Mohon tunggu...
Niken SafitriAvianjani
Niken SafitriAvianjani Mohon Tunggu... Lainnya - Niken Safitri Avianjani, 121211100, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Nama dosen Prof. Apollo Daito.

Niken Safitri Avianjani, 121211100 Universitas Dian Nusantara, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Nama dosen Prof. Apollo Daito.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Publik dan Struktur Sosial: Pemikiran Pierre Bourdieu dalam Analisis Kontemporer

9 Oktober 2024   17:18 Diperbarui: 9 Oktober 2024   17:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Kompleksitas Struktur Sosial:
- Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat tinggi, yang membuat struktur sosialnya sangat kompleks. Menerapkan teori Bourdieu secara langsung tanpa mempertimbangkan konteks lokal dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat.
- Sistem kasta modern yang masih melekat pada sebagian masyarakat Indonesia, seperti sistem kelas berdasarkan asal-usul atau kekayaan, membuat mobilitas sosial menjadi sangat terbatas.

2. Kurangnya Data Kuantitatif:
- Keterbatasan data: Data yang diperlukan untuk mengukur konsep-konsep Bourdieu seperti modal, habitus, dan lapangan seringkali sulit diperoleh secara akurat dan komprehensif di Indonesia.
Metodologi penelitian: Membutuhkan metodologi penelitian yang kompleks dan inovatif untuk mengukur konsep-konsep abstrak ini dalam konteks Indonesia.
Resistensi Terhadap Perubahan:

- Status quo: Banyak kelompok berkepentingan yang memiliki kepentingan dalam mempertahankan status quo. Perubahan kebijakan yang didasarkan pada teori Bourdieu seringkali menghadapi resistensi dari kelompok-kelompok ini.
Kultur politik: Kultur politik yang masih cenderung sentralistik dan hierarkis dapat menghambat penerapan kebijakan yang lebih partisipatif dan inklusif.
Kapasitas Birokrasi:

- Keterbatasan sumber daya: Birokrasi di Indonesia seringkali kekurangan sumber daya manusia dan anggaran yang memadai untuk melaksanakan kebijakan yang kompleks.
- Kurangnya kapasitas teknis: Pemahaman tentang teori Bourdieu dan metodologi penelitian yang relevan masih terbatas di kalangan birokrat.
Perubahan Sosial yang Cepat:

- Globalisasi: Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap sosial dengan cepat. Teori Bourdieu perlu terus disesuaikan dengan dinamika sosial yang terus berubah.

Upaya Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa upaya dapat dilakukan:

1. Penelitian yang lebih mendalam: Melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk memahami secara lebih baik struktur sosial dan dinamika kekuasaan di Indonesia.
Pengembangan instrumen penelitian: Mengembangkan instrumen penelitian yang lebih baik untuk mengukur konsep-konsep Bourdieu dalam konteks Indonesia.
Kolaborasi lintas disiplin: Melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi, dan ilmu politik, untuk mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.
2.  Melakukan pelatihan bagi para birokrat untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang teori Bourdieu dan metodologi penelitian yang relevan.
3. Memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam perumusan dan evaluasi kebijakan.
Kesimpulan

Menerapkan teori Bourdieu di Indonesia memang penuh tantangan, namun hal ini tidak berarti bahwa teori ini tidak relevan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konteks lokal dan upaya yang terus-menerus untuk mengatasi tantangan, teori Bourdieu dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk merumuskan kebijakan publik yang lebih adil dan inklusif.

Melibatkan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan yang berbasis pada teori Bourdieu adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan relevan, inklusif, dan berkelanjutan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Pendidikan Publik dan Sosialisasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun