Mohon tunggu...
Anik Widayati
Anik Widayati Mohon Tunggu... Guru - Pribadi yang selalu ingin lebih baik.

lulusan SPG tahun 1990

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumbas Es

24 Maret 2016   11:38 Diperbarui: 24 Maret 2016   12:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Peristiwa ini sebenarnya terjadi sekitar tahun sembilan puluhan sewaktu Jon Koplo duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Jon Koplo adalah seorang anak yang tergolong miskin tetapi rajin mengaji walau sering usil sewaktu belajar mengaji.

Sore itu seperti biasanya Jon Koplo mengaji di masjid dekat rumah bersama teman-temannya. Sebelum berangkat ia minta sangu kepada ibunya yaitu Bu Cempluk sebesar seribu rupiah. Sebelum pengajian dimulai uangnya sudah habis untuk jajan. Pelajaran ngaji pun berjalan lancar walau sesekali Jon Koplo usil bermain kertas yang dilipat menjadi kapal-kapalan. Sekitar dua jam mengaji Jon Koplo pun pulang. Di tengah jalan ia merasa kehausan. Sambil berlari-lari kecil ia melewati warungnya Yu Nicole. Melihat ada termos es ditaruh di depan warung, Jon Koplo pun langsung teriak, “Tumbas es, Bu!” Dari dalam warung Yu Nicole mempersilahkan Jon Koplo untuk mengambilnya sendiri.

“Ini, Bu aku udah ambil yang coklat,” kata Jon Koplo. Serta merta ia merogoh sakunya mau mengambil uang jajannya. Setelah ngemek-meki sakunya Jon Koplo pun mengeluarkan sesuatu.

“E, lha dalah. Lha Kog?” gumam Koplo.

“Bu, aku nggak jadi beli!” kata Jon Koplo sambil mengembalikan es nya sebelum berlari keluar.

 “Piye to, bocah iki, kog ngapusi wong tuwo. Jare arep tuku kog, malah mlayu ora sido. Awas sesuk nek arep tuku meneh ora tak doli,” umpat Yu Nikole.

Jon Koplo hanya berlari tak menghiraukan umpatan Yu Nicole. Eh ternyata usut punya usut yang ada di dalam saku Jon Koplo itu bukan uang seribuan tetapi kertas yang dilipat untuk dijadikan mainan sewaktu mengaji tadi. Ia lupa kalau uangnya sudah digunakan untuk jajan sebelum ngaji. O walah Plo Plo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun