Mohon tunggu...
Niken Aprilyana
Niken Aprilyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Niken Aprilyana merupakan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hobi: Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Pembelajaran Teaching at The Right Level

14 April 2023   21:44 Diperbarui: 14 April 2023   21:55 4235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Niken Aprilyana

Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia 

Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan peserta didik (Cahyono 2022). 

Pengajaran dalam pendekatan TaRL ini mengatur peserta didik untuk tidak terikat pada tingkatan kelas. Pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan kemampuan peserta didik dapat memungkinkan peserta didik memperoleh keterampilan dasar, seperti membaca dan berhitung dengan cepat. 

Fokus dalam pembelajaran ini membantu anak dalam dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta keterampilan berhitung sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dengan memperhatikan capaian, kemampuan, dan kebutuhan bagi peserta didik sebagai acuan dalam merancang pembelajaran, maka kita perlu melakukan segala upaya untuk berpusat kepada peserta didik.

Saat ini banyak peserta didik mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas yang harus dikuasai, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal ini menjadi akar dari sebuah masalah karena tingkat capaian ataupun kemampuan dari peserta didik belum tepat dengan capaian belajar yang diharapkan. 

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dikuatkan oleh pendapat (Mubarokah 2022) membuktikan bahwa tantangan implementasi dengan model pembelajaran TaRL dalam literasi dasar MI Lombok Timur memperlihatkan kurangnya profesionalisme guru dalam melakukan assesmen yang ditandai dengan pembelajaran level yang tidak terlaksana dengan baik dan efektif. Proses pembelajaran yang tepat bagi peserta didik nantinya harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari peserta didik itu sendiri. Mengajar sesuai dengan capaian atau tingkat kemampuan merupakan sebuah pendekatan dalam belajar yang mengacu pada tingkatan capaian kemampuan dari peserta didik.

Hal inilah yang menjadi bentuk implementasi sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang artinya "Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat" (Ki Hajar Dewantara). Sebelum melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, maka perlu mengenali peserta didik terlebih dahulu. Guru harus memahami karakter dari peserta didik dengan apa yang mereka sukai, tipe belajar seperti apa, apa yang membuat mereka nyaman, serta karakteristik setiap peserta didik dan perlu diingat bahwasannya peserta didik itu unik karena memiliki kemampuannya masing-masing. Disinilah konsep multiple intelligence bisa dikembangkan misal gaya belajar anak yang meliputi: kinestetik, visual, dan auditori.

Dari ketiga gaya belajar tersebut dapat dipahami ada anak yang memiliki karakter tidak bisa diam yaitu kinestetik tentunya anak itu tidak suka dengan gaya belajar yang satu arah atau terlalu serius, kemudian tipe belajar yang menyukai musik tentunya juga berbeda dengan gaya pendekatannya. Maka dari itu, guru harus bisa memahami gaya belajar anak disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak. Seperti halnya saat ini banyak dari sekolah yang saya jumpai sekarang menerapkan sistem sebelum memasuki sekolah diberikan lembar observasi untuk memahami peserta didiknya dan dilakukan oleh para ahli. Maka dari itulah guru dapat menentukan tipe anak yang kinestetik, auditori, dan visual. Dengan hal inilah, guru dituntut untuk melakukan sebuah pembelajaran yang benar-benar disukai anak, hal ini sebenarnya tidak mudah dilakukan oleh seorang guru, tetapi menurut saya ini sangat menyenangkan. Dengan kurikulum merdeka ini guru diberikan ruang dan kesempatan untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran dengan Teaching at the Right Level.

Tujuan dari pembelajaran adalah sebagai penguatan kemampuan numerasi dan literasi pada peserta didik, serta pengetahuan pada mata pelajaran yang menjadi capaian dari pembelajaran. Peserta didik ini tidak terikat dengan tingkatan kelas, namun dilakukan secara kelompok berdasarkan fase perkembangan sesuai dengan tingkat kemampuan para peserta didik. Setiap fase inilah memiliki capaian pembelajaran yang harus dicapai. Proses pembelajaran yang disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut mengacu pada karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Kemajuan dari hasil belajar akan ditentukan berdasarkan evaluasi pembelajaran. Bagi peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran pada fasenya, akan mendapatkan pendampingan oleh pendidik agar dapat mencapai capaian pembelajaran.

Dalam sebuah kelas tentunya guru sering kali menemui berbagai macam karakteristik peserta didik, ada peserta didik yang cepat dalam belajar dan ada juga yang lambat dalam menerima pelajaran ketika disampaikan oleh guru. Salah satu dari faktor penyebabnya karena level siswa belum tepat dengan levelnya. Perlu kita ketahui juga bahwa Teaching at the Right Level sebuah pendekatan pedagogis yang memperhatikan persamaan level kemampuan berdasarkan evaluasi. Siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pembelajaran dari levelnya. Selanjutnya, guru secara konsisten mengukur kemampuan membaca, menulis, dan memahami, jika dalam prosesnya siswa tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka guru harus menyiapkan program remedial.

Melalui pendekatan TaRL ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dibuktikan oleh pendapat (Peto 2022) menarik kesimpulan bahwasannya dalam pelaksanaan pendekatan Teaching at the Right Level dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana persentase pada siklus I tingkat 1 rata-rata hasil belajar pengetahuan menurun dengan persentase sebesar 15,58%, level. Berbeda dengan level 2 terjadi peningkatan persentase rata-rata sebesar 12,10%. Sedangkan untuk level 3 peningkatan persentase sebesar 115,37%. Pada siklus II tingkat 1 sedikit meningkat dengan persentase sebesar 14,80%. Level 2 rata-rata nilai cukup signifikan dengan kenaikan persentase 13,33%. Sedangkan level 3 naik dengan persentase sebesar 25,33%. Pendekatan TaRL ini berbeda dengan pendekatan biasanya, TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.

Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada guru dalam mengajar dimana disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya. Dalam pelaksanaan konsep pembelajaran TaRL, pertama guru melakukan assesmen untuk dapat mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa seperti apa. Sehingga guru dapat mengetahui tahap perkembangan dari capaian siswa. Setelah melakukan assesmen guru melakukan perencanaan dalam proses pembelajaran dengan merancang aktivitas pembelajaran menggunakan berbagai perangkat ajar yang disesuaikan dengan tingkat capaian siswa. Selanjutnya melakukan pembelajaran, dimana guru juga perlu memperhatikan tingkat capaian kemampuan dasar siswa dalam membaca teks fabel. Dengan pelaksanaan evaluasi melakukan pendekatan TaRL yang menyenangkan ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang guru.

Daftar Pustaka

Cahyono, Susan Dewi. 2022. "Melalui Model Teaching at Right Level (TARL) Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Pangan Nabati di Kelas X. MIA. 3 MAN 2 Payakumbuh Semester Genao Tah." Jurnal Pendidikan Tambusai 6(2):12407--18. doi: https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4431.

Mubarokah, Syahratul. 2022. "Tantangan Implementasi Pendekatan TaRL (Teaching at the Right Level) dalam Literasi Dasar yang Inklusif di Madrasah Ibtida'Iyah Lombok Timur." BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 4(1):165--79. doi: 10.37216/badaa.v4i1.582.

Peto, Josmartin. 2022. "Melalui Model Teaching at Right Level ( TARL ) Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Penguatan Karakter dan Hasil Belajar Narrative Text di Kelas X. IPK. 3 MAN 2 Kota Payakumbuh." Jurnal Pendidikan Tambusai 6(2):12419--33. doi: https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4432.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun