Matahari terlalu lelah hari ini.
Mungkin kemarin ia terlampau terik hingga banyak mengeluhkan panasnya.
Waktu ia muram dan mendung menyamarkannya, semua orang mencacinya karena ia sembunyi.
Apa mereka tak sadar bahkan matahari yang tangguh sekalipun, kadang punya hati yang rapuh...
Mendungku di langitku ini, membuatku berdebar menanti detik-detik untuk kembali pulang.
Was-was tersiram air matanya yang telah tak terbendung lagi.
Mungkin ia sudah menahannya terlampau lama.Â
Mungkin hatinya sudah menua...
Hanya air mata yang membuatnya lebih baik... lebih lapang...
01/ 03/2018 16:25
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!