Mohon tunggu...
Niken Larasati Damarkinanthi
Niken Larasati Damarkinanthi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tingkatkan kemampuan literasimu!!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peranan Pengajar dalam Perencanaan Pembaharuan Program Pendidikan

18 Desember 2022   20:36 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:38 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam setiap perjalanan perkembangan zamanya Indonesia selalu mengarah pada sebuah kemajuan. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa. Kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah tersebut contohnya berupa progam wajib belajar dan juga pembinaan berupa beasiswa kepada masyarakat yang dianggap kurang mampu agar mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan. Beberapa dari hal yang menjadi program kebijakan tersebut, untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah diupayakan untuk terealisasi dengan baik.

Sudah banyak sekali perubahan kurikulum atau sistem pendidikan yang terjadi dari tahun 1947 hingga saat ini di Indonesia, yang pertama ada Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947), yang kedua Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Teruarai 1952), yang ketiga ada Kurikulum 1964 (rentjana Pendidikan 1964), keempat Kurikulum 1968, lalu mengalami perubahan lagi menjadi Kurikulum 1975, berubah lagi menjadi Kurikulum 1984, berubah lagi menjadi Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, kemudian berubah lagi menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, lalu berubah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa juga bisa disebut dengan KTSP 2006 dan yang paling terakhir berubah menjadi Kurikulum 2013 atau K-13

Dari sebanyak itu perubahan kurikulum atau sistem pendidikan yang terjadi di Indonesia, sebenarnya masih ada pertanyaan besar mengenai kebijakan-kebijakan tersebut. Pertanyaannya adalah sebenarnya bagaimana dan kemana arah pendidikan di Indonesia saat ini. Ada juga pertanyaan yang paling sering dipertanyakan adalah mengapa sistem pendidikan di Indonesia ini selalu mengalami perubahan dan sebenernya apa yang menjadi letak dari urgensi perubahan sistem pendidikan di Indonesia. Jika lebih diperhatikan sebenarnya sistem pendidikan di Indonesia tidak perlu mengalami perubahan yang sebegitu dinamisnya.  Maka dari itu, akan lebih baik jika para individu yang terlibatlah yang seharusnya diberikan sistem pengaktualisasian diri yang berkualitas.

Perencanaan pembaharuan pendidikan sering kali tidak berhasil karena salah mengidentifikasi masalah teknis yang spesifik, seperti kurangnya material yang baik, tidak adanya dukungan yang efektif untuk pelatihan, dan administrasi yang kurang baik. Penyebab lain dari gagalnya perencanaan program pembaharuan dalam sistem pendidikan yaitu karena para pembuat kebijakan sering kali membuat asumsi yang hyperrational atau rasional yang berlebihan. Komitmen terhadap apa yang sebenarnya harus berubah menjadi lebih sering bertolak belakang dengan pengetahuan mengenai bagaimana caranya bekerja dalam proses pembaharuan.

Sesungguhnya berhasilnya pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada pribadi pengajarnya. Sistem yang ditetapkan akan terimplementasi dengan baik dan benar jika terdapat bentuk ketegasan di dalamnya. Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Fullan (1991:344) yang menyatakan bahwa "improvements in schools will not occur without changes in the qualities of learning experiences on the part of those who run the schools". Maka dari itu, revolusi spiritual harus dimiliki oleh setiap pengajar untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Efektifitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah akan terjadi jika pengajar adalah orang yang berkualitas dan sekolah diorganisasi untuk menstimulasi dan menghargai setiap pelaksanaan pembaharuan.

Mengetahui bahwa pendidikan adalah sebuah sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan masa depan, makan pendidikan atau kegiatan pembelajaran dituntut untuk mampu menangkap dan memproyeksikan kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Yang berarti bahwa kurikulum atau sistem pendidikan ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tersebut, tidak boleh dibiarkan untuk berjalan atau diam di tempat apalagi tetap mempertahankan hal-hal yang sebenarnya sudah kurang relevan, akan lebih baik jika terus ada inovasi dan terobosan baru  agar setiap generasi dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan akan berguna bagi masa depan. Karena jika tidak demikian, semua hal yang diusahakan pendidikan menjadi tidak fungsional bahkan bisa jadi tidak dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan perubahan zaman kedepanya.

Karena alasan tersebut, maka hendaknya perubahan kurikulum dijadikan momentum agar dapat memajukan pendidikan agar tidak ketinggalan zaman. Pendidikan diharapkan mampu untuk mengambil peran yang memiliki kesadaran kritis dalam melihat tantangan sekaligus peluang di masa depan. Jadi Ketika masyarakat atau suatu budaya mengalami perubahan, maka sudah menjadi tugas pendidikan untuk memainkan peran konstruktif dalam perubahan ini. Artinya adalah pendidikan harus meyelaraskan tujuan dan programnya yang mana dalam hal ini kita membicarakan tentang kurikulum. Bahkan dapat memberikan prediksi situasional dalam kondisi yang berubah ini.

Jadi sebagai mahasiswa yang berada dalam bidang pendidikan, hal yang sekiranya bisa kita lakukan adalah terus mengembangkan diri agar dapat menjadi pengajar yang mampu menyampaikan dan merikan ketegasan dalam mendidik peserta didik dimasa depan. Kita harus bisa menjadi pengajar yang memahami betul konsep kurikulum yang sedang berjalan dan betul-betul menerapkannya dalam pembelajaran nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun