Ada hal yang bersembunyi
Sementara ditutupi nanar dan tak perduli
Mencoba memiliki dengan sedikit harapan
Usaha dan do'a tak luput menyertai
Pikiran ku kosong
Tapi di tiap sisi terisi kenangan yang coba mengelus dengan tabah
Kemudian malam menyanyikan lagu akustik dominan sepi
Jangan tanya kemana nyawa tubuh ku sekarang melekat, sebab ia muak dengan keluh kesah dan pergi
Jalan lebar menyusun teka-teki
Ibu jari tetap tabah sesekali menepi
Air mengalir mengikuti jejak buruh
Sempurna tak akan tercipta
Karna amarah masih sibuk mengasah ego
Temui aku di ujung jalan jika sudah mengerti
Lorong dibalik bangunan tua
Menuju senja yang ciamik
Kencangkan dulu resleting celana mu yang kedodoran
Jangan tergesa ketika mendengar keindahan
Bisa jadi hal buruk sedang menyamar
Aku lupa sampai dimana sudah nyawaku
Lantas raga siapa yang tengah ku kenakan
Penat lah ia nanti mandi junub karna ku
Ampuni lah
NB, 22 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H