Mohon tunggu...
Niji No Saki 1107
Niji No Saki 1107 Mohon Tunggu... -

benci shopping mall

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miskomunikasi ala Jepang

24 April 2010   23:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_126193" align="alignright" width="195" caption="gambar diambil dari http://davidyoderisawesome.com/websitestuff"][/caption] Mungkin anda sudah pada tahu kalo penguasaan bahasa Inggris orang Jepang tergolong parah. "Masa sih? Dibanding kita?" -yup, dibanding kita. Setelah 2 tahun berinteraksi dengan mereka saya berani bilang bahwa anak SMU di negara kita lebih piawai berbahasa inggris daripada kebanyakan mahasiswa master di Jepang. Kok bisa? Walopun rata-rata anak2 Jepang belajar bahasa Inggris lebih awal dari kita, tapi untuk pengucapannya "dipaksakan" dengan sistem fonetik mereka. Hasilnya adalah "engrish" ato japanese english; mereka jadi kesulitan sendiri membedakan huruf 'l' dan 'r' karena kedua abjad tersebut diwakili oleh satu suku karakter 'ru ' dalam sistem fonetik mereka,  selain itu mereka juga tidak bisa mengucapkan kata-kata yang konsonan-nya bersandingan atau diakhiri dengan huruf mati tanpa disisipi vokal.  Berikut adalah beberapa contoh miskomunasi yang pernah saya alami di Jepang -------------------------- Suatu ketika lab kami kedatangan seorang visiting professor dari Thailand. Dia mencoba mengajak ngobrol salah seorang lab member kami di suatu konferens. Profesor: Mariko-san, it's cold out here. Are you OK sitting in that reception desk for hours? Mariko: Ok, Ok, hotto..hotto...*smiles* (gapapa kok, panas..panas..) --> hotto = hot Profesor: I see, a hot lady aren't you? Mariko: yes...hotto desu. (iya, memang panas) niji: *Kayanya Mariko-san gak ngeh konotasi dari 'hot lady' dehh...* ---------------------------------- Asisten prof : Niji, this manuscript can't go to high impact factor journal Niji : but why? Asisten prof : somebody has done similar study before, and in fu*k this one has no originality. Niji : *bengong...speechless* apa sejelek itu ya draft paperku sampe dia bilang fu*k?? ternyata sang asisten bermaksud bilang 'in fact ' tapi karena dalam bhs Jepang huruf 'a' dibaca 'a' seperti di Indonesia, kedengarannya jadi seperti 'in fu*k'. Lucunya sang asisten sering banget ngomong nyisipin kata ini,  alhasil saya jadi sering ketawa sendiri :D ---------------------------------- Anak lab 1: Niji-san, eigo de juuyou-tte nani? (Niji, bahasa inggrisnya 'juuyou ' itu apa ya?) Niji : important Anak lab 1: ...im-po-tent... Niji : wuahahhahaha impotent ja nai yo, important.... (bukan impotent tapi important) Anak lab 1: Are?!!..ore sakki itta wa chigau no? (Loh...tadi yang barusan aq bilangin salah ya?) Niji : Imi ga zenzen chigau yo...hora, denshi jisho de shirabete mitara.. (artinya beda banget lagi, coba cari di kamus elektronik) Anak lab 1: *ketik entry di kamus* uwaa...sakki ore itta wa ko yatsu? (waaaa....jadi tadi yang aku  bilang yang ini?)  *sambil nunjuk arti kata 'impotent'* aku : sou yo.. (iya) *masih cekikikan* Anak lab 2: nani..nani? (apaan sih?) Anak lab 1: Hora, kore mite. Kocchi (nunjuk kata important) to kocchi (nunjuk kata impotent) imi wa zenzen chigau yo. ki o tsuketa hou ga ii. ( Lihat nih, ini (important) dan ini (impotent) tu artinya beda banget lo, kalo ngomong ati2 deh.) Anak lab 2: *nyalain feature suara di kamus elektronik dan keluarlah suara wanita*...."IMPOTENT" Anak lab 1: yamete yo!!!! (hentikaann!!!) Niji: ngakak abis ------------------------------------- Profesor: How are you Itou-kun? (ciee...ceritanya mo ngelatih bahasa inggrisnya si Itou nih) Anak lab 3: I'm fine *dengan mata bengkak kurang tidur* Profesor: Are you tired? Anak lab 3: hai, chotto...(iya, sedikit..) Profesor: Kyou Itou-kun wa grandpa-level dayona... (hari ini si Itou selevel kakek-kakek ya..) Anak lab 3: grandpa-tte nan desu ka? Kakkoii rashii desu ne.. (grandpa itu apa? Kedengerannya keren ya?) Profesor : kakkoikunai yo!! grandpa wa ojii-san dayo! (Gak keren lagi, grandpa itu artinya kakek!) Anak lab 3: ahh sou ka... (oh gitu ya) *garuk-garuk kepala* Profesor : Look at Terao,  *nunjuk anak lain*  he's always happy. Ne Terao? Terao is Mr. Happy..... Terao: *cengar-cengir* Niji : *nahan ketawa* moga-moga mereka ga akan pernah tau konotasi lain dari 'Mr. Happy' -------------------------- sekian doloooo.... ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun