Mohon tunggu...
Murnika
Murnika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Do something today that your future self will thank you for

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Banyaknya Bencana yang Terjadi di Kota Padang Tahun 2013-2017

18 Maret 2023   23:30 Diperbarui: 18 Maret 2023   23:35 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Data Primer Badan Pusat Statistik Kota Padang 

Kota Padang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di pantai barat Pulau Sumatera dengan luas wilayah sebesar 693,96 km². Luas Kota Padang adalah sekitar 1,65% dari keseluruhan luas wilayah Provinsi Sumatera Barat. Secara geologis, Kota Padang memiliki wilayah yang terdiri dari perbukitan, pesisir, serta beberapa pulau.

Ketinggian wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 – 1853 m diatas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah Kecamatan Lubuk Kilangan.

Sebagai kota terbesar di pesisir barat pulau Sumatera sekaligus Ibukota dari provinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga memiliki banyak potensi bencana, yang selain disebabkan oleh aktivitas alam, kota ini juga memiliki potensi bahaya yang disebabkan oleh manusia (non alam) seperti konflik sosial, epidemik wabah penyakit, kebakaran bangunan dan lain-lain.

Bencana yang terjadi di Kota Padang tahun 2013-2017

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, faktor nonalam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu Bencana Alam, Bencana Non Alam, Bencana Sosial, dan Kegagalan Teknologi.

Dari segi geografis atau topologi, Kota Padang menjadi salah satu kota di Indonesia yang paling rawan bencana. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Padang  diketahui bahwa ada beberapa bencana alam yang terjadi pada tahun 2013-2017.

Grafik 1. Banyaknya Bencana Alam di Kota Padang Tahun 2013-2017

Sumber : Data Primer Badan Pusat Statistik Kota Padang
Sumber : Data Primer Badan Pusat Statistik Kota Padang
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tersebut diketahui bahwa bencana Kebakaran merupakan bencana yang paling sering terjadi dalam rentang waktu 2013-2017. Bencana Kebakaran di Kota Padang terjadi diatas 300 kejadian dalam setahun. Angka kebakaran tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebanyak 430 kejadian. Dan angka kebakaran terendah pada tahun 2013, yaitu sebanyak 301 kejadian.

Sebagaimana diketahui bahwa kebakaran merupakan suatu hal yang pada dasarnya tidak diinginkan oleh siapapun. Kebakaran membuat segala yang telah dibangun selama bertahun-tahun rusak dan musnah dalam sekejap. Kebakaran merupakan bencana yang cukup ditakuti oleh masyarakat, bisa terjadi kapan saja di mana saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Bahkan peristiwa kebakaran semakin hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas (Kogami, 2009: 21).

Bencana selanjutnya yang sering terjadi di Kota Padang adalah Pohon Tumbang. Berdasarkan data tersebut pohon tumbang sering terjadi pada tahun 2017, yaitu sebanyak 383 kejadian. Dan pada tahun 2014 tidak ada kejadian pohon tumbang di Kota Padang. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat perubahan yang sangat signifikan setiap tahunnya.

Pohon-pohon yang tumbang tersebut dikarenakan kurangnya perawatan. Pohon yang tumbang tersebut biasanya terjadi di jalanan sehingga dapat menimpa para pengguna jalan. Maka perlu adanya pengelolaan ruang terbuka hijau dalam hal perencanaan, pemanfaatan, serta pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.

Bencana lainnya juga termasuk bencana yang sering terjadi di Kota Padang. Berdasarkan data tersebut terdapat sebanyak 857 kejadian dalam lima tahun berturut-turut. Bencana tertinggi pada tahun 2014 sebanyak 434 kejadian. Dan setiap tahunnya mengalami penurunan angka kejadian.

Dan untuk orang hilang termasuk dalam bencana sosial, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia, yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat. Berdasarkan data tersebut pada tahun 2014 terdapat sebanyak 104 kejadian orang hilang di Kota Padang dan merupakan angka tertinggi.

Bencana Longsor merupakan bencana yang relatif sedikit terjadi di Kota Padang. Dalam rentang waktu 2013-2017 tercatat sebanyak 48 kejadian longsor. Angka tertinggi pada tahun 2017 sebanyak 22 kejadian. Dan terendah pada tahun 2013 hanya satu kejadian. Dan setiap tahunnya mengalami peningkatan angka kejadian.

Bencana selanjutnya adalah Badai atau Puting Beliung. Berdasarkan data tersebut bencana puting beliung terjadi sebanyak 33 kejadian dalam rentang waktu lima tahun berturut-turut. Bencana puting beliung tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebanyak 16 kejadian. Dan pada tahun 2016 hanya satu kali kejadian puting beliung.

Bencana terakhir di Kota Padang yang relatif sedikit terjadi adalah Banjir. Berdasarkan data tersebut dalam lima tahun berturut-turut banjir terjadi sebanyak 63 kejadian. Pada tahun 2014 tidak ada kejadian banjir di Kota Padang. Dan pada tahun 2017 banjir terjadi sebanyak 27 kejadian dan merupakan angka kejadian tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun