Oleh:
Nika Pristiya
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Palangkaraya
Â
ABSTRAK
Artikel ini membahas fenomena pengangguran dalam konteks ekonomi global. Pengangguran telah menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Dalam upaya untuk memahami penyebab dan dampaknya, artikel ini menyajikan analisis komprehensif mengenai pengangguran, tantangan yang dihadapi oleh individu dan masyarakat yang terkena dampaknya, serta perspektif yang dapat membantu mengatasi masalah ini. Namun, artikel ini juga menawarkan perspektif positif dan solusi yang dapat membantu mengatasi masalah pengangguran. Salah satunya adalah mengembangkan program pelatihan dan pendidikan yang cocok untuk  kebutuhan pasar dalam tenaga kerja. Peningkatan kewirausahaan juga dapat menjadi alternatif bagi individu yang sulit menemukan pekerjaan konvensional. Selain itu, implementasi kebijakan publik Dalam kesimpulannya, pengangguran adalah isu yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik. Dalam rangka mengatasi pengangguran, perlu adanya tindakan koordinatif dari berbagai pemangku kepentingan, serta implementasi kebijakan yang tepat dan solusi inovatif. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif dalam mengurangi angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan jika seorang tidak mempunyai pekerjaan tapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif buat mencari pekerjaan. Pengangguran ialah suatu keadaan di mana seorang yang tergolong pada angkatan kerja ingin menerima pekerjaan tetapi mereka belum bisa memperoleh pekerjaan tersebut (Sukirno, 1997). Menurut Sukirno (1997), pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin menerima pekerjaan tetapi belum bisa memperolehnya. Seorang yang tidak bekerja, tetapi tak secara aktif untuk mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai seorang penganggur.
Kondisi Pengangguran Di Indonesia menurut Hasil survey Badan Pusat Statistik tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia lebih dari 237 juta jiwa. Jumah penduduk Indonesia memepunyai korelasi dengan pertumbuhan ekonomi serta angka pengangguran. Ditahun 2007 jumlah penduduk Indonesia mencapai kurang lebih 224 juta jiwa. Itu berarti, jumlah penduduk 2007 bila dibandingkan dengan jumlah penduduk 2010 maka jumlah penduduk Indonesia bisa dikatakan mengalami kenaikan. Kenaikan jumlah penduduk bisa mengakibatkan angka pengangguran juga mengalami kenaikan. Kenaikan angka pengangguran diakibatkan kenaikan jumlah penduduk yang tak bisa diserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia. Faktor lain yang bisa jadi angka pengangguran ialah kondisi lingkungan disebuah negara. Dengan adanya wabah coronavirus ini mengakibatkan kegiatan ekonomi Sebagian jadi melemah sertaÂ
terhambat. Perusahaan terus melakukan proses produksinya namun tak dapat dibarengi dengan pemasukan atau pendapatan. Akibatnya, perusahaan tidak bisa menanggung biaya beban gaji dan upah karyawan. Perusahaan, akhirnya memutuskan buat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Karyawan yang kena PHK berasal dari sektor formal serta non formal. Pekerja sektor formal ialah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap,serta mereka yang jadi buruh, karyawan, serta pegawai. Sedangkan pekerja sektor non formal ialah mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas, dan pekerja yang tidak dibayar.
Pengangguran ialah masalah ketenagakerjaan yang seringkali dihadapi oleh setiap negara, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Masalah pengangguran ini memang selalu menjadi suatu persoalan yang harus dipecahkan dalam perekonomian Negara Indonesia. Jumlah penduduk yang bertambah semakin besar setiap tahunnya membawa dampak bertambahnya jumlah Angkatan kerja.
 Tingginya tingkat pengangguran di suatu Negara membawa membawa dampak negatif terhadap perekonomian Negara tersebut. Menurut BPS (badan pusat statistik)  pada hasil survei  2010 pegangguran didefinisikan sebagai orang yang masuk dalam angkata kerja (15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran terjadi sebab pertumbuhan angkatan tenaga kerja lebih besar dari pertumbuhan lapangan pekerjaan yang ada. Pengangguran merupakan salah satu indikator penting di bidang ketenagakerjaan, dimana tingkat pengangguran bisa mengukur sejauh mana angkatan kerja mampu diserap oleh lapangan kerja yang ada. Pengagguran yang tinggi bisa menjadi sumber utama kemiskinan, dapat memicu kriminalitas yang tinggi dan bisa menghambat pembangunan dalam jangka panjang (Artriyan, 2013).
Beberapa penyebab pengangguran antara lain sebagai berikut:
1.Ketidakmampuan individu untuk memenuhi kualifikasi pekerjaan yang diperlukan. Pada era teknologi yang semakin maju, banyak pekerjaan yang memerlukan kualifikasi khusus dan keterampilan teknis yang tak dimiliki oleh individu tertentu. Akibatnya, mereka mengalami kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan serta kualifikasinya.
2.Perubahan teknologi serta pola kerja. Perubahan teknologi serta cara kerja bisa mengakibatkan perubahan dalam permintaan pasar tenaga kerja, sebagai akibatnya menimbulkan pengangguran di sektor-sektor tertentu. Hal ini terjadi sebab pekerjaan yang sebelumnya memerlukan banyak tenaga kerja manusia, kini bisa dilakukan oleh mesin atau teknologi yang lebih canggih.
3.Kondisi perekonomian yang tidak stabil. Pengangguran seringkali terjadi disaat ketika perekonomian mengalami resesi atau inflasi tinggi. Kondisi seperti ini bisa mengurangi permintaan tenaga kerja serta membuat banyak perusahaan memotong anggaran mereka, sehingga memperburuk situasi pengangguran.
4.Keterbatasan akses pendidikan dan training keterampilan. Banyak orang yang tidak memiliki akses Pendidikan serta pelatihan keterampilan yang didibutuhkan untuk bekerja pada bidang tertentu. Hal ini membuat mereka mengalami kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat serta kualifikasinya.
5.Persaingan yang ketat di pasar kerja. Persaingan yang ketat di pasar kerja bisa mengakibatkan banyak orang tidak bisa mendapatkan  pekerjaan yang diinginkan. Faktor-faktor seperti kualifikasi, pengalaman, serta kemampuan bersaing menjadi sangat krusial dalam memperebutkan posisi di pasar kerja.
Jenis -- jenis pengangguran
Dalam dunia kerja, pengangguran bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis mempunyai karakteristik dan penyebab yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis-jenis pengangguran yang biasa ditemui:
1. Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka merupakan jenis pengangguran yang paling umum. hal ini terjadi disaat seseorang tidak mempunyai pekerjaan serta sedang aktif mencari pekerjaan.
Mereka yang termasuk kedalam kategori pengangguran terbuka tak jarang  mengajukan lamaran kerja ke berbagai perusahaan, namun belum menemukan pekerjaan yang diinginkan.
2. Pengangguran terselubung
Pengangguran terselubung ialah jenis pengangguran yang terjadi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan, namun tidak mencari pekerjaan secara aktif.
Mereka cenderung tidak terdaftar menjadi pengangguran karena tidak mengajukan lamaran kerja ke perusahaan atau tidak terdaftar pada kantor tenaga kerja.
3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman ialah jenis pengangguran yang terjadi karena pekerjaan yang hanya tersedia dalam jangka waktu tertentu, seperti saat musim panen atau saat musim liburan.
Orang yang bekerja di sektor pariwisata atau pertanian sering mengalami pengangguran musiman.
4. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional merupakan jenis pengangguran yang terjadi karena perpindahan tenaga kerja dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Misalnya,seorang yang baru lulus kuliah dan mencari pekerjaan pertamanya atau seseorang yang menetapkan buat keluar dari pekerjaannya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
5. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural merupakan jenis pengangguran yang terjadi sebab adanya ketidakseimbangan antara keahlian dan keterampilan yang dimiliki sang tenaga kerja dengan jenis pekerjaan yang tersedia. Misalnya, orang yang memiliki keahlian pada teknologi informasi mungkin sulit untuk menemukan pekerjaan di sektor manufaktur.
Dampak pengangguran
Perkara pengangguran bukan hanya berdampak di individu yang mengalaminya, namun juga berdampak pada masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini bisa dibagi menjadi tiga kategori utama, yakni dampak ekonomi, sosial, dan psikologis.
1. Dampak ekonomi pengangguran
Dampak ekonomi dari pengangguran bisa terjadi sebab kurangnya konsumsi masyarakat dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Disaat jumlah pengangguran semakin tinggi, maka tingkat konsumsi masyarakat akan menurun sebab adanya penurunan pendapatan.
Hal ini kemudian mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebab turunnya permintaan akan barang dan jasa. Selain itu, pengangguran juga bisa memicu kenaikan angka inflasi sebab masyarakat cenderung lebih hemat dalam melakukan pengeluaran.
2. Dampak sosial pengangguran
Dampak sosial dari pengangguran bisa berupa peningkatan kemiskinan, ketidakstabilan sosial, serta ketidakadilan. Disaat seseorang mengalami pengangguran, maka kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan bisa berkurang.
Hal ini lalu memicu terjadinya kemiskinan, yang bisa memperburuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, pengangguran juga bisa memicu terjadinya ketidakstabilan sosial, sebab orang yang mengalami pengangguran cenderung lebih rentan buat terlibat dalam kegiatan sosial yang merugikan masyarakat.
3. Dampak psikologis pengangguran
Dampak psikologis dari pengangguran bisa berupa depresi, kecemasan, dan stres. Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang mengalami pengangguran dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental individu dan juga mengganggu keseimbangan emosi, sehingga bisa berdampak pada kehidupan pribadi dan interaksi sosial.
Pengangguran ialah isu yang kompleks dan wajib ditangani dengan serius. Untuk mengatasi dampak-dampak yang disebabkan oleh pengangguran, dibutuhkan upaya dari seluruh elemen masyarakat serta pemerintah.
Selain membangun lapangan kerja yang lebih banyak dan bermutu, juga perlu dilakukan program-program pemberdayaan ekonomi buat meningkatkan keterampilan serta akses ke pasar kerja.
Dampak Pengangguran Adapun beberapa dampak pengangguran menurut Sukirno (2000) diantaranya sebagai berikut:
1. Akibat pada kegiatan perekonomian Pengangguran bisa berdampak pada aktivitas perekonomian dimana pengangguran mampu menjadi penyebab pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya) diperoleh masyarakat lebih tinggi daripada pendapatan nasional riil (nyata). Selain itu penerimaan pajak menjadi rendah bila pengangguran terjadi. Dampak lainnya, pengangguran dapat jadi penyebab kurangnya keinginan investasi perusahaan.
2. Akibat pada individu dan masyarakat Pada individu serta masyarakat, pengangguran memberikan dampak kehilangan pendapatan, hilangnya keterampilan,serta tidak stabilnya sosial dan politik.
Upaya pemerintah untuk mengatasi pengangguran yang ada diindonesia
Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia Pemerintah sudah melakukan banyak sekali upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia sebagaimana diuraikan sebelumnya.
Berikut merupakan analisa dari penulis berkaitan dengan upaya yang bisa dilakukan oleh Pemerintah agar pengangguran di Indonesia bisa teratasi dengan lebih baik.
Pertama, Pemerintah perlu menyediakan informasi akurat mengenai lapangan pekerjaan dalam berbagai media yang disertai dengan transparansi. Lapangan pekerjaan disediakan oleh pemerintah buat menyerap angkatan kerja atau lulusan sekolah/ universitas supaya tidak menganggur. Lapangan kerja yang disediakan bisa dilakukan dengan menjalin kolaborasi serta kerjasama dengan perusahaan yang membutuhkan angkatan kerja yang banyak. Tentunya, pemetaan para pencari kerja dapat dilakukan dengan rinci agar lapangan kerja yang tersedia dapat seimbang dan memenuhi kebutuhan pencari kerja.
Kedua, Pemerintah perlu menyelenggarakan training kerja secara gratis kepada penduduk yang membutuhkan pekerjaan. Bahkan, jika perlu program tersebut tidak hanya ditujukan pada penduduk pencari kerja tetapi rutin dan terstruktur sudah diprogramkan semenjak penduduk tersebut masih berada di bangku sekolah/universitas. Pembinaan bisa diselenggarakan dengan kolaborasi/kerjasama dengan lembaga pelatihan/pendidikan yang ada di lingkungan penduduk tersebut. Pelatihan kerja cenderung lebih diharapkan bagi penduduk yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik akibatnya tidak mempunyai keterampilan serta keahlian dalam bekerja namun seiring perkembangan teknologi, banyak hal yang perlu dikembangkan juga oleh penduduk lulusan sekolah/universitas. Hal senada disampaikan oleh Franita, Riska (2016) bahwa tujuan dari pelatihan yang didesain oleh Pemerintah ialah agar pencari kerja mempunyai keterampilan sehingga bisa mandiri. Dalam hal ini lebih lanjut ditegaskan bahwa Pemerintah perlu cepat tanggap dengan meningkatkan kuantitas serta kualitas pelatihan yang akan diselenggarakan kepada penduduk Indonesia yang membutuhkan.
Ketiga, Pemerintah perlu melakukan pengawasan pada program peningkatan mutu Pendidikan dan jiwa kewirausahaan. Pendidikan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah perlu melakukan pemetaan terkait dengan angka putus sekolah, atau anak yang tidak bisa bersekolah karena biaya pendidikan. Oleh karena itu Pemerintah perlu hadir buat memberikan akses pendidikan gratis sebagai upaya pemenuhan hak dasar penduduk Indonesia. Hasil penelitian sebelumnya mencatat bahwa pendidikan berperan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten karena pada pendidikan yang terselenggara tersebut, pencari kerja akan diberikan banyak sekali pengetahuan serta keterampilan menjadi pendukung dalam mencari pekerjaan atau membuat pekerjaan/wiraswasta (Franita, Riska, 2016). Hal lain yaitu, Pemerintah perlu menaikkan jiwa kewirausahaan bagi penduduk Indonesia. Mengingat, tidak semua orang suka dan berbakat melakukan pekerjaan kantor. Oleh karena itu, Pemerintah perlu memfasilitasi penduduk yang mempunyai jiwa kewirausahaan sehingga kelompok tersebut dapat memperoleh lapangan pekerjaan yang disediakan oleh Pemerintah.
Keempat, Pemerintah perlu menyediakan serta meningkatkan pengenalan terkait dengan literasi informasi berbasis inklusi sosial kepada penduduk Indonesia. Dalam hal ini, apabila penduduk ulet dan cerdas informasi serta mau meningkatkan kemampuan/keterampilan dirinya, maka penduduk dapat secara mandiri memperoleh informasi tersebut. Informasi dari buku atau media lainnya tersebut bisa menyampaikan pengetahuan kepada penduduk berkaitan dengan keterampilan sehingga penduduk bisa mandiri dalam menghasilkan pekerjaan baru serta memiliki keterampilan baru. Berbagai upaya yang disampaikan penulis tersebut memerlukan perhatian serta keseriusan dari Pemerintah dalam penerapannya sehingga Pemerintah bisa menyeimbangi tersedianya lapangan pekerjaan menggunakan pencari kerja yang ada. Pemerintah perlu cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia mengingat jumlah penduduk yang akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Apabila masalah pengangguran bisa teratasi maka keadaan ekonomi Indonesia dapat semakin membaik dan penduduk Indonesia bisa lebih berkualitas dan mandiri dalam berpenghasilan.
Dalam upaya mengatasi pengangguran, perlu dilakukan upaya-upaya untuk membentuk lapangan kerja yang lebih banyak dan bermutu, meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, dan memberikan pembinaan keterampilan yang sinkron dengan kebutuhan pasar kerja.
Dengan demikian, diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Alasan pentingnya mengatasi pengangguran
Pentingnya dalam mengatasi pengangguran adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan adanya pengangguran, banyak orang yang tidak mempunyai penghasilan atau memiliki penghasilan yang terbatas, sebagai akibatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal.
Hal ini dapat berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, solusii antisipasi pengangguran juga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan.
Dengan mengatasi pengangguran, diharapkan bisa membuka peluang pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga bisa mengurangi jumlah kemiskinan.
Oleh sebab itu, orang yang mengalami pengangguran cenderung mengalami tekanan psikologis dan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dapat memicu masalah sosial seperti kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba. .
Dalam dunia kerja yang semakin dinamis serta kompetitif, mengatasi pengangguran menjadi salah satu tantangan terbesar.hal ini dapat dapat menjaga stabilitas masyarakat.ark ha
Dengan memahami alasan pentingnya mengatasi pengangguran, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong upaya buat menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan sejahtera bagi semua pihak.
Tingkat jumlah penggangguran diindonesia ditahun 2023 saat ini yang terdata
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebesar 7,99 juta orang, merosot 410 ribu orang dari Februari 2022 sejumlah 8,40 juta orang.
Sebelum itu, sesuai pendataan sampai Agustus 2022 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang atau naik sebesar 20 ribu orang dari catatan Februari 2022.
Data pengangguran ini meliputi 4 kelompok penduduk, yaitu:
- Penduduk yang tidak memiliki pekerjaan serta sedang mencari pekerjaan;
- Penduduk yang tidak memiliki pekerjaan serta sedang mempersiapkan usaha;
- Penduduk yang tidak memiliki pekerjaan serta tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan; dan
- Penduduk yang telah memiliki pekerjaan,tetapi belum mulai bekerja.
Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Februari 2023 mencapai 5,45%, turun pula dibandingkan Februari tahun lalu yang masih 5,86%.
mencatat Dari hasil yang telah di kaji pada  Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari total angkatan kerja per tahun sebanyak 146,62 juta tenaga kerja. Meskipun masih banyak pengangguran, namun berdasarkan BPS angka ini lebih baik dari jumlah pengangguran ditahun 2022,karena pada tahun ini terjadi covid-19,hal ini yang menyebabkan banyaknya pengangguran.
Deputi Bidang Neraca Serta Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengatakan taraf pengangguran terbuka pada periode ini turun 5,68% dibandingkan tahun lalu. Tercatat, jumlah pengangguran terbuka ditahun 2022 kemarin mencapai 8,42 juta orang.
Berdasarkan  jenis kelamin, pengangguran terbanyak ada pada laki-laki sebanyak 5,83 %  serta perempuan sebesar 4,86 %.
Berdasarkan wilayah, pengangguran pada perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Pengangguran di perkotaan tercatat sebesar 7,11% sertadi pedesaan 3,42 %.
Berdasarkan hasil survei yang telah di kaji, jumlah  usia kerja di Indonesia sebanyak 211,59 juta orang per Februari 2023. Dari jumlah tersebut, 146,62 juta orang masuk pada angkatan kerja serta 64,97 juta orang bukan angkatan kerja,(bukan produktif).
Dari 146,62 juta angkatan kerja tadi, sebesar 7,99 juta orang pengangguran serta 138,63 juta orang bekerja. Untuk orang yang bekerja terdiri dari 92,16 juta orang pekerja penuh, 36,88 juta orang pekerja paruh waktu, serta 9,59 juta orang setengah pengangguran.
Saran:
1. Membuka Lapangan Kerja Membuka lapangan kerja adalah hal utama untuk mengurangi pengangguran.
2Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada sektor industri yang ramah terhadap pencari kerja muda untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas.
3. Program Pelatihan dan Pendidikan Program pelatihan dan pendidikan dengan tujuan pembentukan keterampilan dan pengembangan potensi dapat membantu mengurangi angka pengangguran.
 4. Menyediakan Informasi Lowongan Kerja Cara mengatasi pengangguran ini bisa dilakukan dengan menyediakan platform penyedia  lowongan kerja.
Kesimpulan :
Pengangguran adalah masalah yang kompleks dan signifikan yang ada diindonesia. Melalui analisis menyeluruh terhadap penyebab, jenis,dampak, upaya pemerintah, alasan pentingnya mengatasi masalah pengangguran dan tingkat jumlah pengangguran diindonesia , beberapa kesimpulan yang dapat diambil :
1. Penyebab pengangguran : pengangguran disebabkann oleh faktor faktor seperti Ketidakmampuan individu untuk memenuhi kualifikasi pekerjaan yang diperlukan, Perubahan teknologi serta pola kerja, Perubahan teknologi serta pola kerja, Keterbatasan akses pendidikan dan training keterampilan, Persaingan yang ketat di pasar kerja.
2. Jenis pengangguran : pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, pengangguran musiman, pengangguran friksional, pengangguran struktural.
3. Dampak pengangguran: Hal ini bisa dibagi menjadi tiga kategori utama, yakni dampak ekonomi, sosial, dan psikologis.
4. Upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran : Dalam upaya mengatasi pengangguran, perlu dilakukan upaya-upaya untuk membentuk lapangan kerja yang lebih banyak dan bermutu, meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, dan memberikan pembinaan keterampilan yang sinkron dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Pentingnya mengatasi masalah pengangguran: Pentingnya dalam mengatasi pengangguran adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan adanya pengangguran, banyak orang yang tidak mempunyai penghasilan atau memiliki penghasilan yang terbatas, sebagai akibatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal.
6. Tingkat jumlah penggangguran diindonesia ditahun 2023 saat ini: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebesar 7,99 juta orang, merosot 410 ribu orang dari Februari 2022 sejumlah 8,40 juta orang. Melalui pemahaman mendalam tentang pengangguran dan upaya bersama dalam menerapkan solusi yang tepat, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih berdaya, menurunkan tingkat pengangguran, dan membangun ekonomi yang berkelanjutan.
Referensi :
6 Cara Mengatasi Pengangguran, Nomor Terakhir Paling Diinginkan Pencari Kerja (sindonews.com)
https://eprints.umm.ac.id/35311/2/jiptummpp-gdl-vivynurjan-48009-2-babi.pdf
File:///C:/Users/acer/Downloads/121-Article%20Text-486-1-10-20190713%20(1).pdf
File:///C:/Users/acer/Downloads/8581-25653-1-PB.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H