Mohon tunggu...
Nika KrestinaLurry
Nika KrestinaLurry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang Mahasiswa yang tertarik dengan sejarah, dan sangat senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Layanan Perpustakaan SMAN 4 Garut Melalui Otomasi Perpustakaan

22 Agustus 2022   14:05 Diperbarui: 22 Agustus 2022   14:07 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan suatu kegiatan yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. 

Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat. 

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Reguler Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2022 memiliki tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM. Dalam hal ini, peneliti mendapatkan sub tema berupa Desa Peduli Pendidikan dan sasaran dari sub tema ini adalah mitra Lembaga sekolah dimana Lembaga sekolah yang dipilih untuk menjadi mitra dan bekerja sama dengan peneliti adalah SMA Negeri 4 Garut. 

SMAN 4 Garut adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMA yang bertempat di Jalan Perkebunan Giriawas, desa Giriawas, Kec. Cikajang, Kab. Garut, Jawa Barat 44171. SMAN 4 Garut ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMA Negeri 4 Garut ini, Salah satu program kerja yang peneliti adakan adalah Pelaksanaan Otomasi Perpustakaan. Program kerja ini sendiri mendapat dampingan langsung dari Pustakawan SMA Negeri 4 Garut serta dukungan penuh dari guru serta Staff sekolah. 

Otomasi Perpustakaan

Menurut Salim (2000), otomasi (automation) merupakan teknik atau sistem menjalankan atau mengendalikan proses alatalat serba otomatis dengan alat elektronis untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia. 

Otomasi perpustakaan atau Library Automation adalah penerapan mesin-mesin komputer untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, pegelolaan database, keanggotaan, hingga layanan sirkulasi. (Azwar, 2013). 

Dapat disimpulkan bahwa Otomasi perpustakaan atau Library Automation adalah penerapan mesin-mesin komputer untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi. 

Ciri khas dari sistem otomasi perpustakaan adalah pada inti kegiatan yang didukungnya, yakni: Penyelenggaraan pelayanan kepada pengguna perpustakaan seefisien dan seefeklif mungkin dengan bantuan komputer. Komponen Otomasi Perpustakaan adalah pangkalan data dan user/Pengguna yang terdiri dari supervisor, operator administrasi, operator pengadaan dan pengelolaan, serta operator sirkulasi.

Peningkatan layanan Perpustakaan SMA N 4 Garut melalui Otomasi Perpustakaan

Perpustakaan bukan lagi hanya menjadi sebuah sarana prasarana dalam sebuah Lembaga Pendidikan, namun sudah menjadi salah satu instrumen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karnanya, pengelolaan yang baik dan kontinuitas pengembangannya harus menjadi prioritas agar keberadaan perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pengetahuan terkini dapat tercapai. 

Tekonolgi dan informasi harus diterapkan guna optimalisasi pemanfaatan perpustakaan. Dengan penerapan otomasi, pelayanan dan citra perpustakaan akan dapat lebih ditingkatkan.

Otomasi perpustakaan dilaksanakan dengan tujuan antara lain: 1) Mempercepat proses temubalik informasi (informasi retrieval). Dengan menggunakan otomasi maka informasi yang dicari akan lebih cepat diperoleh karena basis data perpustakaan telah menyediakan untuk kepentingan penelusuran yaitu dengan tersediannya OPAC (Online Public Access Catalog). 

2) Memperlancar proses pengelolaan pengadaan bahan pustaka. Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem otomasi perpustakaan maka kepentingan proses pengelolaan pengadaan bahan pustaka akan terbantu sekali. 3) Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan. 4) meningkatkan efisiensin, dan 5) Meningkatkan kualitas layanan.

Hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Desri Bonita, selaku pustakawan SMAN 4 Garut. Beliau menuturkan bahwa "Otomasi perpustakaan dilaksanakan untuk memudahkan pelayanan dan pelaporan-pelaporan daftar pengunjung. 

Kekurangan sistem otomasi ini sendiri adalah karena sekolah harus menyediakan wifi, system juga tidak akan berjalan jika mati listrik. Selain itu Dalam label ada sistem Dewey Decimal Classification (DDC) untuk memudahkan ketika mencari buku. Contohnya matematika itu hitungan maka kodenya 440, bahasa dan lain-lain. Kalau di perpustakaan lain ada 00-100 kodenya. Karena otomasi ini menggunakan label maka di belakang bukunya memakai barcode".

Selain Desri Bonita, Pustakawan SMAN 4 Garut lainnya yaitu Riswan A. Pratama juga menuturkan "Aplikasi yang digunakan dalam pelaksanaan program Otomasi perpustakaan ini adalah Slims 9. Kelebihannya, aplikasi tersebut gratis sehingga sangat mempermudah pekerjaan. 

Kekurangannya sendiri adalah computer harus stand by online, kalaupun mati listrik selain data harus diinput secara manual, data di aplikasi yang belum di save pun harus di input ulang. Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan otomasi perpustakaan ini adalah kurangnya tenagaSDM dan pustakawan yang ada masih baru" .

Dengan adanya otomasi perpustakaan ini, pustakawan berharap agar siklus regulasi buku di perpustakaan dapat terlaksana secara efisien, layanan perpustakaan dapat ditingkatkan, data dapat tervaliditas dengan baik, dan meningkatkan citra perpsutakaan dalam era globalisasi informasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun