Sebagai penggemar film transformers, aku pernah beranggapan bahwa rekayasa mesin hanya bisa terjadi di dunia transformers saja. Ternyata anggapanku keliru, di dunia nyata ada UMKM yang bergerak dalam bidang teknologi rekayasa salah satunya Hasta Teknik.
Menurut Eko Purwanto pendiri Hasta Teknik, teknologi rekayasa dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. " Kami melayani pemesanan rekayasa mesin dengan budget yang disesuaikan oleh pembeli", tutur mas Eko saat ditanya tentang harga mesin rekayasa buatannya.
Hasta Teknik berdiri sejak tahun 2006 dan beralamat di Suren Wetan RT.02, Canden, Jetis, Bantul.Â
Ada beberapa keunggulan yang tercipta berkat mesin pemecah kulit ari kedelai satu silinder tanpa blower tersebut. Keunggulan yang pertama adalah proses produksi tempe menjadi lebih cepat. Waktu yang digunakan untuk mengupas kulit ari secara manual dengan diinjak menggunakan kaki bisa dipangkas menggunakan mesin ini. Keunggulan yang kedua adalah ongkos produksi tidak terlalu banyak. Keunggulan yang ketiga dengan adanya mesin pemecah kulit ari kedelai, tidak membutuhkan tenaga lebih hanya untuk memecah kulit ari kedelai dan keunggulan terakhir perajin tempe bisa memenuhi target permintaan pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan tempe.
Pembuatan kincir angin di kawasan Sanden, Bantul melalui program kreatifitas mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Dikti juga tidak luput dari campur tangan Hasta Teknik. Mahasiswa STTNas lintas jurusan yang mengikuti PKM ini sering berkonsultasi dan berdiskusi dengan pemilik Hasta Teknik. Belajar dari youtube kemudian membuat prototype bukan hal gampang. Tanpa diskusi dan konsultasi dengan Hasta Teknik yang sudah berpengalaman, tentu hasilnya tidak akan maksimal.Walaupun tidak lama dalam mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, tetapi kemampuan mas Eko dalam melakukan rekayasa mesin patut diacungi jempol.
Mas Eko sudah mengenal mesin sejak kecil, perkenalannya dengan mesin terjadi saat ia sering mengunjungi tempat kerja ayahnya di bengkel. Dari situ mas Eko kemudian belajar mengoperasikan mesin bubut dan mesin las. Kreatifitasnya semakin berkembang saat duduk di bangku kuliah sampai kemudian mendirikan Hasta Teknik.
"Memodifikasi atau merekayasa mesin itu yang penting kita tau basicnya dan belajar melalui literatur yang valid ", ungkap mas Eko di sela-sela kesibukannya mengecat salah satu mesin rekayasa pesanan pembeli. Selain berusaha untuk melayani masyarakat yang menginginkan rekayasa mesin berbudget yang disesuaikan pembeli, mas Eko juga selalu menerima mahasiswa manapun yang ingin belajar di bengkelnya, bukan hanya mahasiswa STTNas saja. Selain sebagai ajang untuk belajar, mas Eko juga mengajak mahasiswa yang belajar di Hasta Teknik untuk mengerjakan proyek pembuatan mesin dari konsumennya. " Asal tidak mengganggu kuliah saja mengerjakan mesinnya", ungkap mas Eko. " Disini saya belajar sambil dapat uang saku dari hasil ngerjain mesin," ungkap salah satu mahasiswa yang sedang belajar mengelas di bengkel Hasta Teknik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H