"Ya kalau dia masuk siang kerjanya. Kalau masuk pagi ya nggak bisa mandiin," imbuhnya kemudian.
Aku mengangguk paham.
"Syukur deh kalau suamimu mau ngebantuin mandiin gitu,"kataku padanya.
Tika menoleh sambil tersenyum tipis.
"Iya. Alhamdulillah dia mau ngebantuin mandiin anak-anak,"
Tika menghembuskan nafas panjang sebelum berkata-kata lagi.
"Tapi dulu dia nggak mau mandiin anak-anak. Kalau membantu ngurusin yang lain, kayak nyapu, nyuci piring atau menjemur pakaian sih dia mau. Tapi kalau mandiin anak-anak dia nggak mau," lanjutnya. Raut mukanya terlihat sedikit cemberut.
"Dulu kalau dimintain tolong buat mandiin anak, ada aja alasannya. Sampai suatu kali nggak sengaja kita nonton sinetron religi di tv gitu," kata Tika sambil dagunya bergerak ke arah televisi.
Aku menautkan kedua alisku. Ada rasa penasaran akan sinetron religi apa yang mereka tonton sampai membuat suaminya yang semula nggak mau mandiin anak sampai berubah mau mandiin anak.
"Sinetronnya apaan ?" tanyaku.
"Sinetronnya, Â judulnya Mandi Pertama. Jadi kisahnya, ada seorang bapak yang memandikan jenazah anaknya,"