Mohon tunggu...
Niken Ayu Velina
Niken Ayu Velina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

antara ekstrovert dan introvert

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dusta Berkedok White Lie

22 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 22 Agustus 2022   12:15 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbohong demi kebaikan itu tidak apa-apa, Pernah mendengar kalimat seperti itu? Hal ini sering disebut dengan White Lie

White lie masih sering menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Dalam berbagai situasi, idiom ini dikatakan bisa sangat membantu namun juga bisa sebaliknya, tergantung bagaimana penggunaannya

Arti kata lie itu sendiri secara harfiah adalah kebohongan. White lies atau kebohongan putih adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan diri seseorang yang berbohong untuk menghindari konfrontasi, konflik, atau untuk melindungi diri dari kesalahan. 

Mengutip dari merriam-webster.com white lie is a lie about a small or unimportant matter that someone tells to avoid hurting another person.” Atau dapat dikatakan jika white lies adalah suatu kebohongan yang dibuat demi kebaikan orang lain.

Kebohongan itu erat kaitannya dengan sesuatu yang buruk dan orang yang melakukannya terlalu sering dianggap memiliki kepribadian yang juga buruk. Namun, terkadang sebuah kebohongan kecil yang dilakukan untuk kebaikan seperti white lies masih bisa diterima dan ditoleransi. Apalagi, jika tujuannya menjaga perasaan orang lain atau keharmonisan dalam hubungan.

Berbohong untuk kebaikan memang mungkin menyelesaikan masalah sementara, namun akan melukai seseorang lebih dalam karena kebenaran pasti akan muncul.

Dengan mengetahui kebenaran walau terkadang pahit, maka orang akan belajar menjadi lebih kuat, tegar dan berkembang. Berbohong hanya akan menambah masalah menjadi dua kali bahkan lebih, karena ketika kebenaran terungkap dia akan kecewa karena harapan atau pikirannya salah dan dia akan juga kecewa terhadap yang membohonginya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun