Mohon tunggu...
Milan Milani
Milan Milani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pembaca, Pembelajar, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Last but Not Least: Fatin dan Fatinistic, Bertumbuhlah Bersama!

11 Juni 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ini saya tulis sudah lama, tidak jauh dari postingan sebelumnya. Dan sepertinya ini saat yang tepat untuk memposting. Masih tentang Fatin dan Fatinistic, loyalitas Fatinistic kepada Fatin tidak perlulah kita ragukan lagi. Banyak hal yang telah dilakukan Fatinistic untuk Fatin. Apa yang Fatin butuhkan secara moril dan bahkan materiil sebagai seorang penyanyi sedikit banyak disediakan oleh Fatinistic. Agak lebay mungkin, tapi di Indonesia tidak ada fans solois yang seperti Fatinistic. Fatinistic pun begitu bangga menjadi fans yang bisa membahagiakan idolanya.

 

Sebagai seseorang yang tidak dekat dengan Fatin dan tidak begitu intens mengetahui tentang Fatinistic, mungkin ada sebagian orang berfikir bahwa tidak selayaknya saya memberikan sedikit masukan. Tapi jika semua orang berfikir seperti itu, darimana kita tahu blind spot kita?

 

Fatinistic, janganlah terlalu ‘memanjakan’ Fatin

 

Karena Fatinistic bukan fans tapi keluarga, ibarat orangtua, janganlah berlebihan memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh Fatin secara sukarela dan cuma-cuma. Bolehlah peka dengan kebutuhan Fatin, namun tetap dengan disiplin dan batasan sewajarnya sebagai fans agar idolamu tumbuh menjadi idola yang kreatif dan mandiri. Iiih sok tau deh ini penulisnya! Hehe. Oke, saya akan mengambil contoh konser ‘Fatinistic For Fatin’ yang dipersembahkan oleh Fatinistic agar Fatin bisa mewujudkan mimpi untuk mempunyai konser tunggal. Saya yakin baik Fatin maupun Fatinistic bangga dengan pencapaian yang penyanyi lain jarang melakukannya. Tapi coba kita lihat lebih dalam lagi. Di sana Fatinistic yang menjadi EO, Fatinistic dengan segala strukturnya yang bekerja keras mewujudkannya, mencari sponsor dan semua detil yang dibutuhkan. Bukan meragukan, tapi apakah ‘konser’ tersebut pada akhirnya layak disebut konser tunggal?

 

Membuat konser tunggal tidaklah mudah. Para senior Fatin yang sudah bertahun-tahun belum tentu mampu mewujudkannya. Jika mereka mau, mereka mungkin bisa melakukannya dengan resources pribadi. Tapi esensi sejati konser tunggal bukanlah itu. Konser tunggal seorang penyanyi adalah perwujudan dari buah karya, dedikasi dan pengakuan. Jika Fatinistic ingin Fatin bisa mempunyai konser tunggal, maka supportlah dia untuk menjadi layak, untuk berkarya lebih baik, konsisten dan disiplin. EO dan sponsor akan datang dengan mudah jika memang Fatin dilihat telah layak mendapatkannya. Saya tidak mengatakan bahwa konser yang telah dibuat oleh Fatinistic dilarang dilakukan, tapi coba dilihat lagi manfaat baik buruknya untuk Fatin dan Fatinistic, bukan hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang. Biarlah Fatin berjuang. Berjuang tidak akan membuatnya lemah, tapi akan membuatnya lebih kuat.

 

Fatinistic, sayangilah Fatin sewajarnya

 

Sebagai keluarga, saling menyayangi adalah keharusan, tapi sayangilah sewajarnya. Menyayangi Fatin dengan kekhawatiran Fatin akan menjadi sendiri tanpa Fatinistic hanya akan membuat Fatin berada di zona nyaman. Fatin adalah seorang artist yang membutuhkan jiwa yang hidup dan berkembang. Dia membutuhkan prestasi dan pengakuan dari lingkungannya. Dia membutuhkan penerimaan yang lebih luas bukan hanya dari fansnya. Dia membutuhkan pergaulan dengan sesama artist dan musisi untuk bertumbuh besar dan memperkaya kreatifitas. Bukan previlege yang selalu hadir sebagai hadiah karena dia mampu mempunyai fans yang loyal.

 

Menyayangi Fatin secara berlebihan sehingga membuat Fatin selalu terlihat sempurna dan tidak butuh perbaikan hanya akan mematikan potensinya. Menyayangi Fatin dengan sikap antikritik akan membuat dia stagnan. Pujilah saat dia membuat perubahan baik. Kritiklah saat dia melakukan hal yang kurang pas. Berikan ruang untuk berkembang dan bertumbuh dengan nalurinya. Doronglah dia untuk bergaul dengan sesama musisi dan artist agar semakin kaya dan mempunyai banyak koneksi. Seorang musisi yang menjalin hubungan dengan sesama musisi dengan baik dan saling mendukung adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Dan Fatin harus memulainya dari sekarang. Dia tidak boleh terbelenggu dalam tempurung kenyamanan Fatinistic yang selalu ada untuknya. Banyak cerita dari banyak musisi tentang ide karya baru dari hasil pertemanan, atau membuat sebuah kolaborasi karena saling kenal, bahkan hal lebih besar banyak tercipta dari hubungan baik antar musisi.

 

Hubungan kultural yang baik dengan sesama musisi tidak akan menciptakan keadaan dimana seorang musisi sengaja membuat lagu untuk dinyanyikan Fatin karena Fatin mempunyai fans yang loyal dan besar, sehingga menguntungkan secara materi baginya. Ini jelas menomorduakan kualitas Fatin. Saya pikir untuk jangka panjang kondisi tsb tidak boleh menjadi kebanggaan Fatin dan Fatinistic. Fatin harus bisa dilirik oleh para pencipta lagu bukan karena Fatinistic, tapi karena dia memang layak sebagai penyanyi. So, supportlah Fatin untuk melalui tantangan demi memperkokoh pribadi dan sosialnya sebagai musisi. Karena untuk mewujudkan mimpinya menjadi diva dan mempunyai konser tunggal yang benar-benar konser, dibutuhkan lebih dari sekedar Fatinistic.

 

Fatinistic, jadilah fans yang bijak

 

Jika saya bertanya apakah sebanding dukungan Fatinistic dengan ‘kepuasan’ yang diberikan Fatin kepada Fatinistic, saya yakin jawabannya adalah iya. Namanya keluarga, segala sesuatu tidak lagi dihitung secara materi bukan? Bahkan berapapun untuk keluarga dan sebuah kepuasan akan Fatinistic berikan. Tapi coba jawablah jujur di dalam hati, apakah Anda Fatinistic mengorbankan sesuatu untuk mendukung idola Anda? Waktu Anda, materi Anda, sekolah Anda, keluarga Anda mungkin, atau perasaan Anda bahkan? Hihi. Dan apakah yang Anda korbankan terbayar?

 

Untuk bisa gathering di setiap region, untuk bisa live di acara Fatin, saya tidak percaya jika Anda tidak ‘mengorbankan’ sesuatu dari hidup Anda. Minimal adalah pengorbanan waktu, meskipun Anda mengorbankannya dengan sukarela. Dan yang membuat Anda puas adalah ketika bisa melihat Fatin bahagia karena melihat Anda tampil dengan massa banyak dengan dresscode kaos Fatinistic warna biru, berkerumun di depan dan meneriakkan yel-yel Fatinistic. Disitu Anda merasa hebat sebagai fans karena mampu mehadirkan senyum Fatin dan merasa sukses menemani dia berada di panggung. Meski sejujurnya, kadang yel-yel Anda itu sebenarnya menganggu (peace ^o^). Kalau saya melihat Fatin di tv kemudian mendengar Fatinistic beteriak-teriak kadang saya merasa Fatin seperti penyanyi apalah (?) Pertunjukkan yang berkelas adalah saat tahu kapan harus tepuk tangan kapan harus diam. Fatinistic jika ingin membantu Fatin menyuguhkan performance yang berkelas, antarkanlah dengan bijak dalam bersikap. Tidak selalu yel-yel Fatinistic itu tepat untuk diteriakkan. Dan satu lagi, Anda sebenarnya tidak perlu selalu memakai kaos yang sama ketika live. Sejujurnya hal-hal yang terlihat sepele tersebut tanpa sadar telah membuat barrier ekslusifitas yang membuat oranglain takut menjadi bagian dari pengagum Fatin.

 

Singkirkan pikiran bahwa jika Fatinistic tidak nge-live maka Fatin tidak ada yang mendukung. C’mon guys, berarti Anda belum percaya pada kualitas Fatin. Seorang yang berkualitas tidak akan ada yang tidak mendukung, dimanapun dia. Biarlah Fatin punya kesempatan untuk dikagumi tidak hanya oleh Fatinistic. Gunakan waktu Anda yang biasanya digunakan untuk live secara bijak. Alihkan dukungan kepada Fatin dengan promosi kepada oranglain  tentang Fatin atau apalah. Intinya, jangan ‘memaksakan’ diri berkorban. Saya yakin, Fatin akan bangga punya penggemar yang sama-sama berkembang bersama dengannya dengan passion masing-masing.

 

Atau mungkin Anda khawatir tidak ada yang mendokumentasikan dan memberikan live report jika Anda tidak datang? Berarti sudah waktunya Fatin mempunyai tim media pribadi yang dia rekrut secara professional. Tim media yang bertugas untuk promosi, untuk mendokumentasikan setiap performnya dimanapun dan share live report untuk Anda semua yang tidak bisa hadir secara live. Tentu hasilnya akan lebih memuaskan daripada Anda yang melakukannya. Ini bukan hal berat bagi manajemen sekelas Fatin. Bukan berarti Anda tidak lagi bisa mengabadikan momennya, tetap bisa tapi tentu bukan dalam rangka ‘kewajiban’.

 

 

Fatin,

 

Tidak akan ada banyak kata. Intinya, bersyukurlah mempunyai Fatinistic. Dan bagaimana cara bersyukur seorang idola yang dianugrahi talent serta fans yang spesial, tentu Fatin lebih tahu daripada saya. Bertumbuhlah bersama Fatinistic, motivasilah dan berikan inspirasi positif untuk kehidupan para fansmu khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebuah hal yang tidak bisa kamu tolak adalah bahwa kamu sekarang public figure, yang mana konsekuensinya adalah privasimu tidak lagi hanya menjadi rahasiamu, ada banyak mata memperhatikan. Berat kan?  Yaiya. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah perubahan. It’s worth. Oiya lupa, bisalah sekali-kali berilah Fatinistic hadiah, misal konser Fatin for free For Fatinistic mungkin, hehe.

 

Sepertinya itu saja dari saya. Dan ini akan jadi tulisan terakhir tentang Fatin. Karena beberapa waktu setelah menulis artikel ini saya memutuskan untuk tidak lagi terlalu mengikuti apapun tentang Fatin, enggak sakit hati atau berubah jadi hater. Yess, bahwa kamu tidak bisa menuntut oranglain menjadi seperti yang kamu inginkan, tapi jangan lupa bahwa kamu masih punya banyak pilihan lain di depan. Dan saya memilih pilihan lain, dengan tetap menanti Fatin bertumbuh J

 

Mohon maaf jika banyak salah kata selama ini. Jelas ini subyektif yang diupayakan seobyektif mungkin. Bagi yang kurang berkenan, don’t take it serious. Bagi yang agak sepakat, jangan lupa juga bahwa people with the most advice usually have the most problem, hehe, bukan berarti saya banyak masalah, tapi saya juga masih banyak yang kurang dan masih punya hal yang bisa dikoreksi oranglain. Jadi marilah kita sama-sama jangan bosan memperbaiki diri dan jangan antikritik yaa, semoga urusan kita semua lancar ;)

 

Have A Great Ramadhan!

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun