Jendela krepyak. copyright : Roemah Toea
Rumah yang ditinggali Bu Jamal memiliki jendela krepyak yang tinggi dan pintu yang masih asli. Selain itu tembok rumah yang tinggi dipadukan dengan jendela krepyak juga membuat suasana rumah sejuk walaupun tanpa AC. Inilah yang saya sukai dari bangunan peninggalan kolonial.Â
Saya sempat mengira bahwa dahulunya keluarga Bu Jamal adalah salah satu staff PG Sewugalur. Tetapi Bu Jamal menceritakan bahwa cara memiliki eks.rumah dinas PG Sewugalur adalah ketika masa penjajahan Jepang rumah-rumah ini dijual kepada Tionghoa yang kemudian rumah ini dibeli oleh keluarganya.
Di bagian belakang rumah, terdapat bangunan tambahan berupa kamar pembantu, dapur, gudang dan kamar mandi. Selain itu di dekat kamar mandi juga terdapat sumur dan wastafel yang sama sekali belum diubah sejak dibuatnya rumah ini. di samping rumah Bu Jamal juga terdapat paviliun kecil yang dulunya digunakan tamu untuk menginap.
kerkhof Maria Arabella Junemann. copyright : watespahpoh
Nah tidak jauh dari kawasan eks.PG Sewugalur terdapat kompleks kerkhof yang hanya terdapat 9 makam Belanda saja. Kerkhof yang dulunya dikelilingi tembok pun kini temboknya hanya terlihat sebagian. Prasasti pada kerkhof juga banyak yang tidak bisa dibaca secara utuh mengenai isinya.Â
Satu-satunya makam yang bisa dikenali bernama Maria Arabella Junemann . Nah siapa sih Maria Arabella Junemann? Mungkin beliau adalah istri salah satu staff PG Sewugalur yang kemudian dimakamkan disana. Untuk mengetahui lebih jauh siapa Maria Arabella Junemann bisa di cek di sini.
SMP 2 Galur. copyright : Roemah Toea
 Untuk halte Sewugalur saat ini sudah tidak ada, wilayah bekas halte sekarang masuk ke dalam SMPN 2 Galur. Sementara itu,tidak jauh dari SMP 2 Galur tedapat gundukan tanah memanjang ditengah persawahan yang dulunya merupakan
railbed jalur kereta Sewugalur-Yogyakarta.
penyerahan foto lawas PG Sewugalur. copyright : Roemah Toea
Sebuah jejak kejayaan PG Sewugalur tidak akan diketahui oleh warga sekitar tanpa adanya foto lama dan informasi-informasi penting yang disampaikan oleh teman-teman dari Komunitas Roemah Toea. Oleh karena itu komunitas Roemah Toea memberikan kenang-kenangan kepada bapak Lurah Desa Karangsewu berupa foto lama PG Sewugalur yang tentunya akan dipajang di Balai Desa. Harapannya bahwa kita bangga di wilayah ini pernah ada pabrik gula lengkap dengan kejayaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya