Memelihara hewan peliharaan entah itu kucing ataupun yang lainnya tentu harus punya komitmen yang kuat. Saat ini aku tidak berkomitmen untuk memelihara kucing, tetapi rumah kami tidak pernah sepi dari kehadiran para kucing.
Untuk berkomitmen memelihara kucing di perumahan itu agak repot, karena kucing yang dipelihara tidak bisa mengasah insting berburu tanpa menimbulkan masalah. Apalagi kalau ada tetangga yang tidak suka kucing dan tidak punya solusi jangka panjang, yang ada kucing kita nanti dibuang saat kita meninggalkan rumah
Sebagai orang yang terlahir dr keluarga yang memelihara kucing dan pernah memelihara kucing, aku melakukan beberapa komitmen ini agar kucing peliharaaanku merasa hidup lebih baik.
Memenuhi Kebutuhan Dasar Berupa Makanan & Minuman
Untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu makanan sebisa mungkin tidak membiarkan kucing sampai lapar. Karena jika lapar, kucing akan mencuri dan kalau apes kucing tadi bisa digebukin orang yang merasa kehilangan lauk. Jadi sebelum bepergian meninggalkan kucing di rumah, jangan lupa memberinya makan dan minum. Biar nggak sampai nyolong ke tetangga.
Â
Kucing ibu yang bernama Snowy (dulu kucingku, hanya berganti majikan) itu punya kebiasaan buruk yaitu mencuri. Sifat ini mungkin bawaan dari masa kecilnya karena aku menemukan Snowy itu sudah menjadi kucing dewasa.Â
Jadi riwayat masa kecil Snowy tidak aku ketahui. Nah kalau sudah ada gelagat mau mencuri, Snowy pasti diusir ibu menggunakan sapu lidi atau dicipratin air. Kadang sambil diomelin juga sih. Hehe
Memberikan Tempat yang Layak Untuk Hewan Peliharaan
Pernah dengar kucing dipelihara dengan tidak layak?Â
Kalau pernah, terus rasanya pengen nangis nggak?Â
Kalau aku sih iya, tetapi kembali lagi kepada kemampuan kita untuk memelihara. Kalau memang tidak sanggup untuk memelihara ya jangan pelihara. Itu aja sih simplenya. Pelihara kucing itu butuh tempat yang layak, misalnya kos-kosan atau rumahnya luas supaya kucingnya bisa bermain.
Kan pelihara kucing tidak mungkin dikandangin terus kayak pelihara ayam pedaging.
Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Hewan Peliharaan plus Kebersihan Kandang
Wajib banget hukumnya kalau pelihara hewan itu menjaga kebersihan. Hewan seperti kucing sebenarnya sudah bisa menjaga kebersihan diri mereka sendiri. Tetapi kebersihan kandang, siapa yang bertanggung jawab? Kan pasti yang pelihara dong. Mencuci kandang, memandikan kucing dan memberikan obat anti kutu pada kucing adalah sebuah rutinitas bagi pemilik kucing. Apalagi kalau kucing sakit, harus segera dibawa ke dokter.
Kalau kucingnya sehat, bersih dan gemuk kan si kucing bisa numpang eksis di media.
Steril Kucing Bagiku Hukumnya WAJIB
Pro kontra tentang steril pada kucing sudah banyak diperdebatkan. Tetapi aku memilih menyeterilkan kucing demi kelangsungan hidupnya. Lebih banyak manfaat yang aku dapatkan dari menyeterilkan kucing. Seperti kucing peliharaan tidak berubah menjadi hama karena jumlahnya terlalu banyak. Selain itu memelihara kucing tidak sesuai dengan kemampuan kantong kita juga sangat merepotkan.
Sebelum mengenal steril kucing, Snowy pernah memiliki anak sebanyak 4 ekor. Tiga bulan kemudian, Snowy sudah memiliki anak 5 ekor. Jadi hampir setiap tiga bulan aku mencari adopter untuk anak-anak Snowy dan itu merepotkan karena tidak semua adopter bertanggung jawab. Selain itu aku merasa tidak terlalu memperhatikan kucing-kucingku karena jumlahmya terlalu banyak.Â
Untung saja aku kemudian menyeterilkan Snowy ke AFJ (Animal Friends Jogja) dengan biaya terjangkau. Yup, steril subsidi menjadi pilihan bagiku karena tidak membuat kantong jebol. Selain itu aku sudah tidak mau direpotkan dengan Snowy yang beranak terus menerus. Setelah disteril, aku merasa Snowy lebih gemuk dan tidak agresif.Â
Begitu pula dengan Shiro yang merupakan kucing jantan. Ketika musim kawin, Shiro akan mengeong-ngeong mencari pasangan dan agresif. Aku pernah dicakar shiro sampai berdarah-darah hanya karena aku mau memasukkan dia ke kandang tetapi dia sedang memasuki musim kawin. Shiro jenis kucing campuran yang kukunya lebih besar dari kucing domestik, bisa terbayangkan bagaimana rasanya dicakar Shiro kan?
Setelah disteril, Shiro menjadi lebih kalem dan tidak agresif saat musim kawin. Insting berburu kedua kucing ibu ini juga masih jalan kok sampai sekarang walaupun sudah di steril. Jadi steril itu menurutku lebih banyak manfaatnya. Perkara mereka berdua tidak punya keturunan lagi dan habis karena dipanggil Tuhan buatku tidak masalah.Â
Mereka milik Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Selain itu nanti pasti akan ada kucing lagi yang datang kepada kita. Aku percaya bahwa kucing itu akan memilih majikannya sendiri.
Memelihara hewan peliharaan itu bukan buat ajang pamer, sekedar pengen atau bahkan lucu-lucuan. Sekali lagi butuh komitmen kuat untuk memasukkan mereka ke dalam bagian hidup kita. Kan mereka makhluk hidup, Â bukan boneka yang dibeli terus dibawa pulang ke rumah dan dijadikan pajangan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H