Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Vastenburg, Riwayatmu Kini

22 April 2016   18:42 Diperbarui: 23 April 2016   14:01 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan kawasan cagar budaya di darat dan atau air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan atau kebudayaan melalui proses penetapan. Nah Vastenburg sendiri merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki peran penting bagi sejarah.[caption caption="diresmikan tahun 2012"]

[/caption]Oh iya sekedar info aja benteng ini dibuka untuk umum ketika ada acara-acara tertentu, tetapi selebihnya akan ditutup, berbeda dengan saudaranya yaitu Vredeburg yang memang sudah dibuka untuk umum. Jadi waktu saya kesana, saya hanya bisa berkunjung di depan benteng, tidak bisa masuk ke dalam benteng Vastenburg.[caption caption="batu bata merah"]
[/caption]Memasuki pelataran Vasteburg berupa jalan tanah, ada beberapa bagian yang masih terlihat bekas jalan berbata merah yang pada masanya pasti lebih bagus dari sekarang. Pelataran Vastenburg sekarang sering digunakan untuk parkir mobil. 

Di depan benteng terdapat dua patung kerbau di sisi kanan dan kiri serta patung arca, ya benteng ini pun dalam pembuatannya tidak meninggalkan simbol kebudayaan masyarakat Surakarta.

Ada parit yang mengelilingi benteng tetapi saya hanya melihat yang bagian depan saja. Bentuk benteng ini berupa persegi dimana ujung-ujungnya terdapat bastion. 

Pintu benteng terkunci saat itu karena memang tidak ada acara yang diselenggarakan ketika saya mendatangi benteng Vastenburg. Saya dapat melihat bahwa di tengah benteng tedapat lapangan yang mungkin dulunya digunakan untuk apel para serdadu belanda yang berada disitu. 

Saya juga melihat ada tembok yang batu batanya terlihat dan belum diperbaiki. Kami lalu saling mengambil foto di depan benteng Vastenburg bergantian. 

Saya mengagumi Vastenburg dan membayangkan masa jayanya saat masih digunakan oleh kolonial untuk mengawasi keraton Surakarta Hadiningrat. Vastenburg, saya pasti kembali untuk sekedar mengunjungimu, semoga terus berdiri kokoh sebagai saksi bisu sejarah bangsa kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun