Derai hujan mengisi lengangnya malam.
Aku terdiam dalam diam dan menekuri kehampaan yang menjadi sebuah pertanyaan tanpa jawab.
Ada apa dan bagaimana?
Siapa dan mengapa?
Terus bergulir dan membuatku terjeda.
Lelahnya membuatku mual.
Tapi tetap kutelan. Setiap tegukannya, seperti pil pahit yang membuatku terasa tertancap pada tanah tempatku berdiri.
Berlumut dan berakar.
Haah... bagai barang usang dan berdebu.Â
Hatiku menua seiring dengan usiaku.
Berapa juta kali aku menghela?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!