Tulisan ini adalah sambungan dari artikel sebelumnya Barcelona memang tak ubahnya sebuah open air art museum raksasa. Bentuk arsitektur unik dari monumen, bangunan, museum hingga lampu jalanan menyembul di sana-sini di antara pertokoan dan rumah-rumah. Jalan-jalannya begitu bersih, salah satu kota terbersih yang pernah saya lihat di Eropa (walaupun tidak sebersih Jepang). Kotanya pun ditata dalam blok-blok yang rapih nan simetris dengan nama jalan yang mudah dilihat. Dengan peta di tangan, anda tak akan tersesat di kota ini. Yang cukup membuat saya kagum adalah stasiun subway dan gerbongnya yang juga sangat bersih. Di banyak kota yang pernah saya kunjungi, pada umumnya subway terkesan lebih kotor dan suram, tapi tidak di Barcelona. Kota ini memang sudah sedemikian rupa didandani untuk kota yang ramah turis, hampir semua sudut begitu memanjakan mata. Tujuan pertama kami di hari itu adalah Parc Güell, sebuah kompleks taman di bukit el Carmel yang didesain oleh sang Maestro Gaudi pada tahun 1900. Walaupun letaknya di atas bukit, Parc Güell cukup mudah dijangkau dengan subway maupun bus. Parc Güell bukanlah taman biasa. Jika taman kota pada umumnya membuat pengunjung merasa rileks, desain Parc Güell justru amat menggelitik, terlalu unik sehingga saya tak bisa rileks. Saya jadi sibuk dengan kamera, bentuk kurvatur yang unik berwarna-warni dengan latar belakang lanskap kota Barcelona sungguh sebuah pemandangan kontras yang amat sayang untuk dilewatkan. Teras utamanya didominasi oleh bangku panjang melingkar dengan bentuk ular (the serpent bench) bertabur mozaik. Di samping bentuk-bentuk unik nan fantastik, Gaudi menggunakan banyak motif dan elemen Catalan dalam desainnya. Ini bisa dilihat dari the serpent bench, mozaic ceiling hingga pintu masuk taman yang digawangi 2 bangunan yg mengingatkan saya pada dongeng fantasi anak-anak. Saya jadi bertanya-tanya tentang isi kepala sang Maestro... [caption id="attachment_84990" align="alignnone" width="628" caption="Parc Guell overlooking Barcelona Skyline"][/caption] [caption id="attachment_84991" align="alignnone" width="415" caption="The Serpent Bench"]
[/caption] [caption id="attachment_85006" align="alignnone" width="415" caption="Doric Columns supporting Mozaic Ceiling"]
[/caption] Tujuan selanjutnya adalah menjelajahi
'the hot spot', yaitu rute dari
Plaça de Catalunya menyusuri
La Rambla hingga berujung di Monumen Colombus yang terkenal itu. Kenapa pula saya sebut
hot spot? Tempat ini selalu dijejali turis dan warga Barcelona, dan karenanya copet pun merajalela. Jalan menuju
Plaça de Catalunya melewati
Passeig de Gracia meningatkan saya pada
Champs Elysees di kota Paris, sebuah jalan besar prestius yang kanan kirinya bertabur butik-butik keluaran desainer ternama. Begitu juga halnya dengan
Passeig de Gracia. Properti yang ada di sepanjang jalan ini disebut-sebut sebagai yang termahal di Spanyol, mengalahkan
Calle Serrano di Madrid. [caption id="attachment_84993" align="alignnone" width="415" caption="Sebuah butik di Passeig de Gracia"]
[/caption] Di antara butik, hotel dan gerai desainer ternama di
Passeig de Gracia, tersembul 2 bangunan unik yang juga merupakan karya sang Maestro. Bangunan pertama adalah sebuah flat yang disebut
Casa Mila atau
La Pedrera. Bangunan ini didesain oleh sang Maestro untuk seorang pengusaha,
Pere Mila. Flat ini dibangun pada tahun 1905 dan rampung pada tahun 1912. [caption id="attachment_84994" align="alignnone" width="620" caption="Casa Mila"]
[/caption] Bangunan kedua adalah
Casa Battlo, yang didesain Gaudi dan Josep Jujol. Warga lokal mengenalnya sebagai
Casa dels Ossos atau
The House of Bones karena bentuknya yang seakan-akan terbuat dari tulang-belulang. Sepertinya adalah salah satu ciri khas desain Gaudi untuk menghindari garis-garis lurus sama sekali. Bagian luar dari bangunan ini dihiasi dengan mozaik yang bergradasi dari warna oranye hingga tosca. Sayang karena saat itu adalah hari Natal, maka 2 flat yang sudah disulap menjadi museum ini pun tutup. Kami pun hanya bisa memotret dari luar. [caption id="attachment_84995" align="alignnone" width="615" caption="Casa Battlo"]
[/caption] Jalan besar
Passeig de Gracia berujung di
Plaç
a de Catalunya. Sebuah
square yang menjadi pusat keramaian jantung kota Barcelona. Sebuah landmark tempat bertemunya kota lama (
Ciutat Vella) dan kota baru (distrik
Eixample yang dibangun di abad-19). Salah satu jalan yang berpangkal di
Plaça de Catalunya adalah
La Rambla (atau
Las Ramblas) yang membentang sepanjang 1,2 Km hingga ke pelabuhan
Port Vell. Nama
La Rambla diambil dari bahasa Arab '
ramla' yang berarti tanah berpasir. Di kanan kiri
La Rambla terlihat cafe dan toko-toko yang menjual makanan dan pakaian. Namun daya tarik utama jalan ini sebenarnya adalah para seniman jalanan dan patung hidup. Sayang saya tidak terlalu banyak mengambil foto di jalan ini, selain karena alasan keamanan, tidak banyak seniman yang tampil di siang hari itu. [caption id="attachment_84997" align="alignnone" width="585" caption="Placa de Catalunya"]
[/caption] Di sebelah kiri jalan
La Rambla adalah
Barri Gotic, atau
Gothic Quarter, yaitu kompleks kota tua yang berasal dari abad pertengahan. Tidak hanya arstitektur
Gothic dari abad ke-13, namun juga benteng tua peninggalan Romawi yang berusia lebih dari 2000 tahun hingga arsitektur
Baroque ada di sana. Kota tua ini adalah saksi bisu sejarah panjang Barcelona dari masa ke masa. Menyusuri
Plaça Reial, membuat saya serasa masuk ke romantisme film Zorro. Suara gitar mengalun dari salah satu sudut plaza yang berbentuk segi empat itu, sinar matahari menyinari bangunan bergaya mediterania dan menjatuhkan bayangan sederetan pohon palem di lapangan. Kami menyelinap di gang-gang sempit di sisi
Basilika La Merce, terpesona di halaman
Palau de la Generalitat de Catalunya, hingga sampai ke
Catedral de la Santa Creu i Santa Eulà lia, Barri Gotic membuat saya merasa terlempar ke masa lalu. [caption id="attachment_84998" align="alignnone" width="415" caption="Carrer del Bisbe Irurita, Gothic Quarter"]
[/caption] Setelah puas mengitari
Barri Gotic, kami menyusuri
La Rambla hingga akhirnya kami sampai juga di pelabuhan
Port Vell. Atraksi utama dari Port Vell adalah
Rambla del Mar, IMAX theater dan aquarium. Aquarium Barcelona disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di Eropa. Selain itu ada juga monumen Colombus, yang juga dikenal dengan
Mirador de Colon. Monumen setinggi 60 meter ini didirikan di tempat di mana Colombus kembali dari perjalanan pertamanya ke benua Amerika. Hari ketiga kami ditutup dengan berjalan di sepanjang pelabuhan hingga
Barceloneta sebelum kembali ke hostel. [caption id="attachment_84999" align="alignnone" width="628" caption="Rambla del Mar, Port Vell"]
[/caption] Di hari terakhir kami Barcelona sebelum bertolak ke Valencia, kami menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di
Parc de la Ciutadella. Taman kota yang dibangun di abad-19 ini tak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, di dalamnya juga terdapat gedung parlemen Catalonia, beberapa museum, kebun binatang kota, dan sebuah air mancur utama yang juga didesain oleh sang Maestro. [caption id="attachment_85001" align="alignnone" width="398" caption="Fountain, Parc de la Ciutadella"]
[/caption] Berjalan dari luar pintu utama kebun binatang, melewati
Zoology Museum, kita akan sampai di sebuah jalan yang berujung pada sebuah bangunan yang tidak asing,
Arc de Triomf. Berukuran lebih kecil daripada yang ada di Paris,
Arc de Triomf terbuat dari bata merah dengan gaya
Moorish yang terinspirasi dari bangunan arsitektur Timur Tengah dan Turki. [caption id="attachment_85002" align="alignnone" width="631" caption="Arc de Triomf"]
[/caption] Siang harinya kami beranjak ke tempat yang tak sempat kami kunjungi di hari kedua, yaitu
Castell de Montjuïc. Berlokasi di puncak bukit Montjuïc dan menghadap ke pelabuhan, benteng yang dibangun di abad ke-17 ini juga berfungsi sebagai tahanan politik dan lokasi eksekusi. Dari kastil ini, ada kereta gantung yang bisa menghantarkan anda hingga ke pelabuhan
Port Vell jauh di bawah sana sambil menikmati pemandangan kota Barcelona dari udara. Karena harga tiket kereta gantung cukup mahal, kami pun cukup naik bus saja :-) [caption id="attachment_85003" align="alignnone" width="626" caption="Castell de Montjuic"]
[/caption] [caption id="attachment_85004" align="alignnone" width="581" caption="Kereta Gantung menuju Castell de Montjuic"]
[/caption] Tips berputar-putar di Barcelona: Jika anda penikmat
seni sejati, maka
Barcelona Card adalah pilihan jitu. Kartu ini tidak hanya memberikan anda kebebasan menggunakan hampir semua moda transportasi (kecuali kereta gantung) di Barcelona, tapi juga diskon-diskon ke atraksi utama Barcelona seperti museum-museum kenamaan, aquarium dan kebun binatang serta suvenir khas Barcelona. Harganya bervariasi dari 25 euro (untuk 2 hari) hingga 40 euro (untuk 5 hari). Kartu ini bisa dibeli secara online, atau di pusat informasi
wisata di bandara dan pusat kota. Anda akan mendapat bonus peta jika membeli kartu ini. FYI, walaupun tidak membeli kartu ini, semua peta disediakan secara cuma-cuma. Alternatif lain adalah menggunakan tiket 10 atau T-10. Atau 10 tiket transportasi yang setiap tiketnya bisa digunakan selama 75 menit. Tiket ini bisa digunakan di kereta, subway, dan bus, serta digunakan lebih dari 1 orang. Jika anda menggunakan lebih dari 1 moda transportasi (misal: kereta, kemudian ganti dengan
subway atau bus), selama masih dalam jangka waktu 75 menit, maka hanya dihitung 1 tiket. Setiap anda naik transportasi apapun, anda tinggal memvalidasi tiket ini di sebuah mesin kecil yg terletak di dekat pintu masuk bus atau
subway. Jika digunakan lebih dari 1 orang, maka tiket harus divalidasi sebanyak jumlah pengguna. Jika tiket ini habis, maka mesin validasi akan menyala merah. Harga T-10 adalah 8,25 euro. Jauh lebih murah ketimbang tiket lepas yang berharga 1,45 euro/ tiket. Selama 5 hari di Barcelona, kami berdua hanya menghabiskan 3 tiket T-10 senilai 24,75 euro. Lebih murah ketimbang harus membeli 2 tiket Barcelona Card seharga masing-masing 25 euro, tapi tanpa diskon masuk ke museum tentunya. Tips lain adalah mengambil peta rute bus di stasiun
Barcelona Sants. Peta kota,
subway dan kereta mudah didapat, tapi tidak demikian dengan peta bus. Walaupun naik subway memang lebih cepat, tapi banyak juga tempat-tempat atraksi yang mengharuskan anda berjalan kaki cukup jauh dari stasiun subway. Untuk itu, naik bus yang sudah termasuk dalam tiket T-10 jauh lebih nyaman. Banyak juga orang yang tidak tahu bahwa
Castell de Montjuïc dan
Parc Güell sebenarnya bisa dijangkau dengan bus, banyak dari mereka yang harus berjalan kaki naik ke bukit atau naik kereta gantung yang harga tiketnya tak kurang dari 20 euro. Keuntungan lain dari naik bus adalah anda bisa menikmati pesona Barcelona yg tidak dapat anda nikmati jika anda naik subway. Semua foto adalah koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya