Remaja merupakan masa depan sebuah negara. Sering disebutkan bahwa para remajalah yang akan menentukan kemana arah suatu bangsa. Remaja-remaja ini akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan membawa angin perubahan, meneruskan program-program pembangunan, serta menjaga nilai-nilai budaya serta moral bangsa ini. Maka dari itu, di masa remaja ini sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang. Para remaja harus dibimbing, didukung, dan dibekali dengan pendidikan karakter dan nilai-nilai serta norma-norma yang baik.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menjadi dewasa, masuknya seseorang ke masa remaja ditandai dengan berbagai perubahan fisik, kognitif, dan psikososial. Masa remaja merupakan masa-masa pencarian jati diri seseorang, sehingga para remaja ini sangat rentan terhadap berbagai tantangan seperti pengaruh negatif dari pergaulan, teknologi, serta tekanan dari lingkungan sosial yang bisa berdampak pada perilaku mereka dan menyebabkan terjadinya kenakalan-kenakalan dari para remaja.
Kenakalan remaja merupakan tindakan yang melanggar aturan, norma, ataupun hukum yang berlak oleh para remaja baik itu dilakukan secara individu maupun berkelompok. Kenakalan-kenakalan remaja yang terjadi ini tentunya telah mengganggu ketertiban umum dan merugikan banyak pihak.Â
Kenakalan remaja bisa disebabkan karena adanya berbagai faktor baik internal maupun eksternal dari remaja tersebut. Faktor internal ini datang dari pribadi remaja tersebut, seperti karakteristik kepribadian, kondisi emosional, dan kemampuan dari remaja tersebut dalam menyelesaikan masalah. Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja tersebut datang dari lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial remaja. Kenakalan remaja dapat terjadi saat seorang remaja berada di lingkungan keluarga yang memiliki pola asuh otoriter atau permisif.Â
Selain keluarga, lingkungan pergaulan di sekolah dan di lingkungan sosial yang kerap menyimpang dari norma-norma seperti merokok, meminum alkohol, dan mencuri dapat menyebabkan seorang remaja terjerumus dalam kenakalan remaja.
Jika dilihat dari portal-portal berita, begitu banyak kasus-kasus kenakalan yang terjadi saat ini. Seperti kasus seorang pelajar SMPN 1 Cabangbungin yang tewas karena terkena luka bacok saat terjadi tawuran. Pada tanggal 24 Juni 2024 juga terjadi aksi, dimana seorang remaja melakukan pencurian motor di Jambi. Serta yang sempat ramai kemarin adalah kasus perundungan terhadap siswi SMP di kota Jambi yang dilakukan oleh 5 orang remaja putri. Jika ditelusuri lebih lanjut, masih banyak sekali kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi saat ini dan semakin mengkhawatirkan di setiap harinya. Oleh karenanya, menerapkan pendidikan karakter bagi anak-anak dan remaja menjadi sebuah urgensi saat ini. Moral anak-anak sekarang sudah sepatutnya dijaga dan diarahkan menjadi lebih baik lagi demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Pendidikan karakter adalah salah satu cara agar seseorang memiliki nilai-nilai dan kebiasaan yang baik, sehingga ia dapat berperilaku seperti nilai-nilai atau norma yang berlaku. Pendidikan karakter merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menanggulangi atau mencegah kenakalan-kenakalan pada remaja. Melalui pendidikan karakter, seorang individu akan menjadi seseorang yang bertanggung jawab dan dapat menjadi seorang pemimpin yang baik di masa depan. Melalui pendidikan karakter, seseorang akan mempelajari dan memahami apa pentingnya memperhatikan kepentingan orang banyak, serta bisa memahami nilai-nilai atau norma yang dihargai di masyarakat.
Pendidikan karakter paling dekat diperoleh dari lingkungan keluarga. Keluarga merupakan jenjang pendidikan pertama seseorang, orang tua memegang peranan penting sebagai seorang teladan pertama dan utama bagi anak-anaknya. Melalui interaksi sehari-hari, anak belajar nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat, empati, dan disiplin. Dengan pendidikan karakter yang kuat di rumah, anak diharapkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak baik dan berintegritas tinggi.Â
Selain di lingkungan keluarga, pendidikan karakter juga diperoleh di lingkungan sekolah dan juga lingkungan sosial anak. Di sekolah, pendidikan karakter dilaksanakan melalui pembelajaran formal dan kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kejujuran, kerja sama, dan hormat. Guru berperan sebagai teladan dalam mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sehari-hari. Di lingkungan sosial, pendidikan karakter melibatkan peran keluarga, masyarakat, dan teman sebaya untuk mendorong siswa menerapkan nilai-nilai yang sudah dipelajari.
Kenakalan remaja yang kerap terjadi akhir-akhir ini memang sangat mengkhawatirkan dan harus segera ditanggulangi. Melalui pendidikan karakter, diharapkan kenakalan-kenakalan remaja di masa depan dapat ditekan. Kenakalan remaja dapat ditekan melalui kerjasama yang dilakukan oleh seluruh pihak seperti pihak keluarga, pihak sekolah, maupun lingkungan pergaulan remaja. Penanggulangan kenakalan remaja harus segera diatasi demi masa depan bangsa kita menjadi lebih baik lagi menjudu Indonesia Emas 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H