Kemudian masalah kedisiplinan seperti dianggap sebagai siswa yang tidak bertanggung jawab, bisa mendapatkan hukuman dari sekolah. Dampak terakhir yaitu psikologi, mereka merasa stres, cemas, tertekan karena tugas yang menumpuk, dan mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar.
Siswa yang ketahuan cabut biasanya guru memberikan hukuman seperti membersihkan halaman sekolah, membersihkan wc, atau berinfak ke masjid. Tetapi bagi siswa yang terlalu sering cabut guru akan memberi skorsing selama beberapa waktu atau pemanggilan orang tua yang disertai surat perjanjian. Surat perjanjian tersebut biasanya berisi sansi yang diterima apabila mereka cabut untuk yang kedua kalinya.
Sansi yang diberikan kepada siswa bertujuan agar siswa jera terhadap perilaku tersebut. Agar mereka tidak mengulangi perbuatan itu. Kemudian saksi juga melatih mereka agar menjadi disiplin dan bertanggung jawab.
Kemudian solusi yang dapat guru berikan seperti membuat lingkungan belajar yang menarik dengan variasi metode pembelajaran dengan bermain game, diskusi kelompok, belajar di luar kelas, atau kunjungan lapangan.
Solusi selanjutnya memperkuat hubungan guru dengan siswa seperti menciptakan suasana kelas yang terbuka dan nyaman untuk bertanya, tunjukkan kepedulian pada siswa baik secara akademik atau personal, mengadakan sosialisasi yang dijelaskan oleh guru bk, menjadi pendengar yang baik bagi siswa.
Berikutnya adalah melakukan konseling belajar bagi siswa yang memiliki kesulitan dalam  belajar, memberi dukungan tambahan bagi siswa yang memiliki masalah di rumah. Lalu adakan parenting orang tua dengan membahas perkembangan siswa dan bekerja sama dengan orang tua untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
Kemudian solusi terakhir membuat aturan yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa, memberikan konsekuensi yang adil dan konsisten jika aturan tersebut dilanggar.
Meskipun faktor cabut berasal dari lingkungan sekolah ataupun lingkungan rumah keluarga juga harus ikut membantu. Seperti membantu anak menemukan bakat dan minatnya, memberikan pujian dan penghargaan atas prestasi yang diraih.
Kemudian ciptakan suasana di rumah yang terbuka dan nyaman untuk berkomunikasi, mendengarkan masalah anak dan membantu agar masalah tersebut selesai, mendorong siswa untuk melakukan hal-hal yang positif.
Solusi diatas dapat mengurangi cabut pada siswa. Walaupun pada awalnya itu terasa berat. Karena mereka sudah sering melakukannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI