Saat tiba dipasar. Neneknya pun membeli beberapa bahan yaitu
 1. 500gr ayam
 2. 100gr cabe ijo
 3. 50gr bawang merah, iris
 4. 50gr bawang merah
 5. 5gr bawang putih
 6. 2 buah tomat hijau
 7. 1 lembar daun kunyit
 8. 3 lembar daun salam
 9. 4 lembar daun jeruk
 10. 2 batang sereh
 11. 1 ruas kunyit
 12. 1 ruas jahe
 13. 1 ruaa lengkuas
 14. 65ml santan kental
 15. secukupnya air
 16. secukupnya garam
Lalu Meli bertanya "Banyak juga ya Nek bahan bahan nya, Meli jadi pusing Nek,hehehhe"
Nenek manjawab sambil tersenyum "Iya Meli bahan bahan nya banyak, tapi dengan rempah rempah itu rasanya lezat"
 Kemudian mereka kembali kerumah dan bersiap-siap untuk memasak ayam. Langkah memasaknya yaitu
1) Cuci bersih ayam, beri bumbu
 ungkep lalu rebus hingga setengah
 matang.
 2) Siapkan dedaunan.
 3) Blender cabe ijo dan bawang merah.
 4) Ulek bawang putih, jahe, kunyit, dan
 lengkuas hingga halus.
 5) Goreng irisan bawang merah hingga
 harum lalu masukan potongan
 tomat
 6) Masukkan bumbu halus yang sudah
 di ulek, beri daun salam, kunyit dan
 daun jeruk aduk hingga bumbu
 matang.
 7) Masukkan cabe ijo yang sudah di
 blender beri santan, garam dan gula.
 8) Masukkan ayam dan tambahkan air
 hingga ayam terendam.
 9) Jika air sudah menyusut dan
 berminyak, tes rasa, matikan api
 10) Ayam Lado Hijau Koto Gadang siap
 disajikan.
 Kemudian setelah shalat ashar nenek Meli mulai mempersiapkan bahan bahan untuk membuat ayam hijau koto gadang. Mali membantu neneknya untuk mencuci ayam yang telah di bersihkan neneknya. Ketika selesai mencuci ayam Meli lupa menutup ayam tersebut. Sehingga kucing pun memakan dua potong ayam tersebut.
Ketika itu Meli dan neneknya tidak melihat hal itu terjadi. Setelah beberapa saat barulah neneknya menyadari ada tulang ayam berserakan di lantai. Dia sudah menyangka bahwa itu adalah perbuatan kucing nakal. Untungnya di kulkas masih ada ayam yang belum di masak.
Neneknya pun melanjutkan mengiris bawang merah. Karena Meli sudah tidak kuat untuk membantu nenek. Nenek menyuruh Meli untuk duduk saja sambil melihat ia memasak.
 Kemudian nenek menggiling jahe,bawang putih, kemiri,garam. Setelah itu ia menggiring cabe hijau,garam dan bawang merah. Ketika itu keringatnya sudah mulai turun. Lalu ia memanaskan wajan sambil menggoreng bawah merah yang telah ia iris bersama serai.
Setelah itu masukkan bumbu halus dan cabe hijau. Lalu karna penasaran,Meli membantu untuk memasukkan ayam ke dalam wajan.
Kemudian ayam ditutup sebentar. Setelah itu ia menambahkan santan kental dan penyedap rasa. Aroma harum masakan itu membuat perut Meli keroncongan.
Kemudian sambil menunggu ayam matang. Nenek menceritakan sejarah ayam koto gadang. Meskipun tidak ada catatan tertulis yang sangat spesifik mengenai asal-usul pasti Ayam Koto Gadang, namun para ahli kuliner dan masyarakat setempat memiliki beberapa pendapat yaitu
1.Pengaruh Kolonial: Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ayam Koto Gadang dapat ditelusuri hingga masa penjajahan Belanda. Saat itu, masyarakat setempat banyak mengolah daging itik atau bebek dengan bumbu-bumbu sederhana. Seiring berjalannya waktu, ayam mulai menggantikan itik sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang lebih melimpah.
 Kemudiam Meli bertanya