Saya kemudian mengalihkan pandangan saya ke pojok-pojok benteng yang biasanya terdapat bastion tetapi di pojok bawah saya menemukan hal yang menarik. Ya menarik sekali karena dibalik kekokohan Vastenburg terdapat kambing-kambing berwarna coklat yang sedang makan rumput beserta bapak gembalanya. Saya terus mengamati dan senyum sendiri melihatnya, kok bisa dibalik kekokohan benteng ini ada kambing-kambing yang makan rumput dengan gembira.Â
Setelah agak lama di atas pintu keluar Vastenburg, saya memutuskan untuk menyapa seorang bapak yang sepertinya tinggal disana. Bapak ini sepertinya sedang memperbaiki sesuatu dari bambu dan tidak merasa terganggu dengan kehadiran saya. Kemudian saya bertanya mengenai apakah kambing-kambing itu ada pemiliknya, ternyata jawabannya adalah kambing itu berpemilik dan ada informasi lagi yaitu bagian pintu belakang benteng Vastenburg terbuka walaupun bagian depannya selalu tertutup kata bapak tadi.
Akhirnya karena hari sudah menjelang sore saya putuskan untuk pamit dan segera keluar dari Vastenburg walaupun sebenarnya saya masih penasaran ingin mengelilingi bagian dalam benteng ini. Sebelum saya pulang saya sempatkan mampir untuk mengunjungi book fair dan kebetulan ada foto benteng Vastenburg pada masa jayanya yaitu tahun 1900an yang dipamerkan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Agak miris rasanya ketika bisa masuk kedalam benteng ini karena keadaanya dipenuhi oleh rumput liar.Â
Vastenburg yang merupakan cagar budaya ini sebaiknya tidak dibiarkan terbengkalai lagi karena merupakan saksi bisu sejarah. Jas merah, janganlah kita melupakan sejarah, mengunjungi salah satu bangunan bersejarah seperti mengunjungi benteng Vastenburg adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan agar tidak melupakan sejarah.Â
Vastenburg selalu ingin dikunjungi seperti masa jayanya dulu ketika benteng ini tidak pernah sepi dan harapan saya semoga benteng Vastenburg ini segera dijadikan museum seperti benteng Vredeburg di Yogyakarta agar kondisi bangunan pun tidak terbengkalai (lagi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H