Mohon tunggu...
Niken Bororesmi
Niken Bororesmi Mohon Tunggu... Freelancer - Pendengar yang baik

Temui saja diberanda rumah mu dengan secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Antara

6 Agustus 2019   08:09 Diperbarui: 6 Agustus 2019   08:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada hal yang bersembunyi
Sementara ditutupi nanar dan tak perduli
Mencoba memiliki dengan sedikit harapan
Usaha dan do'a tak luput menyertai

Pikiran ku kosong
Tapi di tiap sisi terisi kenangan yang coba mengelus dengan tabah
Kemudian malam menyanyikan lagu akustik dominan sepi
Jangan tanya kemana nyawa tubuh ku sekarang melekat, sebab ia muak dengan keluh kesah dan pergi

Jalan lebar menyusun teka-teki
Ibu jari tetap tabah sesekali menepi
Air mengalir mengikuti jejak buruh
Sempurna tak akan tercipta
Karna amarah masih sibuk mengasah ego
Temui aku di ujung jalan jika sudah mengerti

Lorong dibalik bangunan tua
Menuju senja yang ciamik
Kencangkan dulu resleting celana mu yang kedodoran
Jangan tergesa ketika mendengar keindahan
Bisa jadi hal buruk sedang menyamar

Aku lupa sampai dimana sudah nyawaku
Lantas raga siapa yang tengah ku kenakan
Penat lah ia nanti mandi junub karna ku
Ampuni lah

NB, 22 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun