja pada tahun 2021 sampai tahun 2022, PT GNI bekerja sama dengan Disnaker Morowali Utara. Pencari kerja yang berminat untuk bekerja di perusahaan smelter tersebut dapat mengirimkan berkas-berkasnya melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Daerah Morowali Utara.
Adapun rincian berkas yang harus dikirimkan adalah:
Surat Lamaran Kerja
Daftar Riwayat Hidup
Fotokopi KTP dan KK
Fotokopi ijazah terakhir dan transkrip nilai yang sudah dilegalisasi
Surat pengalaman kerja
Foto 3x4 sebanyak 4 lembar
Kartu NPWP
Kartu vaksin
Apabila rincian berkas sudah lengkap, berkas-berkas tersebut akan diverifikasi oleh tim Disnaker kemudian diserahkan kepada HRD PT GNI.
Tidak hanya perekrutan tenaga kerja lokal yang di sekitar smelter, PT GNI juga memanggil putra/putri terbaik dari penjuru Indonesia untuk bergabung bersama perusahaan. Tata cara dan syarat berkarir bersama PT GNI dapat dilihat pada website PT GNI bagian karir.
Menurut informasi PT GNI, sudah ada 9.000 tenaga kerja lokal yang bekerja di sana. PT GNI sanggup menyerap tenaga kerja sampai belasan ribu orang yang akan menempati seluruh lapisan pekerjaan hingga tenaga manajerial.
Hal tersebut tentunya akan membuat perekonomian di daerah sekitar smelter semakin berkembang.
Selain sanggup menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar, PT GNI juga berkontribusi kepada masyarakat sekitar melalui pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang mobilitas warga, pembangunan masjid, pemberdayaan UMKM, dan memberikan donasi ke panti asuhan yang ada di sekitar Morowali Utara.
Hilirisasi minerba termasuk nikel dan keterlibatan PT GNI memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Dalam menjalankan produksinya, PT GNI berkomitmen tinggi untuk mengedepankan prosedur keamanan kerja bagi karyawannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H