Mohon tunggu...
Niken AproditaRamadhanti
Niken AproditaRamadhanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar atau Siswa

Hoby : menulis, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jembatan Harapan Bu Maya

25 November 2024   07:43 Diperbarui: 25 November 2024   08:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Maya tersenyum hangat, penuh kebanggaan. "Itu impian Ibu sejak dulu, Nak. Lanjutkanlah perjuangan ini. Ingat, perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang penuh keyakinan."

Di tengah suasana, lampu-lampu kecil dari rumah penduduk desa mulai menyala, menciptakan pemandangan yang damai. Desa yang dulu suram kini bersinar, baik oleh lampu-lampu itu maupun oleh semangat para warganya yang tak kenal lelah menjaga harmoni dengan alam.

Sebelum Rina pamit pulang, Bu Maya memeluknya erat. "Ibu bangga padamu, Nak. Lanjutkan perjuangan ini dengan hati yang tulus."Rina mengangguk, dan saat ia melangkah pergi, hatinya dipenuhi tekad baru. Ia tahu bahwa ukirannya belum selesai. Namun, bersama warisan nilai yang diberikan Bu Maya dan dukungan dari warga desa, ia yakin bahwa masa depan yang lebih baik bukan lagi sekedar mimpi, tetapi kenyataan yang menanti untuk diwujudkan.

Rina melangkah perlahan meninggalkan rumah Bu Maya, langkahnya terasa berat, namun di dalam hati bergelora semangat baru. Di sepanjang jalan yang membentang menuju desa, ia meresapi setiap kata yang diucapkan oleh Bu Maya. Kalimat itu seperti mantra yang terus berputar di pikiran, memberi energi yang tak terhitung banyaknya. "Lanjutkan perjuangan ini dengan hati yang tulus," ujar Bu Maya, kalimat itu seolah menuntun setiap langkahnya.

Masa lalu Rina penuh dengan tantangan. Ia lahir dan tumbuh di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh sawah yang luas dan perbukitan hijau. Warga desa hidup sederhana, meskipun mereka saling mendukung, mereka sering kali menghadapi kesulitan yang datang tak terduga. Pendidikan, salah satu hal yang sangat dihargai oleh Bu Maya, menjadi harapan besar bagi Rina. Namun, ia tahu bahwa jalan yang harus dilalui untuk mencapai cita-citanya tidaklah mudah. Ia harus bekerja keras, berjuang melawan berbagai keterbatasan. 

Namun, meski segala rintangan terasa berat, Rina tidak pernah menyerah. Semangat yang diberikan Bu Maya selalu menyala dalam dirinya, mengingatkannya bahwa setiap tantangan adalah bagian dari proses yang harus dijalani untuk mencapai impian.Bu Maya, yang sejak dulu mengajar Rina tahu betul bahwa hidup di desa tidaklah mudah. Banyak anak sebayanya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi. Terlebih lagi, bagi banyak keluarga di desa, pendidikan seringkali dianggap bukan prioritas utama. Mereka lebih fokus pada bertani dan bertahan hidup.

Di kota, Rina bekerja keras untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang serba baru. Ia tidak hanya harus menghadapi perbedaan budaya, tetapi juga tekanan akademik yang luar biasa. Banyak teman-temannya yang sudah terbiasa dengan kenyamanan hidup di kota, sementara Rina harus berjuang keras agar bisa mengejar ketertinggalannya , baik dalam pelajaran maupun dalam hal bergaul.

Setiap kali merasa tertekan, Rina teringat akan harapan keluarga di desa, yang melihat dirinya sebagai harapan untuk masa depan yang lebih baik. Ia tahu, meskipun langkahnya berat, ia tidak boleh menyerah. Keberhasilan Rina bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mereka yang telah mendukungnya, terutama Bu Maya yang telah memberikan banyak pelajaran berharga.

Rina merasakan beban yang sangat besar, tetapi ia bertekad untuk tidak mengecewakan keluarga dan Bu Maya. Setiap hari, ia belajar lebih keras, berusaha untuk memahami pelajaran yang terasa sulit dan mencari cara untuk lebih mudah bergaul dengan teman-temannya. Meskipun sering merasa cemas dan ragu, ia mengingat kata-kata Bu Maya yang selalu memberinya semangat "kesulitan yang kamu hadapi hari ini adalah batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah."

Dengan semangat yang tak mudah padam, Rina perlahan mulai merasa lebih percaya diri. Ia mulai mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pelajaran, dan meskipun prosesnya lambat, ia merasakan kemajuan. Teman-temannya juga mulai menghargai usahanya untuk menyesuaikan diri, dan perlahan mereka menjadi lebih terbuka terhadap kehadirannya. Rina tahu bahwa perjalanan ini panjang dan penuh tantangan, tetapi ia siap menghadapinya demi masa depan yang lebih baik. 

Akhir cerita peristiwa itu membawa kita pada sebuah perjalanan penuh makna tentang perubahan, dedikasi, dan cinta terhadap alam. Dari seorang guru yang sederhana, Bu Maya berhasil menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan yang menghasilkan hasil luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun