Mohon tunggu...
niken diani
niken diani Mohon Tunggu... Lainnya - Tuhanlah Gembalaku aku tak akan berkekurangan

Tuhan adalah gembalaku tak akan kekurangan aku (Maz.23)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rindu pada Anak-anakku yang Tertunda

3 Maret 2021   02:12 Diperbarui: 3 Maret 2021   02:54 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Maret tahun lalu, saya dan suami berencana pulang kampung di Probolinggo Jawa Timur, koper sudah terisi dengan oleh-oleh dan keperluan selama di Indonesia. 

Sudah terbayang di mataku berjumpa dengan anak-anakku Satriyo dan Caecilia yang sudah hampir 1 tahun tidak bertemu mereka. 

Ya karena aku ikut suamiku tinggal di Jerman dan anak-anakku kuliah di Indonesia tepatnya di Universitas Katolik Widya Karya di Malang. 

Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan juga, ternyata corona semakin mewabah dan pandemi ini berdampak besar sampai adanya lockdown di berbagai negara termasuk Jerman. Oleh karena situasi itu, kami akhirnya membatalkan kepulangan kami yang sudah siap dengan matang, untungnya suami saya belum putuskan beli tiket pesawat. 

Sudah hampir setahun ini krisis corona masih belum berakhir, malah ada virus mutasi yang makin menambah daftar panjang penundaan kami buat pulang ke kampung dan sudah 2 tahun kami belum bisa pulang.

 Rinduku pada anak-anak aku sering datang dalam hati dan ingatanku, ingat ketika mereka kecil-kecil dan tidur dekat aku..meski sekarang mereka sudah besar-besar tetap saja bagiku sebagai seorang ibu ingin memeluk mereka dan mencium mereka walaupun jika aku cium mereka sering gak begitu suka he he karena mereka merasa sudah besar yaa... Untungnya puji Tuhan anak-anak aku adalah anak yang mandiri dan bisa menerima dan mengerti  keadaan yang sekarang terjadi, bahkan menyarankan agar menunda demi keselamatan dan keamanan serta kesehatan kami ibu dan bapaknya... 

Doaku selalu untuk mereka senantiasa dalam penyertaan Tuhan dan saya serta suami bisa pulang ke Indonesia dan berjumpa dengan anak-anak. Hanya doa dan harapan agar mereka tetap sehat, selamat, tidak kurang suatu apa pun, dan vaksin yang sudah ada sekarang bisa berfungsi bagi yang menerima nya, sehingga kehidupan bisa kembali normal kembali. 

Ya, rindu setumpuk akhirnya hanya bersemayam dalam hatiku. Tapi, saya tetap percaya bahwa Tuhan melindungi dan memberkati anak-anakku. Ini cuma coretan rindu dari sang Ibu yang penuh rindu, mungkin rindu yang sama dialami juga oleh ibu-ibu yang lainnya, yang jauh dari anak-anak mereka. Niken, 3.03.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun