Kalau kucingnya sehat, bersih dan gemuk kan si kucing bisa numpang eksis di media.
Steril Kucing Bagiku Hukumnya WAJIB
Pro kontra tentang steril pada kucing sudah banyak diperdebatkan. Tetapi aku memilih menyeterilkan kucing demi kelangsungan hidupnya. Lebih banyak manfaat yang aku dapatkan dari menyeterilkan kucing. Seperti kucing peliharaan tidak berubah menjadi hama karena jumlahnya terlalu banyak. Selain itu memelihara kucing tidak sesuai dengan kemampuan kantong kita juga sangat merepotkan.
Sebelum mengenal steril kucing, Snowy pernah memiliki anak sebanyak 4 ekor. Tiga bulan kemudian, Snowy sudah memiliki anak 5 ekor. Jadi hampir setiap tiga bulan aku mencari adopter untuk anak-anak Snowy dan itu merepotkan karena tidak semua adopter bertanggung jawab. Selain itu aku merasa tidak terlalu memperhatikan kucing-kucingku karena jumlahmya terlalu banyak.Â
Untung saja aku kemudian menyeterilkan Snowy ke AFJ (Animal Friends Jogja) dengan biaya terjangkau. Yup, steril subsidi menjadi pilihan bagiku karena tidak membuat kantong jebol. Selain itu aku sudah tidak mau direpotkan dengan Snowy yang beranak terus menerus. Setelah disteril, aku merasa Snowy lebih gemuk dan tidak agresif.Â
Begitu pula dengan Shiro yang merupakan kucing jantan. Ketika musim kawin, Shiro akan mengeong-ngeong mencari pasangan dan agresif. Aku pernah dicakar shiro sampai berdarah-darah hanya karena aku mau memasukkan dia ke kandang tetapi dia sedang memasuki musim kawin. Shiro jenis kucing campuran yang kukunya lebih besar dari kucing domestik, bisa terbayangkan bagaimana rasanya dicakar Shiro kan?
Setelah disteril, Shiro menjadi lebih kalem dan tidak agresif saat musim kawin. Insting berburu kedua kucing ibu ini juga masih jalan kok sampai sekarang walaupun sudah di steril. Jadi steril itu menurutku lebih banyak manfaatnya. Perkara mereka berdua tidak punya keturunan lagi dan habis karena dipanggil Tuhan buatku tidak masalah.Â
Mereka milik Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Selain itu nanti pasti akan ada kucing lagi yang datang kepada kita. Aku percaya bahwa kucing itu akan memilih majikannya sendiri.
Memelihara hewan peliharaan itu bukan buat ajang pamer, sekedar pengen atau bahkan lucu-lucuan. Sekali lagi butuh komitmen kuat untuk memasukkan mereka ke dalam bagian hidup kita. Kan mereka makhluk hidup, Â bukan boneka yang dibeli terus dibawa pulang ke rumah dan dijadikan pajangan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H